Eat Acehnese Noodles at Warung Syuhada

Selamat malam dan salam sejahtera untuk steemian semua. Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semua masih dalam keadaan sehat wal'afiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT agar dapat menjalankan segala aktivitas dengan baik.

Mie hingga saat ini masih menjadi kuliner favorit saya dan mungkin saja tetap menjadi makanan yang tidak akan membosankan bagi saya. Di samping karena memang memiliki rasa yang nikmat dan cocok di lidah saya, masakan ini begitu mudah dijumpai didaerah saya tinggal. Penjual mie sudah bertebaran di hampir semua tempat yang saya lalui setiap saat. Yang membedakan hanya rasa nya yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lain. Namun walaupun berbeda rasa dan tempat ada satu hal yang sama yaitu harga.

Tidak ada perbedaan harga satu porsi mie antara satu penjual dengan penjual lain. Walaupun menjadi masakan favorit tentu saja saya tetap menjaga untuk menahan nafsu agar tidak mengkonsumsi mie secara berlebihan. Hingga saat ini saya belum pernah menemukan dan membaca penelitian tentang efek makan mie secara berlebihan. Informasi yang saya dapat hanya dari mulut ke mulut saja yang menyatakan jika makan mie berlebihan dapat menyebabkan kolesterol tinggi serta efek negatif lainnya. Saya pikir apapun yang kita lakukan secara berlebihan tetap memiliki dampak yang kurang baik.

Karena berada di Aceh maka orang menyebut mie Aceh untuk kuliner ini. Mie merupakan masakan yang terdapat di seluruh tanah air, tidak terkecuali di Aceh. Mie Aceh adalah mie yang disajikan dengan bumbu khas Aceh dengan bahan utama mie basah. Rasa nya cukup enak dan segar apalagi mie aceh disajikan dengan campuran udang dan daging yang menambah kenikmatan masakan tersebut. Mie Aceh ditaburi dengan bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis. Mie Aceh disajikan dalam tiga varian yaitu mie kuah, mie goreng basah, dan mie goreng kering.

Salah satu tempat atau warung mie yang sering saya kunjungi dan makan adalah warung mie Syuhada di Cunda, Lhokseumawe. Bagi saya mie syuhada memiliki rasa yang berbeda dengan masakan sejenis di tempat lain. Karena itu dalam satu minggu kadang saya menikmati mie syuhada sampai dua kali atau malah lebih. Seperti pada siang Sabtu ini saat pulang sekolah saya singgah di warung Syuhada. Saya makan mie karena lapar sebagai pengganti makan siang. Kali ini saya hanya makan mie goreng basah biasa tanpa tambahan udang atau daging. Maklum saja karena sudah masuk tanggal tua sehingga dana yang terbatas.

Salam,
@fadlymatch