The Diary Game, Sabtu 8 Juli 2024 | Kenaikan Kelas Bukan Ajang Adu Kepintaran

Assalamualaikum

Semangat pagi sahabat Steemit semua.. Apa kabar sahabat semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat, bahagia dan berlimpah rezeki aamiin.. Pagi ini saya awali dengan berdo’a dahulu, saya yakin dengan berdo’a semua akan dipermudah dan berharap selalu mendapatkan kebahagiaan.

Pagi ini kami akan melaksanakan rapat sidang kenaikkan kelas, pembagiaan tugas dan lainnya. Sebenarnya saat rapat kenaikkan kelas setiap wali kelas akan memiliki 2 perasaan yang pasti menghampirinya, yang pertama rasa sayang dan yang kedua rasa tanggung jawab kedepannya nanti.

Pertama peraasaan sayang itu datang bila ada siswa di kelas kita yang harus ditinggalkan. Sebenarnya tidak ada anak yang bodoh, semua anak terlahir dengan kepintaran dan keahlinya masing-masing. Tidak bisa dipungkiri, sekolah atau title juga menentukan bagi seseorang. Disini saya ingat satu kata bijak dari Albert Einstain beliau pernah bekata seperti ini “Semua anak genius, tetapi jika anda menilai seekor ikan dari kemampuan memanjat pohon maka ia akan menjalani hidupnya dengan percaya bahwa ia bodoh”. Makna yang saya dapatkan dari kata-kata ini adalah setiap anak memiliki kemampuannya sendiri, memaksakan dalam segala hal adalah tidak mungkin. Mendorong kemampuaanya adalah hal yang tepat. Jadi yang tertanam dalam fikiran saya adalah mungkin belum waktunya dia dapat memahami, mungkin kemampuannya bukan dalam bahasa indonesia, ppkn atau matematika, pasti dia unggul dalam pelajaran lain. Inilah yang kami para wali kelas perjuangkan untuk mereka agar tetap naik ke tahap selanjutnya.

Dan yang kedua adalah perasaan tanggung jawab. Masalahnya di sini adalah dia akan melanjutkan ke kelas yang lebih tinggi dan pelajaran yang lebih banyak. Dan juga pastinya dia akan bertemu dengan wali kelas yang baru, jadi pemahaman anak-anak yang belum sampai takut menjadi bomerang untuk kami wali kelas sebelumnya, dengan pertanyaan “dia tudak mengerti kenapa bisa naik kelas?” Nah jika ada pertanyaan seperti ini kami hanya memberikan gambaran dan diskusi nilai kembali di kelas sebelumnya. Mungkin bisa jadi dia kurang nyaman dengan kelas yang baru dan teman-teman barunya.

Akhirnya setelah melalui rapat yang panjang ini selesai, kami para wali kelas merasa lega dan sangat terbantu dengan guru bidang studi lainnya.

Selesai melaksanakan tugas menjadi wanita karir, kembali saatnya menjadi ibu bagi anak di rumah. Selain kita orang tuanya maka siapa lagi yang akan membuatnya bahagia. Waktunya untuk bahagia dengan kita juga tidak lama sahabat, setelah dia mengenal teman maka waktu dengan kita akan berkurang juga.

Sore ini rizky ingin bermain di tempat permainan anak. Kami biasanya membawa dia kewahana bermain anak ini sebulan satu atau dua kali, dan hari ini kami bermain di Play Kids The Breeze. Biasanya kami bermain bersama teman kerja abi rizky yang anaknya juga sebaya dengan rizky agar lebih seru, tapi kali ini mereka sedang berhalangan. Biasanya di wahana permainan anak ini kami menghabiskan waktu 2-3 jam, itupun rizky belum puas juga bermain.

Habis isya kami pulang karena sudah lelah. Kami tidak makan di luar lagi sahabat karena rizky pun sudah terlalu capek dan ngantuk, jadi kami memutuskan untuk makan di rumah saja. Malam ini saya saat ingin makan dimsum mentai dan menurut saya dimsum di Bread Boy adalah yang paling enak di Lhokseumawe. Memang sih harganya juga yang paling mahal dari harga dimsum lainnya di sini, namun puas rasanya kalau seperti yang kita inginkan. Dimsumnya juga besar dan dagingnya full, hampir mirip dengan dimsum yang ada di Nelayan Resto Medan. Pokoknya ahh mantap..

Selesai sudah kegiatan saya yang panjang hari ini, terimakasih sahabat semua sudah menemani saya bercerita. Jangan lupa bersyukur ya sahabat semoga Tuhan selalu memberika keberkahannya untuk kita semua aamiin..

Salam sahabat dari saya
@nurlizarizky