SEC17/W4|"Gift that can impress me."

	Bonkahan batu Giok Salju
Tampak bagian bawah giok salju bekas terpotong saat saya olah jadi mata cincin

Setiap orang biasanya memiliki hadiah yang berkesan dalam hidupnya. Saya sendiri saat bertugas di Takengon berjumpa teman akrab disana sering di kasih hadiah cincin yang bermatakan batu akik:

• Giok indogress warna hijau nampak lumut
• Cempaka warna merah
• Batu warna gading
• Giok solar
• Giok Salju masih ada satu bongkahan besar

Semua hadiah ini diberikan teman karena dia melihat saya gemar memakai cincin. Awal mulanya saya hanya memakai satu cincin yang matanya dari batu warna hitam atau sering disebut batu black jade. Pada saat sedang duduk di kafe sambil minum kopi mulailah si Adun bertanya kepada saya, kayaknya abang suka pakai cincin ya? Tentu saya secara spontan menjawabnya, iya saya juga hobi koleksi cincin. Sahabat ku ini langsung mengatakannya, kalau abang mau, tenang saja nanti akan aku bawakan berbagai hadiah bongkahan batu giok dan batu akik untuk abang bisa buat mata cincin. Awalnya saya kurang yakin dengan apa yang dikatakan oleh si Adun karena batu alam ini sulit di dapat dan harganya pun pasti mahal

Namun hari pun berganti minggu kemudian kami ketemu lagi di perdalaman Aceh Tengah tepatnya di kecamatan Linge, saat itu saya bersama dua orang rekan kerja sedang mencari warung makan, tanpa sengaja ketemu sama si Adun. Saya segera memanggilnya, hai bang kok ada disini? Kami pun segera bersalaman dan saya mengajaknya makan malam bersama kami. Setelah seleaai makan si Adun pun mengatakan ke saya, bang ini hadiah batu giok, akik cempaka, kecubung yang pernah saya janji dulu ke abang, bawa pulang semuanya ini bang. Saya pun segera mengucapkan terimakasih banyak ini bang Adun, kok banyak kali dikasih ke saya ini, dia pun menjawab tidak masalah bang, ini memang semua nya Adun simpan untuk hadiah buat abang. Kami pun berjawab tangan kembali setelah itu kita pun berpisah dan sampai sekarang saya belun pernah berjumpa lagi dengan sahabat ku ini, karena disebabkan lokasi domisilinya si Adun ini jauh di perdalaman. Untuk sampai ke kampung nya si Adun, dahulu saya tempuh dengan mengendarai mobil melewati lintasan sangat sulit, harus melalui jalan yang terus mendaki karena rute jalan di pegunungan dan banyak tekungan tajam sementara sisi kiri jalan hanya berpapasan dengan tebing dan sisi sebelah kanan jalan hanya nampak jurang yang sangat dalam

Demikianlah tulisan saya dalam rangka berpartisipasi di dalam topik kontes yang menarik ini

Salam spesial buat semua teman Steemian ku

Tentang Saya 👉@waterjoe