Saban hari cafe -cafe semakin menjamur saja, ini lah potret sosial keadaan masyarakat Aceh, bukan kah Aceh serambi Mekkah?, Daerah otonomi syariat islam, tapi mengapa tempat nongkrong semakin banyak saja.
Sebuah fonomena kemerosatan akhlak manusia Aceh terpampang jelas di depan mata, tidak ada lagi terdengar suara tadarusan di mesjid dan menasah, yang ada hanya suara HP saat mereka generasi bangsa dan agama sibuk dengan gawai di tangan masing-masing.
Saat orang tua berjuang setengah mati ,memisahkan anak-anaknya dari gawai, malah peraturan dari anak buah pak lurah anak-anak sekolah daring, semua anak mesti punya HP dengan setumpuk paket data, akan di bawa kemana generasi kita..
wallau a'lam bissawab.