gambar hanya ilustrasi, sumber gambar https://www.google.com/search?q=GAMBAR+ORANG+MATI&oq=GAMBAR+ORANG+MATI&aqs=chrome..69i57j0i512l3j0i10i512l2j0i512j0i10i512j0i455i512.15070j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8#vhid=ApMBpsH0Ncj2CM&vssid=l
Sekitar seminggu yang lalu saya menunggui salah seorang keluarga di rungan UGD rumah sakit zainal Abidin Banda Aceh, tidak lama saya di ruang UGD, hanya sekitar 12 jam., banyak kejadian yang bisa saya ambil hikmah yang begitu besar.
Seorang anak dibawa masuk oleh seorang perawat, perawat menggendong bayi kecil ini dengan sangat buru-buru, karen apanasaran saya mengikuti perawat sampai ruangan khusus UGD anak, para tim medis dipimpin oleh seorang dokter wanita umur 40 an menangani bayi ini, perintah demi perintah dari dokter tiada henti, para perawat dan asisten dokter silih berganti memgambil alat-alat yang diminta oleh dokter, dengan berlari berpacu dengan waktu.
Oksigen di pompa pelan ke dalam mulutnya, selang-selang tersambung dari badan-badan bayi, para perawat saling bergantian menekan dada bayi, memompa jantung suapaya berdetak kembali.
Satu jam perjuangan mereka tiada henti, kami dan keluarga bayi semua memohon doa terbaik pada Sang Maha Pencipta, emmohon kesmebuhan untuk sang bayi.
Perawat yang menekan dada bayi menurut saya (karena saya tidak ada ilmu) sangat kuat, bahkan sampai menggoncangkan bad pasien, nampak wajah cemas dari dokter kian besar.
Akhirnya qadarullah berkata lain, bukan seperti yang kita inginkan, Allah memanggil kembali sang bayi ke pangkuannya, tangisan keluarga pecah, wajah dokter dan tim nampak lesu saat meninggalkan ruangan, dada saya sendiri terasa sesak, saya pun mengambil hikmah yang sangat besar.
Kita hidup dengan segala kemewahan dan kesombongan, kepongahan dan rasa iri, tetapi maut senantiasa mengintai kita, tidak ada yang tahu kapan, dimana dan bagaimana maut itu datang menyapa, maut datang mengambil segala kesombongan.
Raja firun yang terkenal dengan pengawalnya, terkenal dengan kekuasaannya, tapi kemana dia sekarang, Mati, kemana kekuasaanya, hilang,,,lalu apa yang kita banggakan, apakah kita lebih hebat dari firun,, (ini contoh yang buruk).
Nabi Musa AS, seorang rasul kekasih Allah, tentu manusia pilihan pada zamannya, manusia yang Allah jamin syurga, manusia yang Allah titipkan risalah, punya kekuatan yang sangat kuat, satu riwat punya kekuatan 40 ekor kuda, punya mukjizat yang hebat, tapi kemana Nabi Musa sekarang ?? Beliau juga sudah wafat, kekautannya hilang Allah ambil kembali, lalu bandingkan dengan kita, siapa kita, kita bukan siapa-siapa, hanya seorang manusia yang ikut meramaikan keriuhan kehidupan, seorang manusia yang tidak punya jaminan masuk surga, seorang manusia yang tidak punya mukjizat, tetapi kenapa kita sangat sombong? Hampir menyamai firun, apakah kita akan selamat dari kematian??
Lalu apakah setelah mati semua selesai, tidak, mati bukan akhir, mati adalah babak baru pertanggung jawaban perbuatan dihadapan Allah...
Semoga tulisan ini bisa membuka sedikit mati hati yang terlelap mimpi,,,
You've got a free upvote from witness fuli.
Peace & Love!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :
Verified by : @fantvwiki
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit