My Playful childhood

in hive-135004 •  27 days ago 

photostudio_1724423174170.jpg

Assalamualaikum sahabat stemians semuanya dimana pun anda berada, senang sekali rasanya bila mengenang masa kecil kita bahkan kita juga akan tertawa bahagia dan ingin mengulang kembali masa-masa tersebut akan tetapi itu sangat mustahil bukan?

Dalam kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada @sahar yang telah menerbitkan kontes yang sangat menarik sehingga saya seakan kembali ke masa dahulu dimana pikiran saya kembali berputar mengenang masa lalu saya yang sangat indah.

Dimasa lalu saya yang puluhan tahun lalu sudah terlewati saat ini akan saya ceritakan kepada teman-teman semuanya, mungkinkah masa lalu teman juga sama menyenangkan seperti saya? yah..... waktu itu saya sudah bersekolah dan masih duduk di bangku SD tepatnya di kelas 1, saya dari keluarga yang kurang mampu saat itu mengharuskan saya berjualan di sekolah untuk biaya SPP dan juga untuk jajan sehari-hari.

Mak dan Abu saya (panggillan untuk orang tua saya) hanya petani biasa, sedangkan abu bekerja di sungai memuat batu koral yang gajinya cukup untuk kebutuhan kami sehari-hari, Mak bekerja di sawah kalau lagi musim turun kesawah akan tetapi kami sangat bersyukur dengan apapun yang kami dapat.

Kakak saya menggoreng mie setiap hari untuk saya berjualan di sekolah, Alhamdulillah setiap hari mie yang saya jual selalu habis terkadang abu juga membuat permen gula Tarek yang terbuat dari air nira yang di masak sendiri, kami juga memelihara beberapa lembu dan sepulang sekolah saya pergi menggembala sampai sore hari.

IMG20240823140744.jpg

IMG20240823140753.jpg

IMG20240823140803.jpg
Ilustrasi gambar di peragakan oleh anak saya sendiri

Malam hari saya pergi mengaji bersama teman-teman saya dan tempatnya lumayan jauh dari rumah, tapi kami selalu bersemangat walaupun berjalan kaki karena kami tidak mempunyai sepeda. saat kami menggembala lembu kami bermain bersama teman-teman dengan berbagai macam permainan tradisional seperti main guli(kelereng),main layangan, main bongkar pasang sampai berenang di tanggul irigasi.

IMG20240823141235.jpg

IMG20240823141231.jpg

Di masa saya kecil dulu tidaklah sama seperti masa jaman sekarang yang anak-anak hanya tau bermain gadget saja sehingga terjadi penurunan akhlak dan perilaku sianak yang sangat agresif serta mudah emosian mungkin karena pengaruh gadget dan juga kurang bersosialisasi dengan orang lain, sehingga si anak berperilaku seperti yang di lihat dari peran yang dia tonton dari handphonenya.

IMG20240823163301.jpg

IMG20240823163303.jpg

Masa kecil saya yang masih sangat saya ingat adalah saat itu kami tidak mempunyai listrik dan hanya mempunyai penerang dari lampu culet(dari botol kaca sirup) dan di isi dengan minyak tanah serta di beri sumbu dan di bakar menjadi penerang kami saat itu, ketika saya belajar di malam hari menggunakan lampu tersebut dan pagi harinya hidung(dalam hidung maksudnya)saya menjadi hitam karena asap dari lampu tersebut.

Alhamdulillah berkat lampu culet saya selalu dapat juara di kelas, sampai di kelas tiga masih memegang juara 1 dan di kelas 4 prestasi saya menurun, saya juga masih ingat waktu itu saya sudah ke habisan lembaran buku tulis dan meminta pada kawan satu lembar untuk saya sematkan di buku saya dan tetap bisa membuat tugas yang di berikan guru tapi sayang saya di marahi habis-habisan pasalnya saya menyematnya pakai peniti 😭.

Itulah kesannya yang tak bisa saya lupakan hanya karena tak bisa membeli buku dan berusaha dengan alternatif lain jadi di marahi dan kata guru saya waktu itu "apa kamu pikir ini pakaian sehingga kamu memakai peniti di buku" duh malunya apa lagi teman-teman mendengar saat saya kena marah, karena kita masih kecil saat itu jadi mudah melupakan rasa kecewa kita walaupun sudah di marahi 😅.

Sekian partisipasi saya di kontes kali ini, terimakasih sudah membacanya,saya siap menerima saran dan kritik dari teman-teman yang sifatnya membangun, saya juga mengundang,
@alee75, ibu @patjewell, @muna @rinamareta22 untuk berpartisipasi dalam kontes yang sangat menarik ini

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Ha...ha... Watee ubuet tanyoe payah Meukat, meuhan Hana peng jajan. Ilong meukat gula tarek Maktet atau mie calue kak Nasri.

