SEC S9W3: "The Diary of a Worker" |

in hive-141434 •  2 years ago 

Demo .jpg
Demonstration for Commemoration of International Press Freedom Day on 3 May.


JOURNALISTS are workers too. May 1 is celebrated as World Labor Day and two days later, May 3, is International Press Freedom Day. Usually, we combine the two important days in one activity.

The challenge about SEC S9W3: "El Diario de un Trabajador" // SEC S9W3: "The Diary of a Worker" reminds me of my real job. And about this, I often explain when someone asks what my job is.

On the ID card, my job is as a journalist. And that is still my job from 1997 until now. However, I also work as a lecturer, writer, small investor, and stock and cryptocurrency trader. So, what is my real job?

“I'm a journalist,” is always my answer. Even though the job as a journalist is only 10 percent left. As much as 60 percent I work as a non-public servant permanent lecturer at Malikussaleh University, 20 percent as a writer, and the rest I open stock and cryptocurrency portfolio accounts.

I want to add as a blogger on a blockchain-based platform, but that already includes the writing part. Apart from writing articles, short stories, and poetry for mass media, I write freely on Steemit. I also consider that part of my writing job because it allocates time in the midst of a busy schedule.

I have a hobby of writing and reading and that's a major part of the job. It's a fun job because my hobby gets paid. Just like the Confucian quote above.

This is how I spend my days as a worker. This semester, I teach from Monday to Friday. Some had to attend three classes in one day so it was very tiring for me. At night, I make posts or write in installments.

On Saturdays and Sundays, I carry out other assignments as part of Universitas Malikussaleh Public Relations. Sometimes, I become a speaker on election topics, writing, and journalism. As one of the press experts in Indonesia, I often become a speaker at seminars or training, and that brings in money.

At the end of 2022, I also graduated as a national competency judge for the performing arts. It is also one of the economic resources for my family. Sometimes, I become a judge for competitions, including writing competitions. If there is a short story, poetry, or article writing contest, I will take part in it, including challenges on this platform. Since writing is one of my jobs, of course, I expect to win in every competition.

Until now, I still have unfinished work in arrears last year. So, I hope to finish it this year. I get angry with myself when I procrastinate.

Sometimes, work is delayed due to various unexpected things such as power outages, internet jams, or social activities such as visiting sick friends, parties, and other social gatherings.

With a workload like that, you can imagine how busy I am every day, including holidays and weekends. That's why I can't adjust posts at certain times for a pleasant curation. I take the time and try to be consistent and the best I can. When you don't get a decent wage in one place, I'm sure there are other places that respect and give proper rewards for quality and integrity.

My friends, @zainalbakri and @masriadi, are busy people and their stories as workers are interesting to read. Likewise with @midiagam and lastly @mollymochtar which I hope can be active again.[]


Bogor Tengah-20120424-00524.jpg
Jurnalis juga worker. Membuat visi jurnalisme Indonesia pada tahun 2012 silam.


02.jpg
Menjadi pemateri dalam FGD dengan jurnalis.


SEC S9W3 The Diary of a Worker

JURNALIS juga buruh. Tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari Buruh Sedunia dan dua hari kemudian, 3 Mei, merupakan Hari Kebebasan Pers Internasional. Biasanya, kami menggabungkan kedua hari penting itu dalam satu kegiatan.

Tantangan tentang SEC S9W3: "El Diario de un Trabajador" // SEC S9W3: "The Diary of a Worker" mengingatkanku kembali tentang pekerjaanku yang sebenarnya. Dan tentang ini sering aku jelaskan ketika ada yang bertanya apa pekerjaanku.

Di kartu identitas, pekerjaanku adalah jurnalis. Dan itu memang masih menjadi pekerjaanku dari 1997 sampai sekarang. Namun, aku bekerja juga sebagai dosen, penulis, investor kecil, serta seorang trader saham dan cryptocurrency. Jadi, apa pekerjaanku yang sesungguhnya?

“Aku jurnalis,” selalu itu jawabanku. Padahal pekerjaan sebagai jurnalis hanya tinggal 10 persen lagi. Sebanyak 60 persen aku bekerja sebagai dosen tetap non-PNS di Universitas Malikussaleh, 20 persen sebagai penulis, dan selebihnya saya membuka akun portofolio saham dan cryptocurrency.

Saya ingin menambahkan sebagai bloger di platform berbasis blockchain, tetapi itu sudah termasuk bagian dari menulis. Selain menulis artikel, cerpen, dan puisi di media massa, saya menulis bebas di Steemit. Itu saya anggap juga bagian dari pekerjaan menulis karena mengalokasikan waktu di tengah kesibukan yang padat.
Saya memiliki hobi menulis dan membaca dan itu bagian utama dari pekerjaan. Ini menjadi pekerjaan menyenangkan karena hobi saya mendapatkan bayaran. Sama seperti kutipan Confusiun di atas.

