Menikmati Kesejukan kota Ciawi Bogor

in hive-111300 •  19 days ago 

1000744327.jpg

Hello rekan-rekan steemian, apa kabarnya. Semoga sehat dan semangat terus dalam berkarya. Tak ada sia-sia sekecil apapun kebaikan yang diinfokan kepada orang lain. Aku juga akan mencoba suguhkan tulisan ringan. Tulisan masih di seputar kota Ciawi, Bogor. Semoga bermanfaat kawan.

Pagi, itu (26/1/2025), Aku agak telat bangun. Ya, sebenarnya tidak telat-telat kali. Namun, Aku telat salat berjamaah alias masbuk. Persoalannya, malam itu agak terganggu tidurnya. Aku yang tidur di sofa tak kuat menahan gempuran udara dingin plus AC yang menghantam tubuh tuaku. Tubuh yang sudah berjalan memasuki usia 54 tahun. Aku terbangun di waktu dinihari. Pindah lokasi yaitu kekamar dan tidur disamping Buya Syukri. Kebetulan beliau sendiri. Nah, mungkin penyebab inilah Aku terlena dalam mimpi dan terjaga mendengar kekompakan jamaah subuh berucap kata aamiin, pada ujung bacaan ummul Qur'an sang imam. Aku meloncat cepat dan berwudhu untuk mengejar salat berjamaah. Masbuk satu rakaat.

Alhamdulillah, usai salat tidak tidur lagi. Aku memang jarang tidur usai salat subuh. Apalagi ramai orang, malu juga lho. Aku memandang diluar matahari belum muncul. Masih agak gelap hadir dalam pandangan. Perlahan cahaya mentari menunaikan tugas mulia menyinari bumi. Aku mencoba menikmati suasana luar dihalaman villa yang Aku singgahi. Rekan-rekan lainnya sibuk dengan persiapan dan agenda masing-masing. Asyiknya jika mau makan nastak alias nasi kotak sudah terhidang. Mantap Kabid konsumsi. Perut jangan sampai lapar karena akan membuat kaki sulit melangkah.

1000781486.jpg

Suasana di halaman villa

Dihalaman luar, Aku melihat sang ahli hisab, sang perokok asyik membakar kertas dan menghirup serta membuang kepulan asap rokok dari mulut indahnya. Aku mencoba duduk di kursi samping yang terdapat meja. Dan, sempatkan juga menikmati kursi gantung yang dapat menghibur tubuh. Aku duduk dan berpose dengan gaya yang ceria. Halaman rumah ini bersih dan tertata rapi. Rumah persinggahan untuk mendukung kegiatan Asia Pasific Chaplaincy Symposium (APCS) 2025.

1000781487.jpg

  • Bercengkrama bersama rekan-rekan bintal*

Waktu terus berjalan. Udara masih sejuk. Apalagi telah sama diketahui bahwa kota Bogor disebut kota hujan. Artinya, matahari kurang rutin cerah membara penampilannya. Aku dengan rekan-rekan lainnya sudah mulai merapikan perlengkapan untuk melaksanakan pergeseran alias pindah tempat menginap. Infonya, sekitar pukul 14.00 WIB satu persatu akan bergeser ke pemondokan baru. Nah, untuk menambah kekuatan maka tak lupa makan terlebih dahulu. Biar kuat dan nyaman. Aku makan usai salat dhuhur. Di meja makan hadir sisun Ustad Harun Ar-Rasyid, mentor Bahrum, mentor Syafrudin dan sisun Fauzan. Suasana keakraban kental terbina.

1000745085.jpg

Bergaya sesaat dengan latar rumah indah

Sesuai informasi jam dua siang akan bergeser, maka pukul 13.30 WIB, Aku sudah siap tempur keluar dari villa didaerah Pangrango. Perlengkapan sudah masuk ke mobil. Mobil dinas xenia yang akan mengantar Letkol Windu, namun bersedia mengantarku ke penginapan baru. Pastilah sebelum berangkat sempatkan diri berfoto. Aku ambil latar dengan rumah atau villa besar seperti model rumah-rumah di Kota Minang yang mana atapnya runcing.

