Menuju ke tempat kebaikan di masjid Jamik An-Nur

Halo sahabat steemit yang mulia, saya terus berdoa dan senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh sang maha kuasa yang telah memberikan kesehatan, kesempatan umur panjang untuk bisa terus berkarya disini dan saya juga berdoa untuk saudara saya yang selalu setia dalam menemani saya di platform steemit.

Hari ini saya berangkat ke kampung kumbang karna ada kegiatan di mesjid An-Nur kumbang dengan membagikan sedekah dan berupa beras yang di terima oleh santri di akhir bulan ramadhan di mesjid An-Nur kumbang Syamtalira Aron kabupaten Aceh Utara.

Ada sebuah desa kecil Kumbang, di kecamatan Syamtalira Aron, hiduplah seekor ayam jantan gagah yang saya ambil dari beberapa bagian gambar dekat kedai bang yan bernama si jago dan ada juga dan seekor kambing muda berbulu putih yang sedang berjalan di dekat mesjid mereka tinggal di sebuah tempat yang berkeliaran di sebuah perjalanan ini di sepanjang jalan.

Kebiasaan setiap pagi melepaskan hewan-hewan ternaknya untuk mencari makan sendiri di halaman belakang rumahnya yang luas.

Jadi ceritanya yang bersifat di sebuah desa kecil, hiduplah seekor ayam kampung betina bernama Si jago . Bulu-bulunya berwarna keemasan,mengilap saat terkena sinar matahari menarik perhatian ayam-ayam lain.

Sejak saat itu, mereka sadar bahwa kecantikan bukan hanya soal penampilan,tetapi juga hati yang berani dan baik si jago pun dihormati, bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga keberaniannya.😁

Kambing berkeliaran di Jalan dekat Masjid

Waktu siang yang terik, beberapa kambing tiba-tiba terlihat berkeliaran di jalan dekat Masjid An-Nur entah dari mana asalnya, hewan-hewan ini tampak santai berjalan di trotoar, sesekali berhenti untuk mengunyah dedaunan yang jatuh dari pohon.

Beberapa jamaah yang baru keluar dari masjid tersenyum melihat pemandangan ini anak-anak tertawa geli, sementara seorang pria tua berusaha mengusir kambing itu agar tidak mengganggu lalu lintas. kambing-kambing itu tampak tak peduli, tetap melenggang santai seolah jalan itu milik mereka.

saya mengambil beberapa gambar ini untuk diketahui semua orang dalam postingan ini yang ada di kampung jadi kambing yang berkeliaran katanya sambil mencoba menggiring mereka kembali.Warga yang melihat pun tertawa, menyadari bahwa kejadian seperti ini sudah sering terjadi di kampung mereka.

Masjid An-Nur tetap berdiri anggun, menjadi saksi kehidupan sehari-hari yang penuh warna, dari kesibukan ibadah hingga kejadian lucu seperti kambing yang berkeliaran di jalan bahkan banyak lagi yang memberikan suasana yang berbeda dari yang lain.

Kemudian saya berbagi cerita sedikit dari kebiasaan Masjid An-Nur yang megah ada sebuah kota kecil yang damai, berdiri megah Masjid An-Nur dengan kubahnya yang berkilauan di bawah sinar matahari pagi yang berwarna hijau dinding putihnya bersih, dihiasi kaligrafi indah yang menenangkan hati siapa saja yang memandang. Dengan di sekelilingnya, pepohonan hijau memberikan keteduhan, sementara lantai marmernya selalu bersih, mencerminkan dedikasi para jamaah yang merawatnya.

Setiap kali azan berkumandang, masyarakat sekitar segera bergegas ke masjid dan juga santri yang sedang ngaji suasana di dalamnya begitu damai, dengan anak-anak mengaji di serambi dan para orang tua duduk bersila, berdzikir dalam keheningan jadi Masjid An-Nur bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan sosial, tempat berkumpulnya warga untuk berbagi ilmu dan kebersamaan.