One of Aceh's customs is celebrating the birthday of the Prophet Muhammad with great fanfare

Assalamualaikum,,

Hai..sahabat steemians yang di mana pun berada yang jauh dan dekat dengan saya, saya mendoakan kita semua selalu dalam keadaan sehat dan di lancarkan semua rencana hari ini, besok dan hari-hari berikutnya.

Hari ini sedikit saya menulis tetang salah satu adat atau kebiasaan yang ada di daerah tempat saya tinggal yaitu perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, dalam perayaan maulid warga merayakan dengan sangat meriah, jadi tidak heran jika memasuki bulan Rabiul Awal semua masyarakat Aceh merayakan Maulid dengan meriah.

Dalam perayaan maulid, momen ini menjadi sakral bagi masyarakat Aceh yang dalam kehidupannya sehari-hari melekat dengan nilai adat dan budaya. Maka tak heran apabila memasuki bulan Rabiul Awal, perayaan maulid sudah di mulai sampai tiga bulan kedepan secara bergantian.

Berdasarkan penanggalan dalam kalender Islam, tradisi perayaan maulid dimulai dari Rabiul Awal, Rabiul Akhir dan Jumadil Awal. Pada bulan Rabiul Awal, perayaan maulid disebut dengan Meulod Awai, kemudian Rabiul Akhir disebut Meulod Teungoh dan Jumadil Awal disebut Maulod Akhe.

Umumnya perayaan maulid di rayakan bukan pada tanggal yang di tetapkan pada kalender saja di tanggal merah 12 Rabiul awal, di Aceh perayaan maulid di tentukan dengan kesepakatan warga kapan waktu yang tepat bagi warga di kampung tersebut untuk bisa melaksanakan perayaan maulid.

Perayaan maulid di rayakan bukan di desa-desa saja tetapi di tempat-tempat pengajian, di kantor-kantor dan juga di sekolah-sekolah.

Dalam tiga bulan di rayakan maulid ini merupakan perayaan terlama adat di Aceh dan setiap tempat melaksanakan perayaan maulid dan kanduri sekali dalam waktu tiga bulan sebelum masuk bulan Rajab, jika menggelar kenduri besar maulid sering juga mengundang anak yatim piatu di rumah-rumah atau di meunasah, jika di adakan kenduri maulid di meunasah desa banyak dari warga setempat baik mampu atau tidak mampu yang di perbolehkan untuk makan bersama dan juga dari desa lain pun ramai warga yang datang untuk ikut makan kenduri yang ada di meunasah tersebut.

Hari ini tanggal 16 Sebtember 2024 bertepatan 12 Rabiul awal adalah hari yang di tunggu oleh Afdhal dan kawan-kawan di grup pengajian, sudah sekitar dua bulan mereka berlatih dike' sehabis mengaji, dalam seminggu mereka berlatih tiga malam, dan setiap ada latihan Afdhal pun pulang terlambat sampai pukul 23.00 malam, dan penampilan pertamanya sudah tadi malam saat menyambut malam maulid, dan pagi ini tampil di meunasah Desa Banda Masen tempat kami tinggal, pukul 08.30 Afdhal sudah siap untuk berangkat kumpul terlebih dahulu di balai pengajiannya, jika sudah lengkap semua kawan grupnya mereka pergi bersama-sama kemenasah gampong.

Setelah Abah mengantar Afdhal ketempat pengajiannya segera pulang untuk membantu saya merajang sayur tauco untuk pelengkap lauk yang akan di taruk di dalam kotak, dari subuh tadi saya sudah sibuk memasak di dapur, kali ini saya kenduri di rumah sendiri, tidak seperti biasanya saya kenduri gabung bersama orang tua saya, jadi karna masaknya lebih banyak saya pun butuh bantuan suami dan anak gadis saya yang masih berumur 10 tahun, Zahra bantu yang mudah-mudah dari melipat kotak nasi, memasukan kerupuk kedalam pelastis-pelastik kecil, dan juga mengelap daun pisang untuk alas di kotak nasi kotak.

Setelah semua masakan siap, mulailah saya masukan lauk di plastik kecil seporsi satu orang makan setiap kotak, daging kari ayam, taucoe, telur asin, kerupuk, ikan sambal lado semua selesai di bungkus dan nasi di masukan kekotak sebanyak lima kotak yang akan di bawa ke meunasah dan lima kotak lagi di bagikan ketetangga masing-masing satu kotak, dan tidak lupa buah jeruk sebagai buah penutup makan nantinya.

	nasi lotak

Selesai semua membukus dan di antar ke menasah dan juga yang akan di bagi ketetangga, saya pun segera mandi menyegarkan badan dan bersiap-siap pergi melihat penampilan grup dike' Afdhal di meunasah.

Sesampainya di meunasah sangat ramai orang yang melihat dike', ada lima grup dike' yang hadir di meunasah hari ini, bahkan ada grup dike' dari kampung lain, mereka pergi dengan menggunakan dua mobil Pick up, kemeriahan maulid di desa Banda Masen sangatlah terasa, dan saya yakin di desa-desa lain yang juga merayakan maulid hari ini pasti tidak kalah meriah seperti di desa kami.

	grup dike' dari kampung lain

Setelah menunggu beberapa penampilan grup dike' lain akhirnya grup dike' Afdhal pun giliran berselawat, dengan menampilkan tiga selawat saja maka grup Afdhal selesai penampilannya.

	penampilan grup dike' afdhal

Tidak terasa sudah hampir masuk waktu shalat zuhur maka selesai sudah semua penampilan grup-grup dike' dan selesai sudah acara maulid di desa kami pada hari ini, setelah doa penutup saya dan penonton lain pulang, grup-grup dike' belum pulang karena di bagikan nasi makan siang yang sudah di bawa oleh warga yang khanduri maulid, saya langsung pulang karena tidak berencana untuk makan nasi maulid di meunasah, walaupun banyak juga Ibuk-ibuk dan anak-anak yang makan nasi maulid di menasah tapi saya dan Zahra lebih memilih pulang dan makan nasi maulid yang kami masak sendiri.

Sesampainya di rumah saya pun segera makan karena sudah waktunya makan siang, beberapa menit kemudian afdhal pun pulang dengan membawa satu bungkusan nasi kotak yang di bagikan di meunasah bagi grup dike'.

	nasi kotak dari meunasah

Sekian cerita hari ini, semoga tulisan saya bisa menambah informasi bagi sahabat steemit semua, tidak lupa terimakasih bagi sahabat steemit yang tidak pernah lupa dan bosan mendukung postingan saya selama ini.