Beternak Ayam Petelur Skala Rumahan

Apa kabar kawan-kawan steem dari Indonesia. Pasang surut grup dari Indonesia adalah sesuatu yang membuat saya sedih. Pasalnya banyak steemian dari Indonesia yang putus asa untuk melakukan blogging di sini. Saya berharap, admin dan moderator memberikan dukungan penuh atas partisipasi seluruh anggota baik lama maupun baru di communitas ini. Saya tak perlu kenalan, mungkin kawan -kawan bisa cek di history postingan atau cek akun saya di Hive.

Kesempatan ini saya akan sedikit berbagi ide tentang beternak ayam petelur sekala rumahan.

Untuk mendapatkan bibit ayam petelur kawan-kawan bisa membeli di toko pakan ayam atau toko pakan burung. Sekarang bisa membeli anak ayam petelur atau DoC dengan jumlah eceran. Jika ingin lebih banyak dan lebih murah, kawan-kawan bisa membeli online dari penjual terdekat, harganya lebih murah.

Pakan ayam petelur ketika masih DOC adalah pur. ini mungkin memerlukan biaya lebih tinggi ketimbang ketika ayam dewasa. Ayam petelur jika normal akan bertelur pada usia 16-20 minggu.

Kombinasi pakan murah ayam dewasa akan menghemat biaya pakan sehingga produksi telur akan memberikan nilai tambah atau untung. Pengalaman saya memelihara ayam petelur saya menggunakan pakan limbah nasi, sayuran, pur dan dedek. Nasi dikeringkan jika terlalu banyak, jika tidak bisa langsung dijadikan pakan. Kemudian, saya mencari sayuran sisa atau buangan di pasar. Ada banyak sekali kol, dan sawi hijau yang dibuang dipasar. Saya ambil setiap hari dan saya rebus. Kemudian dicampur dengan pur, dedek. Campuran yang biasa saya lakukan adalah 1:1 untuk semua bahan. Setelah itu racikan pakan ditutup rapat sehingga terjadi fermentasi. Saya membuat racikan pakan biasanya untuk 2 hari.

Ayam petelur akan bertelur terus asalkan mereka kenyang dengan gizi pakan yang bagus. Mereka tidak mengeram. Namun setiap sekitar 20 butir telur ayam akan berhenti bertelur kurang lebih 7 hari, setelah itu akan bertelur lagi. Siklus ini kadang tidak teratur tergantung bagus atau tidaknya pakan yang dikonsumsi oleh ayam.

Kawan-kawan bisa memelihara ayam petelur dalam sekala kecil misalnya 10 ekor. Untuk memenuhi kebutuhan protein dan gizi keluarga, dengan 10 butir telur sehari saya kira akan sangat menghemat pengeluaran.

Ayam petelur juga bisa diperlakukan seperti ayam kampung. Kawan-kawan bisa membuat kandang ditanah sehingga ayam petelur tidak keluar jauh dari lingkungan rumah. Jadi kandang tidak harus berposisi diatas seperti kandang pada umumnya. Kandang umbaran seperti ayam kampung juga bisa.
Ok bagaimana kawan ? Apakah tertarik untuk memelihara ayam petelur sekala kecil?