The Diary Game Kamis 11 Januri 2024: Tawaran Kerja yang saya tolak dan Mie Suree

Mie instand dengan ikan tuna untuk makan siang hari ini

Pagi ini agak sedikit berbeda dengan sebelumnya, karena jam 7 sudah ada yang menghubungi untuk bertemu sambil sarapan di dekat Polres Kota Lhokseumawe. Saya tau ada beberapa isu yang sedang mencuat akhir-akhir ini, hanya saja itu bukan rahah saya untuk ikut campur. Dan hari ini saya yakin teman yang ajak saya bertemu ini juga bahasannya seputaran saran untuk atasi masalah yang sedang mencuat itu. Ini tidak ada kaitannya dengan politik atau hankam. Hanya urusan internal yang saya pedulipun gak ada manfaat untuk saya malah akan nambah sakit kepala dan urusan juga tetap runyam.

Saya keluar jam 8.30 sesuai dengan janji, dan kebetulan saya juga sarapan lebih awal dari biasanya, bukan sarapan yang jadi masalah tapi urusan sebelum sarapan yang jadi sorotan, apalagi jika bukan mandi dan berpakaian rapi. Ini hal langka, kenapa saya katakan langka karena memang ritual mandi dan berpakaian rapi hanya akan saya lakukan jika saya harus bertemu dengan orang penting yang levelnya jauh diatas pejabat biasa. Kenapa kali ini saya mandi dan berpakaian rapi karena saya harus menjumpai seorang habib dari Palembang yang saat ini sedang berkunjung ke Lhokseumawe. Saya sanggupi, habib ini juga masih seumuran dengan saya tapi karena beliau adalah cucunda baginda Rasullullah, saya menghormatinya dan melayani kebutuhan beliau dengan baik selama di Lhokseumawe.

Suasana kami duduk rapat dan ini adalah ranah privite, pak Habib hanya suka kopi dan tidak merokok serta tidak suka di foto

Sebenarnya yang memiliki hajat bukanlah sang habib, tapi temannya sang habib yang sedang mencari kandidat sebagai koordinator security yang memiliki sertifikasi security level nasional dan sudah memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun. Orang-orang ini sudah terbiasa disiplin dengan waktu, jadi pas saya baru saja duduk untuk memesan kopi meraka juga tiba dengan kendaraan pribadi yang lumayan mewah untuk ukuran orang biasa seperti saya.

Akhirnya teman pak habib membicarakan inti pertemuanya yaitu menawarkan saya menjadi konsultan security untuk keamanan di kawan kerja mereka di palabuhan Lhokseumawe. Tugas saya adalah sebagai advisor dan liaison advisor untuk mereka. Setelah sejenak mendengar pemaparan kerja yang mereka tawarkan dan gaji yang bisa mereka berikan untuk 3 bulan kerja, saya putuskan untuk menolak secara halus dengan alasan kualifikasi saya tidak memenuhi standar yang mereka butuhkan selain sertifikasi yang harus diperbaharui dengan biaya yang cukup mahal.

Kami duduk mengobrol hingga jam 11 lewat, selain bicara soal pekerjaan kami juga membicarakan soal sholawat yang diamalkan secara khusus dan juga umum. Banyak hal yang saya bicarakan khusus dengan habib, meski kawannya ini kurang tertarik dengan bahan omongan kami dan akhirnya karena ada urusan lain yang harus diselesaikan maka kamipun berpamitan kembali ke urusan masing-masing.

Saya kembali ke posko dan memilih untuk rehat dan ganti ke pakaian biasa, karena pakaian ini sifatnya resmi dan bukan untuk sekedar santai tanpa ada keperluan, maklum juga pakaian seperti ini jarang saya pakai untuk kegiatan sehari-hari.

Parut lapar dan kebosanan yang menyergap saya di ruang pengab kamar ukuran 3 x 3 m ini membuat saya ingin keluar sekedar mecari makan siang. Melewati jalanan dari samping polresta Lhokseumawe ke arah simpng buloh saya melihat penjual ikan tongkol jenis Tuna, sekilas tidak ada bedanya tapi saya tau bedanya diantara ikan-ikan yang lain, ada tuna tipis, ada yang bersisik ada anak cakalang ada juga tuna yang masih anak dengan ciri mencolok yaitu sirip-sirip yang pangkalnya agak kekuningan. Secara lokal namanya si keuneng geutieuk (bukan ekor kuning). Saya memeriksa kesegarannya dengan melihat warna insang, akhirnya saya membeli 1 ekor seharga 1.5 steem. Rencananya jelas mau jadikan makan siang dan dimasak dengan mie instant.

Rak mie yang kosong karena sedang mengantar pesanan orang, saya juga risih mengambil foto sedang banyak orang

Ikan sudah ada, saya kontak @bayuofficial untuk saya ajak makan Mie Sure bersama, tapi karena lagi sibuk dengan urusan pekerjaannya jadi pak bos Bayu tidak bisa ikutan. Saya singgah di dr.kupi dan meminta abang jual mie untuk membuat satu porsi mie sure seberan 6 ons ini.

Agak lama mie pesanan saya baru siap karena antrian pemesan lain yang telah lebih dulu menunggu. Dengan sabar saya duduk menunggu sambil menahan rasa lapar. Akhirnya mie pesanan saya tiba kehadapan saya dengan aroma yang menggugah selera.

Mie instand dengan ikan tuna untuk makan siang sekaligus makan malam hari ini

Saya duduk sendirian menikmati makan siang sekaligus makan malam seporsi jumbo mie ikan tuna. Ikan tuna masih terasa sangat segar karena memang baru didaratkan sekitar siang ini di TPI Ujong Blang. Saya bersyukur bisa mendapatkan ikan tuna yang masih sangat segar, sayangnya @muzack1 tinggal jauh dari tempat saya, mestinya belian akan kebagian piring yang sudah saya kosongkan.

Hari beranjak sore saat saya selesai menikmati mie sure, dan saatnya kembali ke posko untuk sholat Ashar dan melanjutkan baca web novel serta memantau pasar crypto, kalo ada yang cocok bisa langsung beli untuk pemasukan hari ini.

Hingga malam hari saya tidak keluar lagi kemana-mana karena keasikan dengan nonton youtube dan mantau pasar crypto, alhamdulillah hari ini bisa dapat sedikit profit yang menutupi kebutuhan dasar. Beginilah hidup jadi freelancer seperti saya. Selamat mencoba menikmati hidup apa adanya...

Salam

El-Nailul

---

---

AND

---

---

---