Usaha, Doa dan Hasil

Assalampualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,, Salam sejahtera sellau buat semua sahabat steemian dimanapun berada, semoga semua dalam keadaan sehat wal afiah. Dalam menjalani kehidupan kita sebagai manusia tentu bekerja dan berusaha untuk memenuhi hajat hidup, ada yang mempunyai hajat hidup sekadar untuk makan saja, ada yang juga membutuhkan hajat tambahan berupa harta kekayaan untuk di simpan, bahkan tidak jarang mengumpulkan untuk dipamerkan.

Usaha kita sebagai makhluk berakal juga bermacam corak ragamnya, ada yang bekerja pada pemerintah, ada yang menjadi pedagang, ada juga yang hanya menjadi burih kasar, toh semua mempunyai tujuan yang sama, yaitu memuaskan kebutuhan hajat hidup kita serta keluarga kita.

Sebagai makhluk yang berakal serta beragama islam tentunya kita hidup dalam batasan norma dan ketentuan agama, Agama mengatir penuh cara kita menjalani hidup, cara kita mencari nafkah, juga cara kita mempergunakan hasil dari usaha kita semua. Kita juga sebagai makhluk tuhan tentunya punya tempat sandaran dalam setiap hal dan keadaan, yaitu Allah tuhan pencipta alam semeta.

Allah memerintahkan kita untuk bekerja mencari nafkah keluarga melalui usaha yang halal, serta selalu menjaga kewajiban kita sebagai makhluk tuhan, yaitu beribadah dan taat akan hukum Allah, mana yang saja garis batsan yang tidak boleh kita langgar dalam kita mencari kehidupan kita.
Dalam kenyataan nya usaha yang kita jalani tidak selalu mulus dan sesuai dengan harapan yang kita impikan, ini menunjukkan bahwa semua usaha kita pada hakikatnya adalah tidak berarti apa-apa saat berhadapan dengan hukum dan ketentuan Allah, dimana hasil yang kita dapatkan adalah semata pemberian dari Allah semata.

Doa menjadi bukti bahwa kita sangat emngharapkan kasih sayang Allah, sehingga bentuk kelemahan kita manusia kita nyatakan dalam bentuk doa, karena seandainya kita tidak butuh Allah dalam menghasilkan suatu perkara urusan kita kenapa kita mesti berdoa merendahkan diri pada Allah, saat kita berdoa berarti kita telaj merendahlan diri kepada Allah, tentunya menunjukkan kelemahan kita sebagai manusia ciptaan Tuhan.

Dan hasil yang kita dapatkan setelah berusaha dan berdoa semata adalah hadiah Allah semata, tidak ada campur tangan kita sebagai makhluk Tuhan dan sebuah pencapaian atau sebuah kegagalan, anugerah dan kehendak Allah semata. Inilah keyakinan atau I’tiqad Ahlussunnah waljama’ah. Sebuah i’tiqad yang benar dihadapan Allah J alla Wa’ala

Tengku Fakhrol