Di sebuah kampung kecil yang masih kental dengan budaya gotong royong, rumah Pak Rahman menjadi lebih ramai dari biasanya. Hari itu, keluarganya sedang mengadakan pesta syukuran ulang tahun anak bungsunya, Ilham. Acara ini akan dihadiri oleh banyak sanak saudara dan tetangga, sehingga berbagai persiapan dilakukan sejak subuh hari.
Salah satu menu utama yang disiapkan adalah ikan bandeng bakar, hidangan favorit di kampung itu. Pak Rahman dan beberapa warga lainnya sudah berkumpul di halaman belakang rumah, tepat saat azan Subuh berkumandang. Udara masih dingin, dan embun pagi masih menyelimuti dedaunan.
Mereka mulai dengan membersihkan ikan bandeng yang sudah disiapkan sejak sehari sebelumnya. Ikan-ikan itu dicuci bersih, lalu diberi irisan kecil di bagian badan agar bumbu bisa meresap dengan sempurna. Bumbu khas kampung, racikan bawang putih, kunyit, garam, dan sedikit perasan jeruk nipis, dioleskan merata ke seluruh permukaan ikan. Setelah itu, ikan didiamkan beberapa saat agar bumbunya meresap lebih dalam.
Sementara itu, di sudut halaman, beberapa pemuda mulai menyalakan bara api dengan susunan batu bata sebagai panggangan sederhana. Arang dinyalakan perlahan, hingga berubah menjadi bara merah yang siap memanggang ikan. Setelah api stabil, ikan-ikan yang sudah dibumbui diletakkan di atas panggangan besi. Asap mulai mengepul ke udara, membawa aroma khas ikan panggang yang menggugah selera.
Proses membakar ikan memerlukan kesabaran. Setiap beberapa menit, ikan harus dibalik agar matang merata dan tidak gosong. Beberapa warga tua duduk di tikar, sambil mengawasi dan memberi saran agar ikan mendapatkan tekstur yang sempurna—renyah di luar, lembut di dalam. Sambil menunggu, obrolan ringan mengalir, mulai dari panen padi tahun ini hingga rencana pembangunan mushola baru di desa.
Menjelang pagi, ikan-ikan yang sudah matang ditata dalam wadah besar dan dibawa ke dapur. Aroma bandeng panggang yang menggoda menyebar ke seluruh rumah, membangunkan anak-anak yang masih terlelap. Saat tamu mulai berdatangan, hidangan pun disajikan bersama nasi hangat dan sambal khas kampung.
Hari itu, pesta ulang tahun Ilham bukan hanya dirayakan dengan tawa anak-anak, tetapi juga dengan kebersamaan seluruh warga yang bekerja sama dalam menyiapkan hidangan. Di balik setiap gigitan ikan bandeng bakar, tersimpan cerita tentang gotong royong, kebersamaan, dan kehangatan sebuah kampung yang selalu menjaga tradisi.