SEC-S18W2 | Lushka, Anda akan terlewatkan!

Assalammualaikum wr wb. Hai rekan-rekan steemian yang luar biasa. Untuk pertama kali Aku mengikuti kontes yang berhubungan dengan hewan.Pastilah menarik dengan tema binatang yang sering dirindukan, Lushka namanya. Infonya hewan apapun boleh dan saat ini Aku akan bercerita kisah kerinduan dengan kucingku. Ada beberapa kisah yang menyayat kalbu.

Namun sebelum jauh Aku melangkah, ijinkan Aku mengundang rekan-rekan lainnya untuk berpartisipasi yaitu @miftahulrizki, @jufrimj, dan @munaa. Nah, begini kisah dibuka;

Kucing adalah salah satu hewan kesayangan Nabi Muhammad SAW. Kucing banyak model. Ada yang kampung, Persia, Anggora dan lain sebagainya. Aku awalnya.kurang perduli dengan kucing. Apalagi kucing yang kadangkala mendatangi saat Aku menikmati makanan disebuah kedai atau pun warung. Aku sekali-kali memberikan makanan daging atau ikan setelah berulang kali mengeong kucing tersebut.

Dirumahku pun tak ada kucing. Apalagi ada pengaruh tak baik bagi kesehatan jika jorok dan banyak kutu ditubuh kucing. Tapi entah kenapa sejak sang istri diberi seekor kucing Anggora sama teman tetangga, akibatnya pelan namun pasti ada rasa suka sama kucing. Kucing pertama ada dirumah tidak semua senang awalnya. Biasalah bulunya terbang kesana kemari. Apalagi anak bujangku agak galau melihatnya.

---

---

Gio dan Poci, dua ekor kucing dirumahku

Kucing putih ini diberi nama Gio (maaf jika ada nama yang baca Gio). Hari berganti hari. Minggu dan bulan datang menjemput kucing ini tampak sehat dan gembur. Apalagi sangat dirawat sama istri dengan penuh kasih sayang. Bertahap anak-anakku yang perempuan mulai suka kucing. Untuk anak bujang masih belum tertarik.

Apalagi pada suatu hari, sang istri dikasih lagi seekor kucing anggora baru berwarna hitam. Kucing ini sangat jorok dan tak terurus oleh tuannya. Untuk orang lain tak dikasih namun istriku dengan ikhlas dikasih sebagai hadiah. Maklumlah kucing yang hidup dialam liar dan dipasar agak preman dan susah diatur. Kucing ini diberi nama Poci. Lambat laun atas upaya sang istri Poci tumbuh makin sehat dengan dikasih vitamin dan makanan enak. Semakin bersih dan indah. Wal, hasil semua anakku suka kucing walau kadangkala si bujang ada dongkol juga sekali waktu. Bulunya habis lengket di baju dan celana. Bulu yang beterbangan. Eh, malah kucing ini jadi teman tidurnya.

Istriku makin suka kucing dengan penuh rasa kasihan melihat kucing tak terawat. Ada kucing yang datang kerumah dikasih makan dan minum. Salah satunya kucing liar bernama Moli. Beranak di rumah kosong dan saat beberapa hari dibawa diteras rumah. Otomatis dirawat. Seiring waktu tiga ekor kucing ini makin asyik dilihat karena lincah bergelut terus dengan saudaranya. Asyik kali lihatnya. Semakin besar dan tibalah datang kesedihan yang dirasakan oleh istriku dan juga Moli sang induk kucing.

---

---

Kucingku yang hilang tanpa bekas

Tanpa tahu penyebab bahwa ketiga anak kucing hilang tanpa jejak. Ibarat tengelam ditelan bumi. Si Moli sang induk mencari dengan memanggil anaknya dengan bahasa meong...meong...Induk kucing makin semangat mencari saat hujan turun yang mana membuat jalan tergenang. Istriku juga ikut mencari kesana kemari. Rumah kosong yang dijadikan tempat tinggal kucing pun tak ada.

Maka kami berpikir pasti ada binatang lain yang memakannya. Apakah ular? Aku tak tahu. Memang ada beberapa kali ditemukan ular besar dikomplek. Akh,.ngak mungkin. Tebakan lainnya jatuh.kepada biawak. Mengapa? Karena sang istri sudah beberapa kali melihat Biawak yang keluar dari parit. Tubuhnya besar dan gerakannya lincah amat. Sedih kehilangan anak-anak moli tidak hanya dirasakan oleh istri namun juga kesedihan jelas kelihatan pada diri induk kucing.

