Gratitude Journal: Sayur Ayam dengan Kuah yang Lezat

^{Source: Pexels}

Hai Steemian semuanya. Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga dalam keadaan sehat dan bisa menjalani aktivitas dengan baik. Kembali lagi dengan artikel gratitude journal. Sebuah catatan tentang hal-hal sederhana yang ingin saya syukuri.

Tulisan kali ini adalah soal sayur ayam berkuah. Makanan lezat yang kami santap sekeluarga mulai tadi malam hingga hari ini. Sebuah menu makanan yang terasa enak dan tidak mungkin saya lewatkan begitu saja.

...

Tapi sebelum itu saya ingin sedikit cerita tentang peristiwa ini. Yaitu tepatnya kemarin sore, sekitar asar, ketika saya sedang santai-santai di kamar, tiba-tiba saya disuruh Ibu dan kakak untuk ke dapur. Katanya saya akan diminta untuk membantu menyembelih ayam.

Saya cukup terkejut. Karena sudah cukup lama rasanya keluarga kami tidak menyembelih ayam untuk dimasak sendiri. Karena belakangan jika ingin makan ayam atau perlu membuat nasi kotak dengan lauk ayam, ibu saya akan membeli daging ayam potong langsung ke penjualnya. Bukan menyembelih seperti ini.

Lalu tidak lama kemudian benar terjadi. Saya diminta tolong untuk mengambil ungkal untuk menajamkan pisau, dan saya juga diminta mengambil ayam warna putih di kandang belakang rumah yang letaknya dekat dengan pohon sawo.

Setelah itu akhirnya saya dan kakak saya bersiap untuk menyembelih ayam dan menyediakan beberapa hal yang diperlukan untuk proses memasak. Terutama adalah air panas untuk membersihkan bulu ayam agar lebih mudah dicabut.

^{Source: Pexels}

Prosesnya butuh waktu yang cukup lama sampai ayam hidup tadi berubah menjadi masakan yang lezat. Setelah disembelih, ayam harus dibiarkan beberapa saat agar sama sekali tidak bergerak. Selain itu air yang dimasak juga butuh waktu untuk suhunya memanas.

Akhirnya pun saya lanjut mandi sore dan menjalankan salat asar bergantian dengan kakak saya. Apalagi waktu juga sudah semakin sore dan kami keadaan sudah semakin gelap. Barulah setelah itu proses membersihkan dan mengolah ayam dilanjutkan lagi.

...

Sekali lagi, proses membersihkan, memotong, menyiapkan bumbu hingga memasak sampai matang tidaklah singkat. Karena saking kepinginnya segera mencicipi makanan, seolah perut saya terasa semakin lapar saja kala itu.

Padahal di hari-hari biasanya saya sudah terbiasa tidak langsung makan ketika lapar. Di saat puasa saya juga tidak merasa begitu lapar. Tapi karena menu kali ini spesial. Mau bagaimana lagi kan?! Seolah air liur di mulut saya sudah menetes deras saking inginnya segera makan ayam.

Hingga akhirnya setelah semuanya selesai dimasak. Kamu semua bisa mulai memakan menu spesial buatan rumah kali ini. Yaitu sayur ayam berkuah yang lezat dan gurih.

Apalagi dipadukan dengan nasi yang masih hangat membuat kombinasi makanan yang saya santap terasa lebih enak lagi.

Bahkan setelah habis satu piring. Saya sempat mengambil nasi lagi untuk tambah. Karena merasa menu kali ini memang teramat lezat.

Tapi tentu saja kali ini tidak sampai kekenyangan. Lalu saya pun mengakhiri makan dan melanjutkan aktivitas lainnya di rumah setelah perut telah terisi.

^{Source: Pexels}

Saya sangat bersyukur mendapatkan nikmat makanan yang lezat hari ini. Dengan menu makanan yang lezat dan bergizi seperti ini, seolah keadaan mood saya juga semakin senang selain tentunya rasa daging dan kuahnya memang enak.

Saya mengerti jika tidak setiap hari saya bisa makan makanan enak seperti ini. Saya juga mengerti apabila tidak semua orang bisa memakan makanan yang lezat seperti yang saya makan kali ini.

Oleh karena saat ini saya diberi kesempatan Tuhan untuk menikmati makanan yang lezat. Saya sangat bersyukur bisa mendapatkannya. Semoga apa yang saya makan bisa memberikan saya tenaga untuk berbuat kebaikan dan melakukan aktivitas yang bermanfaat. Baik itu untuk diri saya sendiri maupun untuk orang lain. Saya juga berharap agar semua orang bisa memakan makanan yang lezat dan mereka suka.

Sekian.[]