Steemit Engagement Challenge / S19W6 - "TIME TRAVEL CHALLENGE."

in hive-135004 •  3 months ago 

Asalammualaikum stemian, apakabar kalian ?semoga kita semua selalu di lindungi Allah SWT. Aamiin... Kali ini aku akan mengikuti kontes SEC S19W6-Time travel challange yang di selenggarakan oleh @hive-135004. Dan sebelumnya aku mengajak @patjewell, @ruthjoe dan @fannyescobar untuk turut serta mengikuti kontes yang menyenangkan ini.

🔸🔸🔸🔸🔸

IMG_20240817_040753.jpg

Jika waktu bisa terulang kembali aku ingin memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah aku perbuat dan ingin mengobati luka yang mungkin sampai hari ini masih berbekas di hati. Sebagai manusia aku tak luput dari salah dan khilaf, barangkali dahulu perbuatan ku itu aku rasa sudah benar, tapi jika sekarang aku ingat-ingat lagi ternyata aku yang salah, aku yang egois, dan aku yang bodoh. Ya aku sudah menjauhkan dia di masa lalu dan telah membiarkannya tumbuh dengan sendiri tanpa siraman kasih sayang dan perhatian.


Kembali ingatanku ke tahun 2005, saat itu Aceh (indonesia) sedang discovery setelah pada tahun 2004 gempa dahsyat 9.2 Scala Richter dan tsunami melanda dengan menelan korban lebih 200.000 jiwa manusia. Karena dahsyatnya maka hampir 50% Aceh hancur luluh lantak dan memerlukan bantuan dari seluruh dunia untuk memperbaiki kerusakan yang parah separah-parahnya. Dengan kedatangan bantuan dari penduduk dunia mulailah Aceh berbenah, sekolah didirikan, rumah sakit, sekolah, jalan dan lain-lain. Maka banyak tenaga luar yang datang dan membutuhkan sumber daya manusia. Maka melamarlah suamiku ke sebuah perusahaan NGO untuk membantu masyarakat Aceh di bidang livelihood, kami yang semula tinggal di Lhokseumawe akhirnya pindah ke Banda Aceh karena mengikuti suami yang bekerja dan kantor nya di Banda Aceh.

Aku yang masih bekerja di Lhokseumawe harus bolak balik Lhokseumawe-Banda Aceh, selama 3 hari aku di Banda dan 3 hari aku di Lhokseumawe, itu pun karena aku di Banda mengambil kuliah jurusan guru Agama. Jika aku tidak kuliah barangkali aku masih harus stay di Lhokseumawe. Pada saat itu aku sudah mempunyai 3 orang anak, satu laki-laki dan 2 perempuan, kebetulan mertuaku mempunyai satu rumah kosong yang belum ada orang tempati, jadi aku dan keluargaku tinggal di rumah beliau yang satu lagi yang letaknya di samping rumah mertuaku. Saat suamiku pergi kerja dan aku ke Lhokseumawe maka nenek lah yang menjaga anak-anakku.

IMG_20240817_040900.jpg

Anak-anakku saat berusia 9 dan 10 tahun

Anakku yang nomor 1 dan 2 sekolah di MIN model Banda Aceh, dan yang nomor 3 sering kali ikut denganku ke Lhokseumawe, karena dia masih kecil baru berusia 1 tahun kala itu. Sebenarnya ini sangat melelahkan untukku dan anak-anakku, tapi kami lakukan demi masa depan aku dan keluargaku.

Yang menjadi penyesalanku adalah, saat anak pertamaku Renald sudah masuk SMP dia aku belikan sepeda agar bila ke sekolah, dia naik itu. Awalnya dia senang tapi lama-kelamaan jika aku berada di Banda dia minta agar aku mengantarnya dan menjemputnya, namun karena aku pikir dia sudah punya sepeda dan dia anak laki-laki tidak boleh manja dan harus mandiri, maka aku tidak mau terlalu peduli.
Hampir setiap aku pulang ke Banda dia selalu merengek minta di antar ke sekolahnya.

IMG_20240817_040812.jpgIMG_20240817_040829.jpg

Renald sudah tamat SMA

Dan suatu hari dia pulang sekolah dengan mendorong sepedanya, aku tanya kenapa kamu pulang dorong sepeda, dia bilang sepedaku bocor bannya. Lalu aku tanya lagi kenapa bisa bocor, dimana kamu parkir. Dia bilang jika teman-temannya suka usil dan mengambil pentil sepedanya. Ya ampun ternyata dia minta di antar dan jemput karena dia menghindar agar tidak di bully teman-temannya... Itu aku sangat terpukul, aku menyesal dia pasti sedih setiap meminta untuk di antar aku selalu menolak dan memarahinya.

Padahal dia sangat ingin dekat denganku, apalagi aku punya waktu seminggu cuma 3 hari bertemu dengannya. Kata anakku yang nomor 2 dia sering tidur di teras rumah bila rindu denganku menunggu aku pulang. Anak-anak sangat takut kepada bapaknya, mereka tidak berani mengadu atau bermanja-manja dengan bapaknya, mereka sangat patuh. Sedikit salah pasti di hukum makanya dia sangat ingin dekat-dekat dengan mamanya.

Peristiwa itu terjadi selama 4 tahun, sampai akhirnya aku selesai kuliah, dan selanjutnya saat anakku sudah masuk SMA aku mengajaknya pindah ke Lhokseumawe dan bersekolah di sini. Selama di Lhokseumawe aku selalu mengantarnya kemana dia mau pergi, tapi namanya anak lelaki yang sudah besar mana mau pergi diantar mamanya dia mau pergi sendiri dengan teman-temannya. Anakku sekarang pendiam dan jarang ngobrol, jika di tanya baru dia menjawab.

IMG_20240817_042033.jpg

Pengalaman itu tidak ingin terulang lagi, aku sekarang selalu memenuhi permintaan anak-anakku. Jangan sampai mereka mengalami apa yang dirasakan Abang mereka. Tetapi itu menjadi sebuah dilema ketika anak lelakiku menyindir bahwa perlakuanku berbeda saat dia masih kecil dengan adik-adiknya sekarang. Dia dulu tidak terlalu di pedulikan sedangkan adik-adiknya sangat banyak kasih sayang. Aduh sakit sekali rasanya dadaku. Padahal aku berbuat seperti itu agar tidak ada lagi rasa kecewa mempunyai ibu yang tidak peduli pada anak-anaknya. Sekarang anak-anakku sudah besar semoga luka hatinya sudah sembuh. Dan bisa memaafkan kesalahanku yang dulu.

Demikian sahabat jika mesin waktu bisa membawaku ke masa itu aku akan membawa anak-anakku merasakan betapa aku sayang pada mereka. Aku menyesal, aku akan mengingatkan anakku jika kelak mereka menikah dan punya anak, perlihatkanlah pada anak-anak mereka bahwa ayah bundanya peduli pada mereka. Karena jiwa anak bisa di bentuk dengan kasih sayang orang tua.

Terimakasih buat kalian yang sudah membaca postinganku, jangan lupa di vote dan kutunggu komentarnya. Wasalam @ifatniza.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

Sama-sama

Loading...