The Diary Game, 1 Agustus 2023: Mendung, Hujan lalu Mendung Lagi Sepanjang Hari

Mendung menghiasi langit Banda Aceh dan sekitarnya pada Selasa 1 Agustus 2023, kala saya memanaskan kendaraan usai Subuh, untuk mengantar dua buah hati ke sekolah. Mereka sedang mandi, bersiap-siap mengenakan seragam, sarapan dan berangkat.

Mendung pagi di Ulee Kareng

Arkan selalu lebih cepat siap dari kakaknya. Karena mendung tak kunjung hilang, saya meminta Aya lebih cepat. Kalau hujan tutun, jalanan bakal macet di sekitar sekolah Arkan, karena banyak sekali mobil yang mengantar anak-anak ke sekolah.

Tepat pukul 06.50 WIB, Aya dan Arkan telah masuk mobil, lalu kami berangkat ke kawasan Gampong Prada, mengantar Arkan lebih dahulu lalu mengantar Aya ke Darussalam.

Hujan rintik mulai turun di ketika kami melewati Masjid Ulee Kareng. Sambil mengemudi dengan hati-hati saya merekam langit kelabu. Pikir saya menarik untuk dipublish sebagai diary di steemit.

Hujan pagi di Jembatan Lamnyong

Angin kencang berhembus sepanjang jalan, pohon-pohon melambaikan dedanuan, sebagian jatuh ke jalanan. Sampai di pintu sekolah, Arkan turun mobil di bawah gerimis. “Ayah, kencang sekali anginnya di luar,” serunya sambil menutup pintu dan berlari kecil masuk bangunan sekolah.

Jalanan mulai basah, hujan mulai deras saat kami melintasi Jalan Teuku Nyak Arief lalu jembatan Lamnyong. Sampai di pintu pagar sekolah, Aya turun dan buru-buru masuk.

Putar mobil, saya mendarat ke sebuah warung kopi kawasan Kebon Raja. Lokasi itu dekat dengan kantor MaTA, sebuah LSM antikorupsi di Aceh, yang sebentar lagi akan menggelar konferensi pers. Saya berniat hadir ke sana. Hujan masih turun, saat saya tiba di kantor MaTA sekitar pukul 09.00 WIB.

Ngopi sejenak

Kegiatan di kantor MaTA

Usai kegiatan di kantor MaTA sekitar pukul 12.00 WIB, saya berangkat ke warung kopi yang lain, seorang kawan untuk urusan penting menunggu di sana. Usai urusan itu, saya pulang sejenak ke rumah untuk salat Zuhur, makan dan istirahat sejenak. Hujan telah berhenti, namun mendung masih ada.

Hujan jarang sekali turun di Aceh, sejak lima bulan terakhir. Praktis, cuaca pun sangat panas kerap bikin kepala sakit dan kulit perih jika terpapar langsung sinar mentari. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan wilayah Aceh sedang dilanda El Nino, puncaknya diprediksi pada Agustus-September 2023.

El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya, sedang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Akibatnya, meningkatkan pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah, hingga membuat hujan berkurang di wilayah Indonesia. Aceh –mungkin- paling parah. Dampak El Nino selain kekeringan, juga rentan kebakaran lahan dan hutan, serta cuaca ekstrem, semisal hujan turun deras tiba-tiba disertai angin kencang.

Sore saat menjemput Arkan, parkir di sekolahnya tampak becek

Usai salat Ashar, mendung masih terlihat di luar rumah saat saya kembali ke sekolah anak-anak untuk menjemput mereka. Lokasi parkir di sekolah Arkan becek, efek hujan pagi dan siang tadi. Setelah Arkan masuk mobil, kami menjemput Aya.

Tepat pukul 16.30 WIB, kami telah di rumah dengan tentengan pisang goreng sebagai camilan sore. Hujan tak turun lagi, sampai malam hari. []

Mendung sore hari di jembatan Lamnyong

Demikian cerita saya hari ini, semoga berkenan

Salam literasi
@abukarkan