Inikah Perubahan? (Belajar Dari Sosok Entrepreneurs Kreatif)

Jam sudah menunjukkan 11.30 siang, sebahagian besar ibu-ibu masih harap-harap cemas menunggu sosok laki-laki paruh baya yang menjadi langganan untuk berbelanja menu makan siang hari ini. Di tempat terpisah, sebagian besar kaum pria masih bermalas-malasan di kursi malas di sebuah warung kopi berukuran 5×7 meter dengan berbagai topik hangat, mulai dari topik pertanian, perkebunan, kelautan, sekolah sampai ke masalah politik. Mulai dari hal-hal sepele sampai yang lagi viral dan trending. Saya tidak mau ikut campur dalam perdebatan yang tidak berujung, namun sesekali saya hanya mengangguk dan mengiyakan pertanyaan dari mareka.

Saya hanya berfikir topik apa lagi yang bisa saya publikasikan untuk hari ini, maklum, empat artikel yang saya publish beberapa hari yang lalu dalam kontest SEC-S10W2 dan W3 tidak berhasil mendapat respon positif, mungkin keberuntungan dan nasib mujur masih jauh dari sisi saya. Namun saya tidak berkecil hati, karena saya menyadari bahwa, dalam beberapa minggu ini tidak berhasil memenuhi target dengan satu hari satu post (one day, one post). Sebenarnya artikel ini harus tayang pada tgl 24-juni, namun lagi-lagi karena keterbatasan waktu di aktifitas offline, maka baru hari ini bisa saya publish

Kreatifitas,ide serta pola pikir manusia akan selalu berubah dan bergerak mengikuti arus kemajuan zaman. Pernahkah anda membayangkan, dimana pada suatu ketika (beberapa tahun lalu) untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari saja kita harus rela menghabiskan waktu dan tenaga untuk menuju ke pasar. Namun seiring pertukaran dan pergantian masa semua berubah. Kita sadari atau tidak, sekarang semua ada di depan mata. Kreativitas ide dan pola pikir telah merubah suatu keadaan dari yang sulit menjadi ringan. Inikah era perubahan?

Salah satu sosok pemikir kreatif adalah seorang pria paruh baya yang berasal dari kampung sebelah. Setelah mengalami beberapa kali kegagalan dimasa pandemi, dia mencoba keberuntungan dengan berjualan. Awalnya hanya bermodalkan sebuah meja dengan beberapa jenis sayuran, ikan asin dan beberapa jenis kue kering hasil racikan istrinya. Bang ni, sosok pemikir kreatif itu mampu bertahan dan bersabar saat diterpa gejolak ekonomi dalam keluarga. Punya tanggungan 5 orang anak memang sangatlah berat, apalagi keduanya tergolong keluarga tidak mampu. Namun siapa sangka sosok kreatif itu kini mampu keluar dari himpitan ekonomi yang menjerat keluarganya

Kini, dengan gagah berani, tampil tegar dan percaya diri, bang ni mampu membuktikan diri sebagai enterpreneur sejati dalam upaya membangkitkan ekonomi keluarga. Bermodalkan sepeda motor yamaha Arrachi keluaran tahun 2010 an, bang ni tampil menjadi sosok terpercaya di kampungnya maupun di beberapa kampung tetangga.

Bang ni, sapaan akrab pria paruh baya ini, selalu muncul tepat pada jadwal yang sudah di tentukan, yaitu 1 jam menjelang makan siang. Bagi sebahagian ibu-ibu rumah tangga di kampung saya, waktu 1 jam sudah lebih dari cukup untuk mempersiapkan aneka menu makan siang, apalagi kebanyakan warga masyarakat disini punya aktifitas bertani dan berkebun sejak pagi hari

Selama menjalankan usaha jualan keliling seperti saat ini, keluarga bang ni terlihat semakin mapan, terutama bisa melanjutkan pendidikan anak-anaknya. Baik yang di pesantren maupun yang masih duduk di bangku sekolah dasar maupun menengah pertama. Sungguh pencapaian yang luar biasa pastinya, apalagi di saat kesusahan dan kondisi ekonomi sekarang ini

Salah satu keistimewaan warung berjalan ala bang ni adalah, mampu menyediakan berbagai perlengkapan dan kebutuhan keluarga, mulai bumbu dapur, sayur-sayuran, ikan asin berbagai jenis, kue kering dan basah, aneka kerupuk, lontong, mie bungkus, nasi bungkus, telor rebus dan lain sebagainya

Selain beberapa kebutuhan dapur, aneka jajanan anak-anak juga lengkap tersedia. Tak hanya itu, bagi ibu-inu yang belum masuk setoran dari suaminya bisa ambil dulu sampai waktu gajian suaminya tiba, menyenangkan pastinya. Inilah sosok seorang pemikir kreatif yang lahir 40 tahun yang lalu

Inilah artikel singkat yang bisa saya publish hari ini, berharap ada manfaat yang terkandung di dalamnya. Paling tidak buat diri penulis. Mohon maaf kalau artikel ini sedikit amburadul, maklum lagi kurang sehat