The Diary Game, Minggu , 06 September 2020 (Mengajak Anak ke Wahana Permainan)

Tidak terasa setelah seminggu beraktivitas dengan begitu banyak kegiatan, akhir pekan datang juga. Meskipun ini weekend, hari libur bagi semua pegawai seperti saya, namun tetap saja, ada banyak kegiatan yang menanti, setelah seminggu terabaikan karena aktivitas di luar. Berhubung tidak perlu ke sekolah, hari ini saya bangun sedikit lebih telat daripada biasanya. Hari ini saya bangun jam 5.30 pagi. Saya duduk sebentar di pinggiran tempat tidur sebelum beranjak ke kamar mandi, membersihkan diri, wudhu dan menunaikan sholat subuh. Hari ini saya mengaji lebih lama dari biasanya. Aktivitas yang rutin saya lakukan saat ada waktu luang.

Selesai sholat dan mengaji saya merapikan semua perlengkapan sholat yang saya gunakan. Kemudian saya membuatkan susu untuk Si Kecil, agar tidurnya semakin nyenyak, dan saya pun melanjutkan tidur kembali. Kapan lagi bisa santai seperti ini?! 😊😊 Ditambah diluar hujan turun dengan deras, cuaca dingin membuat saya lebih memilih berselimut tebal. Saya terbangun saat jam menunjukkan pukul 7. 30 pagi. Diluar hujan sudah berhenti. Saat saya mau memasak, suami saya mengusulkan untuk membeli sarapan diluar. Saya setuju saja. Jadi tidak perlu repot-repot memasak.

Jam 8.15 pagi, suami saya pulang dengan membawa 5 bungkus Nasi Gurih (nasi lemak), yang di beli di tempat langganan kami, warung nasi Mi Ni. Warung nasi ini terletak di Desa Keude Matangkuli. Nasi Gurih Mi Ni sangat terkenal di Matangkuli. Apalagi harganya pun lebih murah dibandingkan nasi gurih lainnya. Rasanya juga sangat enak. Setelah anak-anak terbangun, kami sekeluarga menikmati sarapan pagi bersama. Setelah sarapan, anak-anak menonton sambil bermain, dan saya menggunakan waktu pagi ini untuk menyeterika pakaian yang sudah bertumpuk.

Jam 10 pagi, ibu mertua saya menelpon untuk memberitahu bahwa beliau akan pergi ke tempat Abu Kuta Krueng (salah seorang Ulama Aceh yang sangat terkenal) bersama dengan Kakak ipar saya dan anak-anak nya. Tujuan beliau memberitahu karena biasanya saat beliau ke sana, Si Kakak dan Si Adek sering ikut serta. Betul saja, saat mereka tahu neneknya mau ke sana, mereka sudah ribut ingin ikut juga. Akhirnya saya tinggalkan baju-baju yang sedang saya setrika, dan saya membereskan semua kebutuhan SiKakak dan Si Adek. Setelah mereka berdua bersiap, suami saya mengantarkan mereka berdua kerumah neneknya yang sudah menunggu. Dan saya melanjutkan menyeterika baju-baju yang masih banyak tersisa.

Jam 11 pagi, saya selesai menyeterika semua pakaian. Saat saya sedang merapikan baju hasil setrikaan ke dalam lemari baju, suami saya pulang dengan membawa Kepiting. Padahal kemarin saya sudah membeli ikan Rambeu Kesukaan nya. Tapi hari ini katanya dia ingin makan Kepiting Kuah Leumak ala saya. Saat melihat kepiting yang di bawa pulang oleh Ayahnya, Si Abang lain lagi permintaan nya. Dia merequest Sop Kepiting. Tanpa menunggu lebih lama, saya segera mengeksekusi kepiting dan membuat masakan yang di inginkan oleh suami dan anak saya. Hampir jam setengah dua siang, saat saya selesai memasak kepiting.

Sebelum makan siang bersama, saya sholat dhuhur terlebih dahulu, kemudian kami makan siang dengan menu kepiting Kuah Leumak dan Sop Kepiting. Setelah makan kami ber empat bersantai di ruang keluarga, sambil mengistirahatkan perut yang kekenyangan. Jam 3 sore, saya mengajak anak-anak tidur siang sebentar, agar tubuh kembali segar setelah seharian kelelahan. Jam 4 sore saya terbangun dan sholat asar terlebih dahulu sebelum mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Selesai sholat, saya menyapu dan membereskan seisi rumah yang seperti kapal pecah akibat mainan yang berhamburan.

Sore harinya setelah mandi, kami mengajak anak-anak berangkat ke Suzuya Mall Lhokseumawe. Di sini, tepat di lantai dasar, terdapat segala macam wahana permainan. Sudah lama sekali saya tidak mengajak anak-anak pergi ke wahana permainan seperti ini. Padahal sebelum pandemi covid-19, saya dan suami rutin mengajak mereka ke berbagai wahana yang ada seminggu sekali. Kami tiba di sini jam 6 sore. Untuk masuk kesini, kita harus di tes suhu badan terlebih dahulu, dan wajib menggunakan masker. Saat sudah berada di dalam, kami langsung menuju counter pembelian kartu untuk membeli kartu. Semua wahana permainan di sini bisa kita aktifkan dengan menggesek kartu permainan, pada mesin permainan.

Saya membeli kartu seharga Rp. 100.000. Setelahnya anak-anak saya langsung di sibukkan dengan mencoba berbagai macam wahana yang tersedia. Mereka bermain sepuasnya, sampai akhirnya poin yang tersedia di kartu habis. Karena mereka masih ingin bermain, saya membeli poin lainnya sebesar Rp. 100.000 lagi, yang langsung di tambahkan ke kartu yang tadi saya beli. Kami menghabiskan waktu di sini sampai bunyi Azan Maghrib terdengar. Sebelum pulang kami sholat Maghrib di Mesjid Baiturrahman Lhokseumawe. Karena anak-anak tidak ada yang mau makan malam di luar, kami langsung pulang setelah sholat Maghrib, dan tiba dirumah saat jam hampir mendekati pukul 8 malam. Setelah membersihkan diri dan anak-anak, kami makan malam bersama. Tidak lama kemudian, anak-anak sudah mengantuk. Saya mengajak mereka tidur. Dalam sekejap mereka langsung tertidur karena kelelahan. Sedangkan saya menyiapkan diary saya dan membaca beberapa postingan kawan-kawan yang lain sebelum saya tidur.

Sekian diary saya hari ini, terimakasih bagi teman-teman yang sudah berkunjung ke postingan saya.

Saya tergabung dalam tim Aceh-indonesia yang terdiri dari @anroja, @p3d1, @muzack1 dan @lord-geraldi.