Teman Berduka, Ayahnya Meninggal

Halo teman-teman CCS.
Hari ini saya ingin berbagi rutinitas yang saya jalani sepanjang hari. Beberapa hari yang lalu, teman saya berduka. Ayahnya meninggal dunia, saya sebagai teman dekatnya merasa ikut bersedih atas musibah yang dialami oleh teman saya.
Seperti biasa saat ada orang meningal, segenap warga dengan antusias secara bergotong royong membantu keluarga korban. Ada yang menyapu bersihkan halaman rumah, memasang tenda, dan lain sebagainya. Sementara itu kami yang perempuan juga ikut membantu apa yang bisa kami bantu. Teman saya merasa sangat terpukul karena kepergian ayahnya yang tiba-tiba, karena almarhum sebelumnya tidak sakit, tapi meninggal secara tiba-tiba saat pulang dari sawah. Saya terus menemani teman saya sampai ia perlahan bisa menerima keadaan. Singkat cerita, setelah selesai dimakamkan, malamnya ada acara takziah warga kampung. Jadi saya berencana membeli bolu pandan untuk teman saya yang sedang musibah.
Nanti kue bolunya akan dihidangkan pada jamaah yang akan melakukan takziah nanti malam. Karena sudah tradisi kami disini memberikan khenduri makanan dan minuman alakadarnya kepada warga kampung yang datang untuk mendoakan keluarga kami yang meninggal.
Acara takziah itu sendiri berlangsung selama beberapa hari, karena setiap dusun ada jadwalnya sendiri. Artinya takziah bisa berlangsung 4 hari, karena kampung saya terdiri dari 4 dusun.

Tentang saya