Merawat Burung Trucukan Dan Ngabuburit Ke Rangkaya

in hive-140292 •  22 hours ago 

IMG_20250301_080408_057.jpg

Hai sahabat Steemians?
Salam dan apa kabar, dimanapun anda semua berada saya harap teman-teman dalam keadaan sehat-sehat selalu! Hari ini merupakan hari pertama puasa, kecocokan di awal bulan membuat bulan ini sungguh bermakna untuk mencari keberkahan hidup yang lebih sempurna dengan perbanyak ibadah. Pagi ini kami bangun lebih awal untuk menyelesaikan sahur, ini malam pertama bagi saya untuk makan sahur yang membuat rasa ngantuk terus menghantui tidurku, namun saya bisa menyelesaikan sahur di waktu yang tepat jam 04:20, dan menanti imsak untuk melansungkan shalat subuh dan selepas itu saya kembali ketempat tidur.

IMG_20250301_082003_466.jpg

Saya kembali sadar setelah beberapa jam berlalu yang dipenuhi oleh mimpi yang mengisi tidurku sedikit nyenyak, itu penyebab keenakan tidur. Mengingat hari pertama puasa saya lebih banyak memanfaatkan waktu tidur untuk menjaga stamina sehingga saya bangun kesiangan. Saya bangun dan keluar untuk memberi makan burung trucukan peliharaan yang berisik didalam kandang karena jam makan telah lewat jauh. Beberapa hari ini burung trucukan kecil sudah terbiasa denganku, sehingga setiap kali saya memberikan isyarat dengan cepat di tangkap seolah-olah mengerti.

IMG_20250301_081646_358.jpg

Saya aduk campuran umpan dengan sedikit air supaya mudah di cerna karena umur trucukan cukup muda. Dan saya memberinya menggunakan sendok kayu, saya melihat mereka sangat lapar sehingga berebutan untuk mendapatkan umpan dengan suaranya yang menggemaskan. Kedua bayi trucukan tumbuh sehat dan bukunya semakin lebat bahkan sudah bisa berdiri di ranting kandang. Saat ini saya harus memastikan mereka tetap berada di dalam kandang untuk di jinakkan hingga mengenal dekat pemiliknya. Dan saya menyelesaikan ini dengan baik dan mengisi waktu luang dengan menjaga lapak.

IMG_20250301_095414_803.jpg

Suasana hari ini terbilang sepi karena hari ini hari pertama puasa. Namun situasi yang di selimuti mendung membuat saya sedikit betah berada di luar yang memberi semangat dalam melancarkan puasa. Usai memberi makan trucukan saya harus mengisi kesibukan di tempat jualan, pengecer bahan bakar. Dan tak berselang lama suasana berubah hujan gerimis datang, saya terjebak dengan suasana hingga hujan reda dan waktu berlalu masuk siang, azan dhuhur dikumandangkan pertanda bagi saya untuk segera menyelesaikan shalat dhuhur.

Lalu dengan cepat saya bersiap-siap dan pergi ke mesjid desablang untuk menjalankan ibadah shalat dhuhur secara berjamaah. Dan meluangkan waktu siang dengan beristirahat di mesjid agar puasa bisa tahan lebih lama hingga menjelang sore. Dan tanda sadar azan ashar di kumandangkan lalu kami menyelesaikan shalat ashar empat rakaat secara berjamaah. Selepas itu lansung pulang dan tak lupa untuk memberi makan burung trucukan. Saya bermain dengan peliharaan untuk mengisi waktu luang.

IMG_20250301_174710_482.jpg

Hari larut sore, sang istri mengajak saya untuk jalan-jalan sambil menunggu waktu berbuka tiba sekaligus mencari takjil berbuka di simpang rangkaya. Usai bersiap-siap kami langsung berangkat ke rangkaya, saya melihat pengguna jalan cukup ramai memadati jalan dari segala arah. Meskipun hari pertama puasa terlihat suasana ramai, pengendara berlalu lelang sepanjang jalan exxonmobil. Terlihat suasana puasa pertama begitu meriah, Ini salah satu momen langka karena perbedaan suasana setiap tahun menjelang puasa.

Kini kami memasuki lintasan simpang rangkaya. Semakin berat pengguna jalan memadati jalan di persimpangan, saya melaju sepeda motor dengan pelan-pelan hingga di pertengahan jalan istriku memintaku untuk mampir di tepi jalan untuk membeli takjil, saya melihat lebih banyak pedagang berjualan dan kami memilih dari salah satunya. Disini kami tertarik untuk membeli minuman segar dengan varian rasa yang menggoda. Disini kami menunggu pesanan siap, sambil menunggu saya pergi ke tempat makanan untuk tambahan.

IMG_20250301_174800_225.jpg

Saya melihat lebih banyak pilihan makanan yang tersedia ala gorengan dan kue basah yang cocok di jadikan takjil. Disini saya menentukan pilihan, saya hanya membeli secukupnya yang kami butuhkan. Sebagian besar harga produk yang mereka tawarkan Rp,1000 perpotong nya. Ini mudah dan saya mendapatkan 10 potong lalu saya membayar tagihan pesanan dan langsung pulang.

Saya atur perjalanan pulang dengan cepat karena mengingat waktu hampir masuknya berbuka dan kami tiba di rumah di waktu yang tepat saat alarm berbuka puasa tiba, bersamaan azan di kumandangkan. Saya melepaskan puasa dengan minuman segar dan segera pergi ke mesjid untuk menyelesaikan shalat magrib secara berjamaah.


Hanya sekian dari cerita saya pada hari ini, mohon maaf jika terdapat kesalahan dari artikel dan kata-kata saya di atas. Semoga hari anda menyenangkan.

Terima Kasih Banyak Sudah Singgah Di Posting Saya. Sampai Jumpa
🙏-_-🙏

Perkenalan Saya || Tentang Saya

Salam @muksa ....🙂

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!