SENIN telah tiba. Awal pekan yang super sibuk. Bukan hanya karena ada tambahan aktivitas di hari ini, tapi kegiatan rutin yang sebelumnya juga tetap harus dikerjakan. Pagi ini di kantor ada kegiatan apel rutin. Apel ini dimulai jam 08.30 WIB. Tapi sebelumnya saya tetap dengan tugas mengantar anak ke sekolah.

Berangkat dari rumah pukul tujuh pagi. Saya tiba pas sebelum upacara di halaman sekolah anak saya dimulai. Saya lanjut pada rutinitas pagi lainnya, mencari sarapan dan ngopi pagi. Pukul delapan lebih lima belas menit saya ke kantor. Hari ini rekan saya Armiadi yang akan menjadi pembinaan apel.

Armiadi adalah Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas & SDM. Meski baru memulai karir sebagai penyelenggara, namun beliau cepat beradaptasi dan memahami regulasinya. Dalam arahannya dia meminta supaya tim sekretariat tetap solid, saling melengkapi dan selalu menjaga disiplin.

Usai apel, sebelum lanjut ke rapat pleno, saya diajak Armiadi bertemu dengan teman-teman PPK Kecamatan Muara Dua. Armiadi juga Koordinator Wilayah Muara Dua dan saya wakilnya. Pertemuan dengan PPK akan berlangsung di Syech Kupie, Simpang Ardath.

Kami pergi dengan kendaraan saya. Saat tiba di sana, baru ada Ketua PPK Muara Dua, Sulaiman. Sementara anggotanya belum ada yang hadir. Saat kami memilih kursi, datang tim sekretariat PPK dan kemudian disusul satu persatu anggota PPK.

Pertemuan ini terkait rencana PPK memberikan bimbingan teknis tentang layanan pindah memilih bagi jajajran PPS se-Kecamatan Muara Dua. Pertemuan di Syech Kupie ini tidak berlangsung lama. Kami segera kembali ke kantor pada jam sepuluh. Lantaran rapat pleno juga dijadwalkan pada jam tersebut.

Di kantor kami akan membahas tentang rencana kegiatan upacara 17san yang mewajibkan semua peserta upcara mengenakan pakaian adat. Tim yang terlibat sebagai penggerek bendera dan petugas upacara. Ketua KIP, Abdul Hakim meminta saya menjadi inspektur upcara menggantikan beliau yang akan hadir pada upcara 17san di Lapangan Hiraq.

Usai rapat kami berangkat ke Batuphat untuk melihat Sekretariat PPK Muara Satu yang dilaporkan tidak layak. Pihak kecamatan memberikan ruangan yang tergabung dengan aula kecamatan. Akibatnya setiap kali ada kegiatan, mereka tidak bisa bekerja.

Rencana awal kami akan bertemu dengan camat setempat. Namun ternyata saat kami tiba, beliau sudah pergi karena ada keperluan lain. Kami kembali ke kantor dan saya bertahan di sana hingga waktu Magrib. Setelah itu pulang ke rumah untuk beristirahat.

Zainal Bakri

---