Perjalanan hidup di hari Jum'at, 22 November 2024

Pagi yang cerah, selamat menjalani hati Jum'at yang suci bagi seluruh teman-teman stemian. Ya..hari ini khususnya pagi hari , kota Lhokseumawe tercinta terasa sangat segar. Apalagi semalam turun hujan walau tidak terlalu deras, namun cukuplah untuk meredakan udara dan cuaca panas yang biasanya melanda daerah ini. Untungnya saat pagi hari tidak terjadi hujan lagi sehingga suasana terlihat sangat adem ditandai dengan bau tanah yang khas setelah diguyur oleh hujan.

Berbicara masalah perbauan , saya memang sangat menyukai beberapa bau yang menurut saya sangat unik seperti bau tanah sehabis turun hujan, bau kertas terbakar, bau minyak bensin atau bau kotoran lembu yang menurut saya sangat khas dengan aroma pedesaan. Bagi saya bau bau tersebut sangat nyaman untuk dinikmati. Juga bau khas udara hutan yang sangat segar seperti ketika kita baru saja memasuki hutan di daerah Seulawah. Atau bisa juga bau udara laut. Sungguh bau-bau yang sangat luar biasa.

Kegiatan di awal pagi tentu saja dimulai dengan beberapa kegiatan rutin para perempuan yaitu seperti mencuci beras setelah waktu subuh. Nah, inilah beras yang sedang saya cuci. Konon katanya air cucian beras bagus untuk menyiram tanaman. Ya saya pikir-pikir itu pasti benar karena tentu saja beras banyak mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Tanaman juga merupakan salah satu makhluk hidup yang membutuhkan nutrisi makanan.

Ada yang mengatakan bahwa sebaiknya tidak mencuci beras terlalu bersih sampai airnya bening. Karena vitamin-vitaminnya akan ikut terlarut dalam air. Namun bagi saya mencuci beras harus bersih karena bukan rahasia lagi biasanya beras di daerah kita ditambahkan pemutih oleh produsen nakal. Tentu saja ini bukan ditingkat para petani namun dari pihak yang memproses beras dalam hal pengepakannya.

Saya juga heran dengan distribusi beras. Aceh merupakan lumbung penghasil padi nasional. Namun hasil beras Aceh semuanya dijual ke Medan. Sampai di Medan beras dipaking lalu diberikan label nama merek lalu dijual lagi ke Aceh dengan harga yang lebih tinggi..Dari hal-hal tersebut sebenarnya siapa yang tidak pintar?

Selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan memasak atau menggoreng ikan. Pada gambar diatas terlihat bahwa ikan ikan yang saya olah tadi pagi matanya telah berwarna merah. Hal ini harus dimaklumi karena ikan tersebut telah diam beberapa hari di dalam freezer kulkas sebelum mulai memasaknya. Saya memang menginginkan yang serba praktis , jadi saya berbelanja ikan empat hari sekali saja dan membeli dalam jumlah banyak lalu membungkusnya dalam plastik plastik kecil untuk disimpan di dalam freezer dan mengambilnya sesuai kebutuhan ketika mau dimasak.

Agar ikan goreng terasa lezat dan tidak berbau amis sebaiknya taburi garam dan perasan air jeruk nipis sebelum digoreng atau dimasak.
Rasanya tentu saja sangat lezat sesuai dengan rasa ikan.

Selesai dengan aktivitas pagi di rumah saya segera menuju ke sekolah. Di sana saya mengajar seperti biasanya. Tidak ada yang luar biasa pada hari ini.

Namun ketika saya sedang mengajar di dalam kelas, beberapa orang datang mendatangi kelas saya. Rupanya mereka adalah para tamu yang datang dari sebuah akademi penerbangan yang berasal dari kota Medan . Sontak perhatian siswa terutama siswa laki-laki tertuju kepada mereka. Apalagi yang datang adalah para cewek -cewek yang memiliki penampilan cantik alias good looking.

Para mahasiswi dari akademi penerbangan tersebut meminta izin kepada saya sebagai guru yang sedang mengajar di kelas untuk memberikan waktu kepada mereka untuk memperkenalkan kampus mereka kepada para siswa. Ini memang merupakan salah satu ajang promosi dari kampus yang dilakukan setiap tahun untuk menarik para mahasiswa baru ke kampus mereka. Terlihat para siswa-siswi sangat antusias mendengarkan penjelasan dari para mahasiswa tersebut. Entah mereka tertarik untuk bersekolah di sana setelah mereka tamat dari SMA Negeri 6 Lhokseumawe nanti atau tidak...waktu yang akan berbicara.