KAKI GUNUNG KAPAL : MENIKMATI HAMPARAN PERKEBUNAN KENTANG

halo Rakan

Kamis,28 Oktober 2021 kami bersama tim melakukan survey lokasi pendidikan anggota muda UKM pa jipala IAIN Lhokseumawe di kecamatan permata,desa bener pepanyi,dusun linung buleun.

desa bener pepanyi adalah desa yang terluas di kecamatan ini dengan 500 kartu keluarga yang mereka miliki , butuh waktu 4 jam perjalanan dengan sepeda motor dari kota Lhokseumawe. sumber mata pencaharian penduduk dusun linung buleun ialah petani, banyak jenis buah dan sayur yang mereka tanam , dusun mereka adalah salah satu penghasil kentang terbaik di Aceh .

keindahan panorama inilah yang membuat kami sangat tertarik dengan dusun linung buleun hamparan pegunungan di ketinggian 2000 MDPL di campur dengan perkebunan kentang membuat keindahannya tidak kalah manis dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia .

kepala dusun linung buleun juga mengatakan di hutan linung buleun juga ada 7 makam para Aulia yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1900an butuh waktu 3 jam perjalanan dari dusun menuju ke lokasi itu, akan tetapi di lokasi makam tersebut masih banyak bintang-binatang liar yang masih ada seperti gajah,ular,dan lain sebagainya. karna kami tidak mempunyai lagi logistik kami memutuskan tidak melanjutkan lagi perjalanan kami, setelah berbincang-bincang banyak dengan kepala dusun ternyata hutan mereka akan di jadikan Hutan pariwisata oleh pemerintah setempat itu akan menjadikan satu peluang bagi desa itu untuk berkembang.

ternyata 70% petani kentang disana adalah warga Garut Jawa barat yang meninggal kan tempat asalnya untuk mencari nafkah untuk keluarganya di kampung ,para juragan kentang disana pun sangat puas dengan tipikal mereka yang perkerja keras .
setelah kami telah mencapai puncak Glee kapal di Juli kemarin sekarang kami sangat tertarik untuk menulusuri hutan linung buleun itu kami sangat penasaran dengan apa yang dikatakan penduduk setempat tersebut.

seperti di introduceyourself di achievement pertama kemarin yang saya posting, inilah hobi saya, petualanganlah yang membuat candu kepada hutan belantara menyusuri pegunungan-pegunungan mencari sejarah terdahulu membuat saya selalu ingin berjalan , kami sangat menyesali dengan kejadian kami yang tidak maksimal dalam menyiapkan logistik. yang dapat dikutip adalah alam tidak pernah mentolerir dalam segala hal ketidaksiapan.

inilah pengalaman saya di survey lokasi OPAB kali ini , saya harap rekan-rekan bisa mengambil apa yang bermanfaat dan yang tidak bisa diambil manfaatnya tinggalkan sebagai kritikan pribadi bagi saya sendiri.