Mengenal Permainan Tradisional Congklak dan Kelereng

Assalamualaikum,,

Halo..Apakabar sahabat steeminia di mana pun berada,,,? Semoga sehat dan selalu dalam lindungan sang pencipta.

Hari ini saya akan coba menulis sedikit tetang permainan tradisional dan kebetulan di kelas dua pada pelajaran P5 materi mengenai permainan tradisional.

Dengan perkembangan zaman sudah banyak jenis permainan tradisional yang sudah tidak di mainkan lagi oleh anak-anak lagi, dan banyak pula permainan tradisional yang sudah di lupakan, padahal banyak manfaat yang terkandung dalam permainan tradisional, maka di kurikulum merdeka di pelajaran P5 terdapat materi tentang permainan tradisional.

Jadi pada hari Sabtu kebetulan materi permainan tradisional anak-anak mencoba bermain congklak yang merupakan salah satu permainan tradisional, mereka sangat antusias dengan permainan ini, tetapi tidak tau cara memainkannya, dengan penjelasan cara memainkan Congklak terlebih dahulu barulah anak-anak mulai mencoba bermain secara bergantian.

Permainan congklak

Adapun cara memainkan congklak adalah:

• Permainan congklak terdiri dari minimal 2 orang pemain.
• Pemain yang mendapat giliran pertama untuk bermain dapat ditentukan melalui sistem suit.
• Permainan terhenti saat salah satu pemain memasukkan batu/niji-nijian dalam lubang yang kosong.
• Permainan selesai saat seluruh batu/biji-bijian habis dan tidak bisa dibagikan lagi.
• Pemenang ditentukan berdasarkan pemain yang memiliki kerikil/biji-bijian paling banyak dalam lubang/lumbungnya.
• Setiap pemain berhak untuk saling mengingatkan apabila terdapat kesalahan, kecurangan, atau pelanggaran dalam permainan.

Setelah kelompok anak-anak perempuan mulai memainkan congklak maka saya menuju ketempat kelompok anak laki-laki yang ingin men coba dengan permainan kelereng, mereka bermain di halaman sekolah.

Adapun cara bermain kelereng adalah:

• Permainan diawali dengan semua pemain yang harus berdiri dengan jarak satu meter dari belakang garis lingkaran untuk bersiap menyerang kelereng yang berada dalam lingkaran.
• Setiap pemain akan melemparkan sebutir kelereng secara bergantian ke arah lingkaran. hal ini harus dilakukan dengan memfokuskan pandangan agar hasil menjentikkan kelereng tepat mengenai sasaran.
• Pemain yang menjentik kelereng paling jauh boleh melakukan permainan terlebih dahulu. Pemain tersebut harus menggunakan kelereng tersebut untuk memukul kelereng keluar garis lingkaran.
• Cara mejentik kelereng yaitu dengan mengatupkan ibu jari dan jari tengah kemudian jentikkan tepat dibelakang kelereng.

Permainan kelereng

Pada saat ini, permainan tradisional bagi anak-anak sudah tidak lagi banyak diminati. Karena anak-anak lebih senang bermain game di gadget. Padahal hal itu menyebabkan keaktifan anak jadi berkurang.

Permainan tradisional adalah permainan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat. Permainan tradisional berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya secara lisan.

Berikut beberapa manfaat dari permainan tradisional, di antaranya:

• Anak menjadi kreatif
• Mengembangkan kecerdasan logika anak
• Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak
• Bisa digunakan sebagai terapi untuk anak
• Mengembangkan kecerdasan intelektual anak
• Mengembangkan kecerdasan emosi antarpersonal bagi anak
• Mengembangkan kecerdasan natural anak
• Mengembangkan kecerdasan musikan

Pada dasarnya permainan rakyat atau tradisional terbagi atas dua jenis, yaitu permainan tanpa peralatan dan permainan dengan peralatan. Berikut penjelasannya:

Permainan yang tidak menggunakan peralatan pendukung dalam melakukan permainan. Contoh permainan tradisional tanpa peralatan, di antaranya:

• Petak umpet
• Benteng atau gobak sodor
• Inji-injit semut
• Tam-tam buku
• ABC lima dasar
• Cublak- cublak suweng
• Ular naga
• Kucing-kucingan

Permainan tradisional yang menggunakan alat atau benda waktu memainkannnya, antara lain:

• Egrang
• Kelereng
• Lompat tali karet
• Layang-layang
• Congklak
• Patok lele
• Bakiak
• Gasing

Permainan tradisional melatih kejujuran seseorang. Artinya jika berbuat kesalahan maka akan kalah dan permainannya diganti. Selain itu tidak curang untuk memenangkan permainan.

Tidak terasa anak-anak sudah bermain lebih kurang dua jam pelajaran dan sekarang sudah saatnya mereka pulang, terlihat orang tua sudah datang untuk menjemput anak-anaknya, saya pun mengintruksikan anak-anak untuk masuk kedalam kelas untuk bersiap-siap membaca doa untuk pulang, dengan berat hati anak-anak yang masih asik bermain pun mengikuti instruksi gurunya, setelah membaca doa anak-anak pun pulang kerumah masing-masing.

Sekian cerita saya kali ini, terimakasih sahabat steeminia yang setia mendukung postingan saya, saya mengundang untuk membaca postingan saya @ifatniza, @dewirusli, @sriiza, @hafizhanmyesha, @megaaulia, @fantvwiki, @radjasalman dan masih banyak sahabat steeminia yang tidak dapat saya sebut satu persatu, harapan saya sahabat steeminia dapat memberi saran dan masukan di postingan ini.