---

In February 2024. The Indonesia Stock Exchange (BEI) announced the results of the rebalancing of issuers in the LQ45 index. In the latest list, there are four new shares included in the most liquid index on the IDX. LQ45 is a list of the 45 most liquid issuers on the IDX based on a number of parameters used.

According to the official IDX announcement, the four issuers who have just entered LQ45 include PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), and PT Mitra Pack Tbk (PTMP).
These four shares shifted the positions of PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), and PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).

Several criteria must be met by shares wishing to join the LQ45 Index, including the official listing of LQ45 shares on the IDX for at least the last 3 months, strong financial conditions with positive growth prospects, and market capitalization that reaches its highest level in 1-1 years. last 2 months.

In addition, LQ45 shares must be included in the 60 shares with the highest transaction value in the regular market over the last 12 months.

From these criteria, the top 30 shares with the highest transaction value automatically become part of the LQ45 Index calculation. Meanwhile, 15 additional shares will be selected based on factors such as Transaction Days in the Regular Market, Transaction Frequency in the Regular Market, and Market Capitalization.

For beginners like me, the list of LQ45 issuers is very helpful as a reference for shares to buy. Of course, entering LQ45 is not a guarantee that the company will make a profit. But at least, there are a number of indicators that can guide us that the condition of the company is worthy of being collected in a portfolio.

However, not all issuers in my portfolio list are included in the LQ45 list, and now there are even fewer LQ45 companies because I sold them when there was a profit. Currently, only Aneka Tambang or ANTM is left to enter LQ45 and I am waiting for the price to increase to sell.

I have a habit of buying shares in installments because I have limited capital. For example, I buy issuer shares that are affordable, for example under Rp. 8,000 per share, in installments whenever I have money. There are even issuers that I buy only 1 lot (minimum purchase) every day. It depends on whether I have money and it depends on the price.

The list of companies included in LQ45 will change every six months. So, by collecting several issuers in under six months, I can make a profit. There are also companies that then go into minus so they make a loss, but then the price will go up and I will let go.

There are several issuers that are experiencing cyclization. This means that at a certain moment or certain period, the issuer experienced an increase. For example, for the Idul Fitri 1445 H holiday like now, companies in the food industry sector are worth collecting. However, because I was paying in installments, of course I bought it from the beginning of 2024. Unless you have a lot of capital, buy a month in advance and you can make a profit of more than 10 percent.

This is just my lay strategy for buying and selling shares. Not always profitable. But at least I don't need to waste time and thought reading financial reports and so on.

The following is a list of issuers in the LQ45 index which will be effective from 1 February 2024-21 July 2024:

1. ACES
2. ADRO
3. AKRA
4. AMRT
5. ANTM
6. ARTO
7. ASII
8. BBCA
9. BBNI
10. BBRI
11. BBTN
12. BMRI
13. BRIS
14. BRPT
15. OPEN
16. CPIN
17. EMTK
18. ESSA
19. EXCL
20. GGRM
21. GOTO
22. HRUM
23. ICBP
24. INCO
25. INDF
26. INKP
27. INTP
28. ITMG
29. KLBF
30. MAPI
31. MBMA
32. MDKA
33. MEDC
34. MTEL
35. PGAS
36. PGEO
37. PTBA
38. PTMP
39. SIDO
40. SMGR
41. SRTG
42. TLKM
43. TOWR
44. UNTR
45. UNVR
    Source: idxchannel.com

---

---

---

Menyicil Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia

Pada Februari 2024 lalu. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan hasil rebalancing emiten-emiten yang berada di indeks LQ45. Dalam daftar terbaru, ada empat saham baru yang masuk dalam indeks yang paling likuid di BEI. LQ45 adalah daftar 45 emiten di BEI yang paling likuid dengan sejumlah parameter yang digunakan.