Meukat rutin eh pho pak Koramil. Na chit Meukat keureupuek ubi. Ngon lagee nyan, Baro jeut blo jajanan Anak Mas 15 rupiah saboh bungkoih...🤭
Watee Musem boh jambee, poet boh jambee, Soek Ngon pureh, publoe u rumoh sikula..

Walaupun serba kekurangan, tapi masa kecil yang sangat bahagia dan menjadi memori sepanjang masa.

Kondisi yang serba kekurangan telah menempa kita menjadi pribadi yang tangguh dan memilki daya tahan yang baik agar bisa menghadapi segala realitas yang ada.

Seandainya kita dulu hidup dengan segala fasilitas, mungkin kita akan jadi pribadi yang cengeng dan tidak bisa beradaptasi dengan kerasnya kenyataan hidup.

Itulah perlunya kita membiasakan anak kita untuk hidup secara sederhana agar mereka terlatih menghadapi segala rintangan dan kondisi yang ada agar ketika mereka nanti sukses di masa depan, mereka adalah pribadi yang dermawan dan tidak sombong.

Dan mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi realitas dimasa depan mereka, karena mereka telah melewati berbagai "ujian" dalam kehidupan.

Berarti droneh nasyit bagian mekat-mekat lage awak lon jamen ehm, itulah masa kecil kita tidak manja namun kita selalu menikmati setiap prosesnya, oleh karena itu kalau saat sekarang menghadapi masa sulit kita sudah kebal dan sudah tidak terkejut lagi.

Sekarang bagaimana caranya mengajari anak-anak kita supaya bisa hidup sederhana dan tidak manja, dan saya selalu menceritakan bagaimana keadaan kehidupan ibunya waktu kecil supaya mereka bisa mengerti bahwa orang tuanya sejak kecil sudah mandiri dan tidak manja

Berarti droneh nasyit bagian mekat-mekat lage awak lon jamen

Sejak glah sa SD Meukat eh pho pak Koramil. Lheuh Nyan na bully awak Meukat Laem Lom...🤣 Awak yang leubeh Rayeuk (Bang Teh meunasah Meuria), Hana yoe teuh... Ku pek Ulee sabee kuyue Meukat ho Laen... 🤭

Hahaha, memang bereh 🤣awak lon na jual boh itek lom saboh wate bengeh harga seratus saboh ,bagi Ngon apaham 50rupiah sapo, dumpue merumpok blo lom trok bak pecal istri bang mae mieong merumpok🤪

Memang memory sekuntum rindu watee ubuet Han teuwoe teuh si umu masa. 😅

Watee taingat perjuangan jameun sep brat bak ta usaha, tetapi tanyoe tetap sabar dan menikmatinya.

Hal itu membuktikan bahwa harta bukanlah jaminan kebahagiaan. Bahagia tergantung cara kita memaknai dan menjalaninya...

Banyak orang bergelimang harta tapi tidak bisa menikmati hartanya karena sakit dan lain-lain. Bak tanyoe na ureung kaya tapi pajoh Bu Ngon ie Puteh. Ho taneuk mee harta dum. Lam uruek hanjeut tamee, watee matee teuh jimeukab dan jibulueng le wareh kaom... 😔

Lebih baik hidup sederhana tetapi bahagia. Man meunyo kaya dan bahagia, leubeh paih Lom... 😁

That Brat Ju butoi nyan, bek sampe tanyoe pegot Droe lage Datuk maringgih gadoh cuet takue hingga pujuet ruet teh,wate na pajoh aju wate Hana harus ta saba,
Semoga getanyoe udep bahagia walaupun Hana bergelimang harta setidak jih udep sejahtera😅

1.gif

TEAM 7

Congratulations, your comment has been successfully curated by Team 7 via @𝐢𝐫𝐚𝐰𝐚𝐧𝐝𝐞𝐝𝐲

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

Loading...

Masa anak-anak memang masa-masa paling ceria ya ya bu

Ia buk rin, masa-masa kecil yang sangat membahagiakan dengan berbagai permainan tradisional dan belum mengenal gadget seperti sekarang ini membuat hidup kita lebih natural.

Ingin rasanya kembali kemasa lampau namun semua itu tidak mungkin lagi, kecuali kita punya kantong kayak Dora Emon baru bisa yakan Bu🤣

Ayo donk ibu ikut partisipasi biar seru-seruan menceritakan masa-masa indah di saat kita kecil dulu

Masa kecil yang tak terlupakan menjadi kenangan yang indah untuk dikenang, apalagi maen rumoh te' 😅

Hihihihi .....benar Bu, barojeh maen rumoh te' tapi masak-memasak benar-benar bisa di makan, kalau maen petak umpet kadang suka pulang ke rumah sedang kan yang jagain pos mencari sampai pusing tidak menemukan orang yang bersembunyi 😅.