Rupanya, kami berangkat lebih awal, sekitar pukul 13.48 WIB. Kami menelusuri jalan pintas menuju penginapan. Mungkin menghindar macet dijalan. Akh, Aku ikuti saja karena tak tahu jalan yang ditempuh. Terpaksa pakai mbah google karena dari Kabid Akomodasi, Bang Khasan, Aku ditempatkan pada Komplek Bumi. Kami tak ada yang tahu, hingga akhirnya kami harus masuk ke penginapan rekan lainnya untuk menanyakan lokasi penginapanku. Kalau beberapa rekan lainnya tinggal di penginapan Belimbing dan Anggur jika tak salah. Aku salah alamat. Tapi, Aku bukan seperti lagu Ayu Tinting yang salah alamat. Akhirnya balik kanan dan meluncur ke komplek Bumi. Rupanya tak berapa jauh dari penginapan rekan-rekanku.

1000781493.jpg

Tiba di penginapan Komplek Bumi

Waktu terus berpacu dan tibalah kami sekitar pukul 14.50 WIB di komplek Budi. Aku tinggal memilih kamar sesuka hatiku. Aku masih terkejut karena hanya sendiri saat itu dan penjaga dan yang bertanggungjawab dengan penginapan ini belum ada informasi untuk dipakai kamarnya. Terpaksa mereka minta waktu untuk memasang seprei dan sarung bantal. Aku memilih kamar nomor 27. Cukup deh, ada kamar mandi, tempat tidur, meja, kursi dan yang tidak ada Air Conditioner (AC). Tak ada AC karena udaranya sudah sejuk. Ya, AC alam melalui semburan angin dingin yang menusuk tulang.

Aku masih sendiri di penginapan Komplek Bumi. Informasinya malam akan tiba teman lainnya, Letkol Hardiman, Letkol Haikal, Letkol Windu dan Letda Junus. Untuk mengisi waktu menjelang masuk salat ashar pakaian Aku susun didalam almari. Barulah mendekati lima menit waktu azan ashar Aku menuju masjid terdekat. Azan hari ini pukul 15.29 WIB.

1000781456.jpg

Salat di Masjid Nurus Shobah Ciawi Bogor

Aku sudah keluar dari pintu gapura komplek belok kekanan menyusuri jalan aspal sempit dengan berjalan kaki. Menurutku jalan ini sempit karena jika dilewati satu mobil maka hampir tertutup penuh badan jalan. Hanya banyak sepeda motor roda dua yang wara wiri melewati jalan ini. Aku berjalan dengan penuh kehati-hatian. Perlunya berhati-hati karena para pengendara motor ada yang membawa motornya dengan cepat. Ada yang berpikir ini arena balap seperti di Mandalika. Komplek Budi berbatasan dengan perumahan warga dengan sepanjang komplek dipagar tembok. Saatnya jalan menurun dengan kemiringan 45 derajat. Alhamdulillah, Aku tiba di masjid sebelum azan ashar dikumandangkan. Masjid bercat hijau ini bernama Nurus Shobah Kampung Sukamaju, Ciawi, Bogor, Kabupaten Jawa Barat.

Usai salat harus turun kebawah tempat warga menjual makanan ringan dan alat mandi. Alat mandiku tertinggal di mess transit Paroh. Terburu-buru lupa terbawa. Setelah itu kembali ke kamar hotel. Jika ke masjid dipenghujung dekat masjid jalannya menurun dan saat kembali tanjakan yang harus dilewati. Terus berhati-hati.

