Steemit Engagement Challenge S5-W4 | News Diary Game

Saya kembali kekota penuh kenangan setelah 4 tahun bergelut dengan buku dan berjalan kali 4 kilometer setiap hari dari Lam Gugop ke Kampus (Unsyiah) sebagai Mahasiswa FKIP Kimia sampai tahun 2016.

Pagi hari yang cerah nan penuh semangat bersama keluarga tercinta mengemasi beberapa barang dan perlengkapan anak-anak menuju kota kenangan, pukul 9 pagi kami pun berangkat ke Provinsi paling ujung pulau sumatera.

Menghindari kemacetan disepanjang jalanan dari Lhokseumawe ke Muara Batu, membuat kami memilih jalur alternatif, ya... kami melintasi jalan Elak melalui Simpang elak sampai ke Ibu Kota Muara Batu, jalanan tidak banyak dilewati kendaraan layaknya Jalan Utama Medan - Banda Aceh sehingga dapat memudahkan perjalanan.

Jalan ini selain rendah risiko kemacetan, dapat dijadikan sebagai momen untuk menikmati pemandangan alam, jika memasuki simpang elak kecamatan Blang Mangat, pengguna jalan akan menikmati pemandangan perbukitan dan setelah sampai di simpang Buloh, disebelah kiri kanan jalan membentang luas areal persawahan yang memanjakan mata.

Saya sangat menyukai alam dan alam memberikan saya sebuah ketenangan, apalagi minim polusi udara.

Perjalanan lumayan lambat karena saya berhenti dibanyak tempat, selain memunaikan ibadah shalat ashar, makan siang, saya sebagai penyuka keindahan alam sempat berhenti dibeberapa objek wisata yang ada disepanjang jalan.

Pukul 16.07 kami pun tiba di gapura selamat datang dikota Banda Aceh, bahagia rasanya dapat kembali kesini setelah tahun 2020 mengikuti diklat prajabatan, kini saya kembali bersua dengan kota dengan sejuta kenangan.

^{Jl. Cut Makam No.33a Beurawe Kecamatan Kuta Alam}

Pada malam harinya kami pun menuju salah satu pusat perbelanjaan milenial yang dikenal dengan Hermel Mall, tampak anak perempuan saya sedang menikmati salah satu permainan balapan motor bersama Neva anak sepupu saya di Banda Aceh.

Setelah dari Hermes Mall, kami menyempatkan diri mampir ke Lapangan Blang Padang, disani pada malam harinya disepanjang jalan dijajakan kuliner yang beragam, mulai dari bakso goreng dan jajanan kekinian. Yang menariknya adalah ketika banyak pilihan mainan anak tersedia disini.

Seperti pada gambar, anak perempuan saya Rania sedang mengendarai Scooter Listrik mini yang disewakan 20 ribu per 30 menitnya.

Pukul 21.30 malam kami pun mengunjungi Black Ross yang merupakan pusat nongkrong kaula muda, saya memilih lantai 4 karena disana terdapat Live Konser dari band lokal.

Rasa lelah selama perjalanan seakan sirna ketika memanfaatkan waktu liburan bersama keluarga.