Masa kecil yang sangat nakal terkadang bikin senyum-senyum bila kita ingat sekarang kan Bu

Ia buk, 😅😅😅

We are tightly bound to social media and this thing is noticeable in this age that there are many children who don't like to play with their friends because they have video games which they like the most but just like me you are also saying that the enjoyment that was in playing with our friends is not in using video games.

Good luck 🍀

Terimakasih atas kunjungan di postingan saya, serta doa' terbaiknya buat saya, saya juga berharap anda selalu dalam keadaan baik dan sukses selalu teman.

Sungguh miris keadaan sekarang dengan teknologi yang canggih bisa menghancurkan serta membuat kita lebih baik, semua itu tergantung dari kita sendiri dalam memanfaatkan teknologi tersebut.

Bahkan jika ada orang kecelakaan di foto dulu baru ditolong, sedangkan di jaman masa kanak-kanak saya dulu lebih mengutamakan menolong mungkin karena tidak ada media untuk me gabadikan momen tersebut.

Teknologi ini sebenarnya sangat membantu ummat manusia kalau di gunakan dengan positif,misalkan dalam berkomunikasi langsung online kalau dulu menggunakan surat menyurat yang berita kita sampaikan bisa berhari-hari baru sampai tujuan.

Memang masa kanak-kanak dulu tidak tergantikan walaupun kecanggihan dimasa sekarang benar begitu teman?

That's true that technology is very helpful nowadays but it has also destroyed mentality and manners in our society but it doesn't matter that there is no existence of any solution of this.

Till the solution exist, just there is a need to impart true education with manners to our generations so that we may keep ourselves preserve from these happenings in future.

Tentu saja kita sebagai orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak -anak kita serta generasi penerus bangsa, akan tetapi untuk menghindari hal tersebut sebagai orang tua kita harus bersikap tegas kalau kita tidak tegas jangan harap bisa berhasil mengatasi masalah anak -anak bermain gadget.

Anak saya yang dulunya tidak punya handphone dan mengharuskan memakai handphone saat belajar masa covid dulu dan sekarang dia sangat kecanduan bermain game.

Untuk mengatasi masalah ini anak saya sekarang berada di pondok pesantren dan melarang menggunakan handphone, setidaknya mengatasi sedikit masalah dari kelalaian dia bermain game.

Saya juga menasehati dengan bijak sehingga kalau pun dia pulang kerumahnya setiap bulan, saya sibukkan dia dengan pekerjaan rumah sehingga waktu memegang handphone akan lebih sedikit waktu.

Your childhood has a lot in common with mine. There was no room to play. Long before school started I had to clean and scrub. My parent did not allow strange children im our house. Once a schoolmate was alowed and all I felt was embarrashment as she asked why my mother acted crazy.

Lately I had a talk with @ibesso who stated that we should protect the vulnerable children by law. My response was like you said: lazy, spoiled children with no life experience suffee more from anxiety than those put at work.
I see how my youngest grew within a few weeks she runs an entire hotel and is smarter and faster than those twice her age. From toddler on they had to do as much as possible since I am a single mom and if I am gone they have to be able to take care of themselves.

I learned that even if children work they find a way to play. I know I tried even though my parents forbid it.

Thank you for sharing your childhood
🍀♥️🤗

Terimakasih telah hadir di postingan saya, saya sangat senang sekali anda mau menyapa saya dan itu suatu kehormatan bagi saya dan ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi.

Memang benar anak-anak dimasa kita dulu walaupun sibuk dengan bekerja tapi selalu punya cara untuk bermain dan bersenang-senang, kita yang biasa hidup mandiri dan tidak manja akan lebih mudah beradaptasi dengan dunia luar.

Sedangkan anak yang malas dan manja akan selalu bergantung kepada orang lain, saat saya kuliah yang jauh dari orang tua bahkan pernah lama di kirimkan uang bulanan tapi kami tidak kelaparan karena banyak teman yang akan membantu begitu pula sebaliknya kita akan membantu orang lain walaupun bukan dengan materi bisa juga dengan tenaga.

Pernah suatu ketika saat saya kuliah ada teman saya yang tidak bisa bayar uang kuliah dan saya bersama teman yang lain membantu dengan menyisihkan sedikit uang saku kami, Alhamdulillah berkat didikan orang tua kita maka jiwa sosial kita meronta-ronta ingin menolong sesama. Apakah anda setuju dengan pendapat saya

