Perjalanan Menuju Lomba Cerdas Cermat

malam itu, aku dan adikku, Rizky, bersiap-siap untuk pergi ke Desa U Perupok, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara. Rizky akan mengikuti lomba cerdas cermat tingkat sekolah dasar, dan aku sebagai kakaknya bertugas mengantarnya serta memberikan dukungan penuh.

Kami berangkat dari rumah sekitar pukul tujuh pagi. Ayah tidak bisa mengantar karena ada pekerjaan mendesak, sehingga akulah yang menemani Rizky. Dengan sepeda motor, kami melaju di jalanan yang masih lengang, menikmati udara pagi yang sejuk. Sepanjang perjalanan, Rizky terlihat sedikit gugup. Aku mencoba menenangkannya dengan bercanda dan memberikan semangat.

Setibanya di lokasi lomba, suasana sudah ramai. Banyak peserta dari berbagai sekolah telah datang, mengenakan seragam rapi dengan wajah penuh semangat. Rizky segera bergabung dengan teman-temannya dan bersiap-siap di area yang telah disediakan oleh panitia. Aku duduk di bangku penonton, memperhatikan jalannya acara dengan penuh antusiasme.

Babak pertama lomba dimulai dengan soal-soal umum yang harus dijawab secara cepat dan tepat. Aku bisa melihat wajah tegang Rizky, tetapi ia berhasil menjawab dengan baik. Semakin lama, kepercayaan dirinya mulai tumbuh. Ia dan timnya melewati berbagai babak dengan penuh semangat, hingga akhirnya mereka berhasil masuk ke babak final.

Di babak penentuan, persaingan semakin ketat. Beberapa pertanyaan sulit mulai muncul, tetapi Rizky dan timnya tetap tenang dan fokus. Hingga akhirnya, ketika pertanyaan terakhir diajukan, Rizky dengan percaya diri mengangkat tangan dan menjawab dengan benar. Tepuk tangan meriah pun terdengar di seluruh ruangan. Tim mereka dinyatakan sebagai juara pertama!

Aku langsung berdiri dan bertepuk tangan dengan bangga. Rizky berlari ke arahku dengan wajah penuh kebahagiaan. Kak, kita menang, serunya dengan mata berbinar. Aku menepuk pundaknya dan berkata, "Aku tahu kamu bisa!"

Setelah acara selesai, kami pulang dengan hati penuh kebanggaan. Rizky terus bercerita sepanjang perjalanan tentang pengalamannya menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit dan bagaimana ia merasa semakin percaya diri. Hari itu menjadi momen yang tak terlupakan bagi kami berdua, sebuah pengalaman berharga yang akan selalu kami kenang.