Beginilah saya menjalani hari-hari sebagai pekerja. Dalam semester ini, saya mengajar dari Senin sampai Jumat. Ada yang harus masuk tiga kelas dalam satu hari sehingga sangat melelahkan buat saya. Pada malam hari, saya membuat postingan atau menyicil tulisan.

Pada Sabtu dan Minggu, saya menyicil tugas lain sebagai bagian dari Humas Universitas Malikussaleh. Terkadang, saya menjadi pemateri tentang topik kepemiluan, menulis, dan tentang jurnalisme. Sebagai salah satu ahli pers di Indonesia, saya sering menjadi pemateri di seminar atau pelatihan dan itu mendatangkan uang.

Akhir 2022 lalu, saya juga lulus sebagai juri kompetensi nasional untuk seni pertunjukan. Itu juga menjadi salah satu sumber ekonomi bagi keluarga saya. Terkadang, saya menjadi juri perlombaan, termasuk lomba menulis. Kalau ada lomba menulis cerpen, puisi, artikel, saya mengikutinya, termasuk tantangan di platform ini. Karena menulis menjadi salah satu pekerjaan saya, tentu saja saya mengharapkan menang dalam setiap perlombaan.

Sampai saat ini, saya masih memiliki tunggakan pekerjaan tahun lalu yang belum selesai. Jadi, saya berharap bisa menyelesaikannya tahun ini. Saya menjadi marah kepada diri sendiri kalau menunda pekerjaan.

Terkadang, pekerjaan tertunda karena berbagai hal tak terduga seperti listrik padam, internet macet, atau ada kegiatan sosial seperti mengunjungi sahabat sakit, pesta, dan rapat sosial lainnya.

Dengan beban pekerjaan seperti itu, terbayang kan betapa sibuknya saya setiap hari, termasuk di hari libur dan akhir pekan. Makanya, saya tidak bisa menyesuaikan postingan pada waktu tertentu agar mendapatkan kurasi yang menyenangkan. Saya menyempatkan diri dan berusaha konsisten dan sebaik mungkin. Ketika tidak mendapatkan upah yang layak di satu tempat, saya yakin ada tempat lain yang menghormati serta serta memberikan reward yang pantas untuk sebuah kualitas dan integritas.

Sahabat saya, @zainalbakri dan @masriadi, termasuk orang sibuk dan kisah mereka sebagai pekerja menarik untuk dibaca. Demikian juga dengan @midiagam dan terakhir @mollymochtar yang saya harap bisa aktif kembali.[]


Bersama Zahra dan Risma_03.jpg
Menjadi juri Pekan Seni Mahasiswa Daerah.


Bali_02.jpg
Mengikuti Kongres Jurnalis di Bali.


Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Thank you, friend!
I'm @steem.history, who is steem witness.
Thank you for witnessvoting for me.
image.png
please click it!
image.png
(Go to https://steemit.com/~witnesses and type fbslo at the bottom of the page)

The weight is reduced because of the lack of Voting Power. If you vote for me as a witness, you can get my little vote.

Thank you @steem.history for your super support.

Loading...

I always respect Journalist because it is not an easy job, Part of it is risky due to trying to cover some sensitive part of a story. However, they are more active. I have some knowledge about it as I am also doing journalism. But I think you are more experience than I do in journalism.

The lecturing job on the other hand is also a tough job, but how you combined these two is what baffles me...

I wish you success.

By the way, have you checked your Discord recently?

I have been a journalist since 1997 until now. The sources I interviewed before and became friends, are now state officials and are at the peak of their careers. But I'm still a journalist, so journalists don't get a career boost until they retire. It's a tough way of life, but I enjoy it.

When writing this, I'm in Takengon, a cool town in Aceh, Indonesia. I will open a discod soon. Thank you @ubongudofot

TEAM 1

Congratulations! This post has been upvoted through steemcurator08. We support quality posts , good comments anywhere and any tags.
Curated by : @ubongudofot

Screenshot_20221130-164846_Canva.jpg

Thank you very much for super support @steemcurator08.

Semangat! Semangat!
Maksih undangannya, moga saya bisa aktf kembali.

Ayo aktif lagi Molly, jangan peduli meski kita dapat James Bond 007 di sini. Yang penting bisa bersilaturahim dan berbagi informasi, menyalurkan passion juga.

enggk semangat mah kalo cuma dapat segitu, hee

Lagian saya enggk pandai menulis cerita, kalo baca malah malu sendiri😂😂

Justru ini jadi kesempatan untuk belajar menulis. Di mana lagi belajar tetapi dibayar kalau bukan di sini.

Kita posting di FB atau IG, juga tidak dibayar meski $ 0,007. Jadi, lewati saja proses di sini.

Tetap aja gk smngat bng 😅😅