1000781455.jpg

Gapura Komplek Bumi Ciawi Bogor

Perlahan mentari memasuki peraduan. Sang rembulan tanpa dipanggil insan untuk segera keluar dari posko peristirahatannya. Waktu magrib hampir tiba. Momen salat maghrib berjamaah di Masjid Nurus Shobah akan Aku jalani. Di pintu gapura Aku melirik-lirik ada sepeda motor yang bisa ditumpangi sembari mengambil gambar gapura Komplek Bumi. Alhamdulilah, rezeki ada seorang pak tua saat Aku sampaikan hasrat ke masjid berkenan ditumpangi motornya. Aku duduk menikmati empuknya kursi motor. Hanya sekali tarikan nafas Aku sudah sampai di masjid. Ketika didalam masjid belum ada jamaah. Hanya marbot masjid dan Aku minta ijin untuk azan maghrib. Alhamdulillah, Aku bisa azan di kampung orang.

1000745636.jpg

1000745579.jpg

Membaca Al-Qur'an sambil menunggu waktu isya

1000782138.jpg

Azan isya dikumandangkan oleh orang tua

Salat pun dimulai. Sekitar dua shaf yang salat. Masjid dipenghujung jalan ini tak terlalu besar namun nyaman. Hanya saja agak bising terdengar suara kendaraan yang wara wiri. Masjid disamping jalan yang dilewati warga. Usai salat Aku tak pulang ke penginapan. Aku menunggu hingga salat isya dengan mengisi waktu membaca Al-Qur'an. Saat tiba azan ada orang tua yang menjadi muazin. Kasihan beliau dengan nafasnya terbatas, nafas orang tua kelihatan lelah saat mengatur nafas. Bahkan sempat habis nafas hingga terbatuk-batuk di bait azan terakhir "Laailaahaillallah". Tapi luar biasa semangat azan walau suaranya tak semerdu muazin di Masjid Istiqlal. Hehehehe.

1000745737.jpg

1000745736.jpg

Pemandangan masjid Nurus Shobah di malam hari

Usai salat isya Aku kembali. Aku berjalan kaki menikmati malam dari sudut tembok komplek sambil mengambil gambar masjid di malam hari dibawah terpaan cahaya rembulan. Jarak tempuh kurang lebih 250 meter. Agak lelah karena kembali harus mendaki. Rutenya teringat saat Aku melayani jamaah haji di wilayah Mekkah. Alam Mekkah berbukit-bukit. Kadangkala jalannya datar dan ada juga mendaki serta menurun. Tapi inilah warna warni menjadi Petugas Haji Arab Saudi. Kepingin lagi bisa melayani jemaah, tapi biarlah Allah yang lebih tahu hasrat hati. Insyaallah Haramain Aku datang lagi.

1000745794.jpg

1000745793.jpg

Suasana malam hari di penginapan Komplek Bumi

Aku sudah tiba di Komplek Budi. Pohon-pohon kayu didepan penginapan menyirami bumi dengan dedaunan. Semakin naik malam kesejukan udara terus membungkus tubuh. Temanku Hardiman dan Haikal belum tiba. Aku masih sendiri. Aku sempatkan memotret suasana taman di penginapan. Yang rapi saja, karena ada juga rumput-rumput tinggi yang belum di tebas. Tak elok dipandang mata. Penginapan Dinas Pertanian ini tampak sunyi. Aku tetap berani dan tak kuatir dalam kesendirian. Toh, nanti kita mati pun sendiri. Melihat mess ini teringat macam di rumah sakit. Jika berlama-lama diluar, seram juga. Aku masuk ke kamar persiapan tidur malam. Temanku belum juga muncul dan udara dingin menjadi pengganti AC didalam kamar. Kota Ciawi Bogor memang sejuk. Sesejuk hatiku dimalam ini.***

Ciawi, 26 Januari 2025

Salam sehat dan semangat kawan dari@hoesniy

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :

  1. Join at least #club5050.
  2. Don't plagiarize.
  3. Use original photos or copyright-free images by linking the source.
Description
Action
Verified User✔️
Club Status#club100
steemexclusive✔️
Plagiarism Free✔️
AI Article Free✔️
Bot-Free✔️
Beneficiary Rewards
@𝘯𝘶𝘭𝘭 25%✔️
@𝘩𝘰𝘵.𝘯𝘦𝘸𝘴✔️

Verified by : @fantvwiki