Melansir pengumuman resmi BEI, keempat emiten yang baru masuk LQ45 antara lain PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk (PTMP).
Keempat saham tersebut menggeser posisi PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh saham-saham yang ingin bergabung dalam Indeks LQ45, termasuk waktu pencatatan resmi saham LQ45 di BEI selama minimal 3 bulan terakhir, kondisi finansial yang kuat dengan prospek pertumbuhan yang positif, serta kapitalisasi pasar yang mencapai level tertinggi dalam 1-2 bulan terakhir.

Selain itu, saham-saham LQ45 harus termasuk dalam 60 saham dengan nilai transaksi tertinggi dalam pasar reguler selama 12 bulan terakhir.

Dari kriteria tersebut, 30 saham teratas dengan nilai transaksi tertinggi secara otomatis menjadi bagian dari perhitungan Indeks LQ45. Sementara itu, 15 saham tambahan akan dipilih berdasarkan faktor seperti Hari Transaksi di Pasar Reguler, Frekuensi Transaksi di Pasar Reguler, dan Kapitalisasi Pasar.

Bagi pemula seperti saya, adanya daftar emiten LQ45 ini sangat membantu menjadi rujukan saham yang harus dibeli. Tentu saja yang masuk LQ45 bukan sebuah jaminan perusahaan itu akan memberikan keuntungan. Tapi setidaknya, ada sejumlah indikator yang bisa menjadi pedoman kita bahwa bahwa kondisi perusahaan tersebut layak dikoleksi dalam portofolio.

Namun, tidak semua emiten dalam daftar portofolio saya masuk dalam daftar LQ45, bahkan kini lebih sedikit perusahaan LQ45 karena saya sudah menjualnya ketika ada keuntungan. Saat ini, hanya tinggal Aneka Tambang atau ANTM yang masuk LQ45 dan saya menunggu harganya naik untuk dijual.

Saya memiliki kebiasaan menyicil dalam membeli saham karena modalnya terbatas. Misalnya, saham emiten yang harganya terjangkau, misalnya di bawah Rp8.000 per lembar, saya beli dengan menyicil setiap ada uang. Bahkan ada emiten yang saya beli hanya 1 lot (minimum pembelian) setiap hari. Tergantung saya punya uang dan tergantung dengan harga.

Daftar perusahaan yang masuk LQ45 akan berubah setiap enam bulan. Jadi, dengan mengolek beberapa emiten di bawah enam bulan, saya bisa mendapatkan keuntungan. Ada juga perusahaan yang kemudian minus sehingga merugi, tapi nanti harganya akan naik dan saya akan lepas.

Ada beberapa emiten yang mengalami siklusikasi. Artinya, dalam momen tertentu atau periode tertentu, emiten tersebut mengalami kenaikan. Misalnya, untuk masa hari raya Idulfitri 1445 H seperti sekarang, perusahaan di sektor industri makanan layak dikoleksi. Namun, karena saya menyicil, tentunya membeli sejak awal tahun 2024 lalu. Kecuali kalau punya modal banyak, beli sebulan sebelumnya dan bisa profit di atas 10 persen.

Ini hanya strategi awam saya dalam jual beli saham. Tidak selalu menguntungkan. Tapi minimal saya tidak perlu buang-buang waktu dan pikiran untuk membaca laporan keuangan dan sebagainya.

Berikut ini daftar emiten di indeks LQ45 yang akan efektif pada 1 Februari 2024-21 Juli 2024:

1. ACES
2. ADRO
3. AKRA
4. AMRT
5. ANTM
6. ARTO
7. ASII
8. BBCA
9. BBNI
10. BBRI
11. BBTN
12. BMRI
13. BRIS
14. BRPT
15. BUKA
16. CPIN
17. EMTK
18. ESSA
19. EXCL
20. GGRM
21. GOTO
22. HRUM
23. ICBP
24. INCO
25. INDF
26. INKP
27. INTP
28. ITMG
29. KLBF
30. MAPI
31. MBMA
32. MDKA
33. MEDC
34. MTEL
35. PGAS
36. PGEO
37. PTBA
38. PTMP
39. SIDO
40. SMGR
41. SRTG
42. TLKM
43. TOWR
44. UNTR
45. UNVR
    Sumber: idxchannel.com

---