Hai sahabat, saya setuju dengan Anda. Jika kita mengalami kesulitan dan memiliki tugas, kita belajar bagaimana berdiri di atas kaki kita sendiri dan bertindak. Saya juga percaya bahwa jika hal ini terjadi, kita akan mengenali mereka yang seperti kita dan mendukung yang lain tanpa berpikir dua kali atau perlu berterima kasih. Ini adalah hal yang normal untuk dilakukan dan setia karena kita tahu bahwa kita semua akan membutuhkan uluran tangan suatu hari nanti.
Semua yang kita pelajari selama masa kanak-kanak membuat hidup sebagai orang dewasa menjadi lebih mudah. Saya tahu bagaimana putri saya terkejut karena teman sekolahnya tidak tahu cara mencuci baju, menyapu lantai, merapikan tempat tidur, dan membayar tagihan. Dia bertemu dengan teman sekolahnya itu pada usia 11 tahun, tetapi juga tahun lalu. Teman sekolahnya itu 1 tahun lebih tua darinya. Hal ini mengejutkan saya, mengapa orang tua tidak mempersiapkan anak-anak mereka untuk berzina. Anak saya pergi berbelanja pada usia 6 tahun, dan mereka membayar, pada usia 7 tahun untuk memotong rumput, mencabut rumput liar dan mencuci. Akan lebih mudah menghadapi kesulitan jika Anda tahu bagaimana melakukannya, ke mana harus pergi, siapa yang harus ditanyakan, dan yang terpenting adalah membuat anggaran.

Masa kecil kami tidak menyenangkan dan saya ragu rata-rata anak memiliki masa kecil yang menyenangkan. Yang penting adalah kami menemukan cara untuk bermain, dan kami mengingat saat-saat menyenangkan itu. Kami juga tidak memiliki waktu untuk merasa bosan, tetapi belajar untuk menyulap waktu dan melakukan banyak hal. Suatu ketika di sekolah menengah, saya hanya punya waktu untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah setelah jam 11 malam. Saya senang saya meninggalkan waktu itu di belakang saya, yang saya inginkan hanyalah menjadi dewasa dan hidup dengan cara saya sendiri. Saya akhirnya berhasil, meskipun masih jauh dari sempurna, tapi saya puas.

🍀♥️🤗

MasyaAllah luar biasa, saya berfikir waktu itu apakah hanya saya saja yang bernasib seperti ini,ternyata saat saya mengikuti kontes ini saya bisa mengetahui orang lain bahkan lebih parah dari kita.

Saya juga sangat bersyukur dalam keluarga walaupun tidak sama dengan kanak-kanak lain yang hidupnya serba berkecukupan, tapi saya memiliki keluarga yang saling menyayangi.

Saya juga terkejut dengan cerita anda yang mengatakan ada anak-anak yang tidak tahu mencuci pakaian, menyapu lantai dan pekerjaan lain yang biasa dilakukan sehari-hari.

Biasanya anak-anak akan menirukan setiap yang dilakukan oleh orang tuanya, apakah menyapu,mencuci sehingga ketika berjauhan dengan keluarga sianak akan terbiasa.

Kalau seperti ini kejadiannya sepertinya anak itu tidak bisa terlepas dari ketiak ibunya alias manja. Terimakasih teman ini adalah pengetahuan paling berharga buat saya 😍😍🤝


1.gif

TEAM 7

Congratulations, your post has been successfully curated by Team 7 via @𝐢𝐫𝐚𝐰𝐚𝐧𝐝𝐞𝐝𝐲

Terimakasih bapak🙏

Oh man! I can remember those days of marbles and kites so well.
It is so sad to think that these days children sit on their phones and in front of the games all the time.
How I wish they could just be children again.

Let's not forget the fact that when they do get toys, it must be a specific brand.

As for that teachers, it fills me with sadness. Receiving in any form is better than not receiving.

Best wishes!

Suatu kehormatan bagi saya ibu datang mengunjungi postingan saya, terimakasih ibu menyempatkan waktu memberi komentar tentang anak-anak jaman sekarang yang selalu sibuk dengan permainan game.

Ada juga anak yang terlalu candu dengan permainan game dan mereka melupakan segalanya bahkan makan saja mereka lupa, saya juga pernah melihat di siaran televisi ada anak-anak remaja yang meninggal sedang bermain game

Miris sungguh melihat keadaan seperti ini, ada juga anak -anak yang di sambar petir gara-gara bermain game kala cuaca hujan petir dengan tangannya yang putus berlumuran darah.

there are also children who were struck by lightning because they were playing games during thunderstorms with their hands cut off and covered in blood.

Oh wow! That is scary!

Ia Bu, saya tidak bisa membayangkan kehilangan tangannya dengan darah yang bercucuran.

Ibu tahu di kampung saya ada suami istri yang tersambar petir saat naik kendaraan dan saat itu dia sedang menelpon , ternyata bermain handphone saat cuaca hujan petir bisa berakibat fatal bahkan bisa menyebabkan nyawa melayang.

Mayatnya juga gosong, oleh karena itu saya selalu menyarankan pada keluarga saya untuk me non aktifkan handphone saat ada geluduk/petir