Kisah pilu lainnya dan tak terlupakan adalah saat Aku mengurus seekor kucing yang bermata satu. Satu matanya sudah buta. Beberapa kali datang kerumah dan dengan penuh kasihan Aku beri makan hingga datang masa bunting dan beranak. Ada empat ekor kucing yang bersamaku. Aku saat ini dinas di Koarmada I yang berlokasi di Kota Tanjungpinang. Sekitar bulan Agustus 2023, kucing ini beranak. Lima ekor anak kucing yang dilahirkan oleh induk semuanya berwarna Orange. Aku beri nama induk kucing yaitu Orange.

---

---

Keluarga kucing orange yang lucu-lucu

Anak-anak kucing menjadi hiburanku dirumah. Aku beri makan dan juga temanku ikutserta. Kelihatan kucing tersebut sehat-sehat dan lucu. Pada suatu hari datanglah kesedihan atas ketidaktahuan induk kucing dan anak-anaknya hilang dari rumah. Aku pulang ke Medan. Kucing tinggal didapur rumah. Ada makanan dan Aku titipkan dengan teman. Saat Aku kembali dari Medan, Aku tak melihat lagi kucing orangeku. Tak ada bekas entah kemana dibawa pergi. Beberapa hari Aku cari tak jumpa juga. Melirik-lirik rumah tetangga dengan harapan bisa jumpa lagi. Eh, rupanya tak tahu kemana perginya. Datang lagi kesedihan ini. Padahal sejak darimsi orange bunting dan beranak, Aku ikuti saat anaknya keluar. Semuanya berekor panjang dan indah. Aku pun sudah akrab dan senang.

Beberapa hari Aku tak ada hiburan hewan. Entah dari mana Aku kedatangan tamu kucing Anggora berwarna putih main kedepan teras. Agak kurusan dan tak terawat. Selidik punya selidik rupanya kucing temanku yang lepas. Orang pekerja bengkel sepeda motor. Aku beri tahu bahwa kucingnya ada dirumahku. Yang bersangkutan sudah merelakan untukku kucing tersebut. Aku tak siapkan kerangkeng khusus untuk tinggal. Aku biarkan hidup diluar rumah dan hingga beberapa bulan kemudian kucing tersebut bunting akibat perbuatan kucing berbulu hitam.

Sekitar bulan Nopember 2024, kucing putih yang Aku beri nama beranak. Anaknya empat ekor. Aku sempat mengikuti dengan sabar hingga ngantuk-ngantuk. Anak pertama berwarna putih dan lainnya berwarna hitam. Betapa besar perjuangan sang induk melahirkan anak. Aku ikuti dan ngurusi dengan baik. Satu anak kucing berwarna putih berekor panjang dan tiga anak kucing lainnya berekor pendek. Semuanya tumbuh sehat dan lincah-lincah. Menyusui dan makannya semangat.

---

---

Keluarga kucing silver yang mengharukan

Seiring waktu datanglah kesedihan lagi. Engak tahu kenapa kucing putih mulai malas makan dan teman-temannya suka menggigit ekornya. Lambat laut tak selera makan. Badannya tak terlalu kurus namun semangat hidup menipis. Aku berhajat akan beli makanan enak lembut usai pulang kantor. Namun saat tiba dirumah Aku menuju ke gazebo belakang rumah dan melihat anak kucing dan hanya tiga ekor yang berada diluar kotak kardus besar. Aku mencoba melihat dalam kardus untuk mencari tahu si putih, kucing senior lahir duluan dan ternyata sudah tak bergerak alias mati. Matinya kucing ini membuat sedih hati padahal indah dan lucu kucing ini. Aku tak tahu penyebabnya apa dan rupanya sudah tiba waktunya. Aku kemudian menguburkan kucing ini dibelakang rumah. Rasa kehilangan dua kali dengan kucing yang Aku pelihara di Tanjungpinang dan sekali menemani kesedihan istri ketika anak kucing Moli hilang tanpa jejak di Medan.

Demikianlah tulisan ringan kesedihan akan perginya kucing hewan kesenanganku yang menjadi teman bermain, kucing yang dirindukan dan walau kadangkala menyebalkan juga Aku dibuatnya. Semoga yang punya hewan peliharaan jika hilang atau mati jangan terlalu larut dalam kesedihan karena tak baik buat kesehatan pikiran.***

Salam semangat dari kota Tanjungpinang@hoesniy