SEC - S15W4: I LOVE LOCAL PRODUCTS |

Souvenir khas Aceh di Lhokseumawe.

---

Acara menonton review sinema Indonesia di TVRI pada masa lalu selalu ditutup dengan lagu Bimbo; Aku cinta, Anda cinta, semua cinta, buatan Indonesia. Lagu itu sudah akrab di telingaku sejak kecil. Kesadaranku mencintai produk lokal sudah tumbuh dari kecil.

Sayangnya, produk lokal di Aceh di luar kuliner tidak terlalu banyak. Kalau pun ada, harganya lebih tinggi dibandingkan dengan produk luar. Barangkali ongkos produksinya lebih murah sehingga harganya lebih terjangkau.

Makan sate Tubaka di geureugok, Bireuen, Aceh. Salah satu kuliner yang sangat recomended.

---

Apa yang membuat Anda terpesona dan menghubungkan Anda dengan produk lokal?

Mencintai produk lokal bukan berarti membeli. Jadi, menurutku cinta saja belum cukup, harus ada keinginan untuk membeli produk lokal. Membeli produk lokal berarti mendorong kemajuan perdagangan dan perekonomian di daerah sendiri. Membuka lapangan kerja, serta perputaran uang di daerah membuat ekonomi bergerak tumbuh.

Kemudian, usaha dari produk lokal membayar pajak kepada daerah yang memberikan dampak berganda terhadap pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial. Saya sering juga memberi masukan terhadap produk lokal, seperti kualitas dan kemasan yang lebih baik.

Bagaimana kontribusi Anda dapat membantu pertumbuhan perekonomian lokal dan masyarakat sekitar?

Aku sudah banyak menulis tentang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Aceh. Mulai dari pembuatan rencong, souvenir, kuliner Aceh, dan sebagainya. Kemudian, aku membawa wisatawan ke UMKM tersebut, sampai menggelar berbagai acara untuk mendorong kemajuan UMKM, terutama di Aceh Utara dan Lhokseumawe.

Dinas Kepemudaan, Pariwisata, dan Olahraga Kabupaten Aceh Utara, memiliki program memadukan kegiatan UMKM dengan seni dan budaya. Aku sering diajak menjadi juri kegiatan tersebut.

Bupati Aceh Utara sedang menanyakan usaha UMKM saat Pentas Seni, Budaya, dan UMKM di Pantai Bantayan, Aceh Utara.

Sebutkan satu atau dua produk lokal yang populer di daerah Anda. Beritahu kami mengapa turis sering mencarinya. Tak perlu terlalu detail, fokuslah pada daya tarik produk.

Salah satu produk lokal yang sering aku perkenalkan kepada dunia luar adalah produk rencong secara handmade di Tanah Pasir, Aceh Utara. Karya Tgk Ishak Abdullah tersebut sudah sering diliput wartawan, dalam dan luar negeri.

Untuk produk kuliner, aku memilih sate dan mie pangsit apilin di Bireuen yang sering kuperkenalkan kepada tamu. Umumnya, mereka menyukai produk kuliner tersebut. Sate saya sukai karena memakai daging segar dengan tekstr lembut. Baik Sate Apaleh maupun Sate Tubaka, menurut saya sama nikmatnya.

Ayolah, @abuarkan, @radjasalman, dan @muthmainnah, ikut berbagi tentang produk lokal kita. Saleum.[]

Produk kopiah UMKM di Aceh Utara.