Belajar Mengaji di Balai Babul Khairat

in hive-136769 •  7 days ago 

20250131_200637.jpg

20250131_200626.jpg

Malam ini, suasana di Balai Babul Khairat terasa sedikit berbeda dari biasanya. Biasanya, setiap ba’da Isya, anak-anak desa Kumbang berbondong-bondong datang dengan semangat untuk belajar mengaji. Namun, malam ini hanya ada beberapa anak yang duduk rapi di atas keramik menunggu saya memulai pelajaran.

Saya tersenyum melihat murid-murid yang hadir. Sehingga saya menanyakan kepada mereka Kemana yang lain. Khairil salah satu santri kecil, menjawab, Sebagian besar pergi ke acara musabaqah yanh dibuat oleh Mahasiswa KKN dari STAIN Malikussaleh yang mengadakan. Malam ini sebagai acara penutupan dengan agenda berpidato.

Saya mengangguk. Oh begitu. Tidak apa-apa. Yang penting kalian yang datang tetap belajar dengan semangat, ya. Anak-anak yang hadir mengangguk antusias. Meskipun jumlahnya lebih sedikit dari biasanya, mereka tetap bersemangat. Ustaz Rahman pun mulai mengajarkan tajwid, mengulang hafalan surat pendek, dan memberi sedikit nasihat tentang pentingnya membaca Al-Qur’an dengan baik.

20250131_200507.jpg

20250131_200457.jpg

Di tengah suasana mengaji, angin malam berhembus lembut, membawa suara sayup-sayup dari arah lapangan desa, tempat musabaqah berlangsung. Sesekali, suara mikrofon terdengar jelas, mengumumkan peserta yang sedang tampil.

Setelah pelajaran selesai, saya berkata, Malam ini kita memang lebih sedikit, tapi ingat, yang penting adalah niat kita. InsyaAllah, besok kita bisa belajar bersama lagi seperti biasa. Anak-anak tersenyum dan berpamitan. Malam ini mungkin sepi di Balai Babul Khairat, tapi semangat belajar mereka tetap menyala.

Setelah selesai mengajar di Balai Babul Khairat, saya memutuskan untuk singgah di warung kopi Kedai Bumi Subur. Warung ini selalu menjadi tempat yang nyaman untuk melepas penat, menikmati secangkir kopi hangat, dan berbincang dengan kawan-kawan.

20250201_214310.jpg

Di salah satu sudut warung, saya melihat @neukyan sudah duduk dengan handphonenya sibuk mengetik sesuatu. Seperti biasa, dia tampak fokus, mungkin sedang menulis atau membagikan pengalamannya di platform Steemit. Saya pun menghampirinya. Apa lagi buat postingan baru di Steemit, jawabnya dengan senyum. Biasa, berbagi cerita tentang kegiatan sehari-hari.

Saya tertawa kecil. Kamu memang steemian sejati. Pantas saja selalu aktif. Obrolan kami pun mengalir, dari cerita tentang kegiatan mengaji tadi malam, suasana musabaqah yang ramai, hingga pengalaman menulis di Steemit. Saya selalu kagum dengan semangat @neukyan dalam menulis dan berbagi wawasan.

Kamu juga harus lebih aktif menulis, katanya sambil menyeruput kopi. Banyak pengalaman yang bisa dibagikan, apalagi soal kegiatan sosial seperti tadi di balai mengaji.

Malam semakin larut, tapi suasana warung kopi tetap hangat dengan obrolan ringan kami. Tidak terasa, secangkir kopi hampir habis, dan waktu pun sudah menunjukkan larut malam. Sebelum pulang, kami berjanji untuk terus berbagi cerita dan pengalaman, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

about me @whalewinners

image

DQmWpisRXDF56mV3DgzzPUxb3R2ozseR48YVr2YKtwtrBcV.gif

image

DQmVMXHxLr2mSPx6HHB32Td8JqHPXum9iLvVt52sACnniPK.gif

image

PicsArt_05-07-06.42.58.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hello, Thank you for supporting us.