Ngompos Yuk...!

Kelestarian lingkungan hidup adalah sesuatu hal yang penting yang harus diupayakan dengan membiasakan gaya hidup yang ramah lingkungan sejak usia dini, melalui langkah-langkah sederhana seperti mengolah sampah rumah tangga agar menghasilkan bahan yang lebih berguna, seperti kompos dan agar sampah tidak mencemari lingkungan kita.

Apa pendapat anda bila mendengar kata SAMPAH? Apakah anda menganggap itu adalah sesuatu yang menjijikkan dan bisa mengandung bibit penyakit, atau itu adalah sesuatu yang harus disingkirkan karena bisa membuat rumah anda berantakan dan merusak pemandangan?

Harus diakui sampah merupakan sebuah "problem" yang harus dicarikan solusi penanganannya agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan termasuk hal-hal yang tersebut diatas.

Dan bila sampah ini tidak dicarikan solusi penanganannya maka akan berdampak luas termasuk pencemaran lingkungan serta merusak pemandangan atau merusak nilai estetika.

Sampah sendiri dapat dikategorikan dalam dua golongan, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Dan kedua jenis sampah ini harus ditangani secara berbeda agar tidak menimbulkan dampak negatif.

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan) yang bisa membusuk atau terurai kembali.

Banyak sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga seperti sisa-sisa sayur dan buah serta berbagai sampah rumah tangga lainnya.

Begitu juga dengan sampah anorganik yang dihasilkan dari rumah tangga seperti sampah plastik, yang bila dibuang secara sembarangan akan mencemari lingkungan karena sampah anorganik tidak dapat terurai kembali.

Saya sangat menyadari tentang pentingnya penanganan sampah ini, sehingga sampah-sampah organik saya olah sedemikian rupa agar tidak mencemari lingkungan, dan disisi lain bisa lebih berguna.

Sampah organik dari dapur berupa sisa-aisa sayur dan lain-lain, saya olah menjadi kompos untuk mendukung hobby saya menanam tanaman.

Dengan komposter sederhana yang saya buat dari drum cat bekas, pot bunga dan barang-barang bekas lainnya serta bantuan EM₄ sebagai bahan pengurai, saya bisa menghasilkan kompos sebagai media tanam.

Kompos ini bisa saya gunakan sebagai komponen media tanam dalam menjalankan hobby saya untuk menanam sayuran di halaman rumah dan juga untuk bunga-bunga yang kami miliki.

Untuk menanam sayur-sayuran, saya pun menggunakan wadah yang berasal dari kotak Styrofoam bekas yang merupakan sampah anorganik.

Styrofoam bekas

Selain menghasilkan kompos, dengan desain komposter khusus bisa juga menghasilkan pupuk organik cair yang bisa digunakan sebagai alternatif pupuk untuk tanaman kita.

Panen pupuk organik cair

Saya juga menggunakan bahan bekas lainnya seperti bas mobil bekas sebagai komposer sederhana dengan menyusun beberapa ban mobil bekas dan kemudian mengisinya dengan sampah-sampah seperti dedaunan dan sampah dapur lainnya setiap hari.

Ban mobil bekas sebagai komposter

Setelah beberapa lama, diharapkan sampah-sampah ini akan terurai dan menghasilkan kompos yang bisa digunakan untuk media tanam.

Kompos untuk media tanam

Dengan upaya ini diharapkan sampah bisa lebih berguna dan tidak menimbulkan dampak negatif seperti mencemari lingkungan dan mengganggu pemandangan rumah kita.

Satu hal lagi, kebiasaan baik ini harus ditanamkan dan ajarkan kepada anak-anak sejak usia dini agar nantinya mereka memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.

Bila hal itu sudah menjadi habbits maka dengan mudah mereka akan mempraktekkan gaya hidup yang ramah lingkungan saat mereka besar nanti. So, kita ngompos yuk...!

Regards

@alee75

ABOUT ME