The Lifestyle Diary Game : Rabu, 19 Juli 2024 - Lebaran Ketiga: Kenduri Jerat Keluarga

_{Cover edit by Canva}

Assalamua’alaikum…

Setelah shalat subuh saya bersama suami jalan pagi mengililingi desa ini. Kami masih di kampung halaman ibu saya di Aceh selatan. Udara pagi disini sangat segar dan sejuk. Jalan pagi kami pun terasa sangat nyaman karena warga disini sangat ramah. Saya masih dengan stelan rumah dan belum mandi pagi hehe. Dengan jelbab yang lupa saya pakaikan peniti membuat dahi saya terpampang jelas, haha.

_{Makan Ketan Durian}

Pulang dari jalan pagi, ternyata ibu sama sudah siap membuat ketan durian. Padahal saya juga ingin ikut membuatnya bersama. Apalagi saat sesi membuka durian saya paling menantikannya dan bersemangat. Saya langsung mengisi piring saya dengan ketan, durian dan kuah durian. Saya menikmatinya dengan sangat lahap hehe. Kalau mengenai durian saya tidak mau ketinggalan dan selalu menikmatinya dengan lahap, bisa dikatakan saya ratu durian, hehe.

Hari ini di kampung kelahiran mama saya mengadakan kenduri jerat setelah shalat Dhuhur. Kenduri jerat adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Aceh selatan. Disini kenduri jerat selalu diadakan setiap Lebaran. Maka dari itu kami setelah makan siang dan shalat langsung bersiap-siap untuk menuju ketempat tersebut.

Setiap kenduri jerat kami selalu mendatangi rumah nek Tek karena jerat/kuburan berada di belakang rumah nek tek. Sebelum acara dimulai kami berkumpul lebih dulu sambil bercengkerama dengan saudara kami yang sudah tiba beberapa. Disini juga kembali dikenali kami satu persatu kepada saudara kami yang sudah berumur sehingga agak lupa dengan wajah kami namun nama masih diingat dengan baik.

_{Mengatur kue}

Setelahnya, saya, adek dan cek Yaf menyiapkan hidangan yang kami bawa. Kami menata kue dipiting dengan kue yang berbeda di dalam talam. Kami mengatur setiap kue dengan porsi tiga kue dalam satu piring. Kami mengisi dua talam dengan kue dan satu talam lagi mengisi kelas untun tempat minum nantinya.

_{saya dan adik saya}

Selanjutnya kami mengantar kue ini di tempat kami berdoa nantinya. Disamping kuburan sudah ada satu tempat untuk tempat kami berdoa. Dan tempat inilah yang kami gunakan. Saya dan adik mengambil posisi kami. Namun ternyata belum semua hadir padahal acara hampir dimulai.

_{Membantu mengatur kue}

Tak lama kemudian, satu persatu keluarga berdatangan. Setiap yang datang membawa tentengan mereka, diantaranya Ada yang membawa kue dan ada juga yang membawa minuman manis. Kue dan minuman yang bawa ini nantinya akan kami nikmati bersama. Dikarena sudah bawa kue yang ada saya membantu Mak cek mengatur kue agar cepat selesai.

_{Kelompok laki-laki}

Tempat ini dibagi menjadi dua sisi dengan pembatasnya menggunakan dinding semen selutut. Satu sisi digunakan untuk para laki-laki dan sisi sebaliknya kami gunakan oleh kaum wanita. Setelahnya semuanya hadir imam kami memulai acara hari ini dengan membaca bismillah dan kami ikuti.

Setelah acara berdoa selesai, kami menikmati hidangan yang tadi sudah kami siapkan. Kami kembali bersalaman dan mengenalkan diri kembali kepada keluarga yang belum sempat bertemu sebelum acara ini di mulai. Bagi saya momen ini sangat luar biasa dikarena selain bisa mendoakan dan berziarah ke makan orang yang kita cintai. Disini juga bisa bertemu kembali dengan saudara yang jauh-jauh yang tidak sering berjumpa.

_{Menuju ke Makam}

Kemudian kami menunu makan nenek dan bunda kami untuk kembali mendoakan merek secara pribadi. Disini kami disediakan air yang sudah di isi irisan jeruk perut dan bunga. Kami mengalirkan air tersebut diatas makan keluarga kami.

_{Memotong tebu}

Kenduri jerat kami selesai. Adik saya meminta kami mengunjungi kebun kakek kami yang dulu merupakan rumahnya atau rumah Ibu saya dibesarkan. Namun sekarang hanya tingga gubuk kecil yang dikelilingi oleh pohon tebu, pala, durian dan sebagainya.

Kami disini memotong tebu yang sudah besar. Adik bungsu saya sangat menyukai tebu. Kejadian hari ini akan selalu diceritakan berulang kepada kami nantinya saat pulang ke Bireuen. Dan selalu menanyakan kapan kembali memotong tebu dan ke Aceh selatan, hehe sangat mengemaskan. Selain tebu, kakek saya juga menanam pohon pala. Pala disini sudah mulai membesar dan saya mencoba memegang buahnya serta mengambil foto yang lucu-lucu.

_{Bersilaturrahmi ke rumah saudara}

Setelah lelah bermain di kebun, kami diajak orang tua kami untuk kembali bersilaturahmi ke rumah saudara yang belum sempat kami datangi kemarin. Kami mendatangi satu persatu hingga sampai magrib tiba. Setelah itu barulah kami kembali pulang ke rumah yahwa kami yang ada di desa Pulo Ie.

---

Sekian The Lifestyle Diary game saya hari ini. Saya mengucapkan Terimakasih telah memberi dukungan dan sampai jumpa pada postingan saya selanjutnya.

Wassalam,

@meriseptriyanti

About me