Menyiapkan jamuan iftar dan distribusi paket makanan anak yatim dari WSP Int (2 April2024)

^{Dua orang anak yatim yang gembira menerima bantuan dan antusias melihat isi paket yang mereka terima, semoga kebahagian mereka menjadi dorongan untuk kita berbuat lebih baik kedapannya}

---

Cuaca sudah terasa menyengat sedari pagi jam 8, hari ini kegiatan utama adalah distribusi paket safari Ramadhan sebanyak 400 paket untuk kawasan kota Lhokseumawe. Team relawan suda bererak lebih dahulu untuk memastikan ruangan yang akan digunakan nantinya. Saya selaku koordinator hanya memberi arahan untuk memastikan semua persiapan tidak ada yang terlewatkan. Suda menjadi hal biasa saya memberikan check list kepada koordinator lapangan guna memastikan semua hal agar tidak terlewatkan.

^{Team relawan yang sedang bersiap untuk berankat ke lokasi acara di balai kota Lhokseumawe}

Persiapan yang matang memberikan hasil maksimal, inilah prinsip yang harus selalu dijaga dengan ketat oleh setiap individu yang terlibat dengan kegiatan ini. Jauh-jauh hari sudah saya tanamkan pengertian ini kepada mereka yang pernah saya training.

Acara berjalan dengan lancar dan tidak kurang suatu apapun, akan tetapi karena regulasi pemberitaan yang ketat dari pihak donor maka saya tidak bisa menyertakan foto kegiatan dalam postingan pribadi saya ini.

Jam 11, team bergerak ke lokasi yang bebeda di kecamatan Dewantara untuk menyerahkan bantuan selanjutnya, sementara saya kembali ke posko untuk menurunkan barang yang diperuntukkan untuk lokasi berbeda lalu melanjutkan dengan sholat dhuhur dan melanjutkan rehat sejenak.

Rencana saya dengan @heriadi akan mendistribusikan bantuan untuk anak yatim sebanyak 11 paket sesuai dengan list penerima di kawan Barat Aceh Utara jam 4 nanti. Saya berkutat memeriksa lampiran pembayaran honorer para relawan yang telah bekerja maksimal selama sebulan ini. Satu persatu tabel pengajuan honor hingga jam 15:30 sebelum azan ashar berkumandang.

Hari ini donor akan melakukan buka puasa bersama dengan beberapa tamu undangan dan mereke meminta saya untuk melakukan bookingan di sebuah resto masakan khas Aceh di pusat kota Lhokseumawe. Hanya 10 menit perjalanan dengan sepeda motor ke resto tersebut karena kondisi jalanan yang macet menjelang sore hari.

^{Dua orang karyawan resto yang sedang mengatur meja untuk kapasitas 10 orang sebagai mana permintaan donor}

Setibanya disana, saya memeriksa tempat yang telah saya booking via telepon dan tidak lupa memeriksa menu yang akan diidangkan nantinya. Ini suda merupakan standar persiapan yang saya terapkan untuk melihat langsung kesiapan dan memastikan semua sudah sesuai dengan permintaan donor nantinya.

^{Menu yang sudah tertata dengan rapi, dan siap dihidangkan saat iftar nantinya}

Setelah memastikan semua telah sesuai dengan pesanan, saya menghubungi Heriadi untuk memastikan bahwa saya ada waktu untuk ikut serta membagikan paket makanan untuk anak yatim di 3 kecamatan berbeda dengan jumlah keseluruhan adalah 11 paket yang direncakan selesai hari ini.

Heriadi sepakat untuk menyelesaikan distribusi di kawasan Barat Aceh Utara dan mulai bergerak dari Bayu ke Lhokseumawe menjemput saya dan kami bergerak ke lokasi yang telah disepakati bersama. Lokasi pertama adala lumpang Sulu dan @radjasalman sebagai koordinator suda menunggu kedatanan kami bersama keluarga kecilnya dan sikecil Uwais pun ikutan. Jarak rumah yang dituju tidak jauh dari rumah sahabat kami Salman.

Rumah Pertama dan kedua:

Keluarga Khairuna (13 tahun) bersama ibundanya	M.Rzki Hidayat dalam gedongan ibunya

Selesai di tempat Salman kami beregerak menuju desa Ulee Madon, tempatnya @arispranata5, dan disana ada 3 keluara anak yatim yang akan menerima bantuan yang dipilih oleh Arispranata sesuai dengan permintaan team WSP yaitu yatim dan miskin.

Aris sudah menungu kedatangan kami dan rumah pertama yang akan kami kunjungi:

`Saya, Heriadi dan Arispranata5 yang membagikan 3 paket kepada anak yatim di desa Ulee Madon

Selesai 5 paket kami bagikan waktu iftar telah tiba, saya dan Heriadi dengan berat hati harus menolak ajakan Arispranata untuk berbuka puasa bersama di Meunasah (Surau) desa Ulee Madon, karena ada undangan lain yang wajib di penuhi oleh Heriadi, sementara saya harus ikut dengan pak bos jika tidak mau ditinggal di tengah jalan.

Rencana selanjutnya adalah desa Bluka Teubai, yaitu lokasi yang dikoordinir oleh @muzack1, lokasi ini adalah tempat anak yatim dari desa nelayan yang memang sangat layak untuk dibantu kerena kondisi ekonomi mempriatinkan. Muzack sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah dasar disana memilih anak didiknya yang yatim dan kurang mampu untuk menjadi penerima;

Saya, Muzack1 dan Heriadi di desa Bluka Teubai sedang menyalurkan bantuan kepada yang berhak

Waktu terus beranjak dan lokasi selanjutnya adalah Nisam, dan sebagi koordinator disana adalah @nadilchairi, karena sudah memasuki jam ibadah sholat tarawih, penyaluran harus di hentikan sementara waktu. Kami duduk ngobrol santai di teras rumah Nadil hingga saya menerima notifikasi bahwa akan ada tamu yang datang ke posko dan saya merespon tidak bisa menemani dan meminta staf lain untuk mendampingi team donor yang akan membuat dokumentasi.

Kami melanjutkan distribusi karena malam juga semakin larut, tujuannya adalah salah satu rumah anak yatim yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal pak Nadil. Hanya satu lokasi yang bisa kami capai malam ini dan selanjutnya bantuan akan di kelola oleh Nadil hari berikutnya.

Seperti sebelumnya kami hanya singgah sejenak dan menyampaikan bahwa kami mewakili team WSP yang didukung oleh Team Steemit menyampaikan amanah sumbangan paket makanan kepada para anak yatim di kawasan Nisam ini. Selanjutnya kami bergerak pulang, saya diantar kembali oleh Heriadi ke posko tempat saya menumpang selama ini.

Sekian cerita saya bersama Heriadi, Radjasalman, Muzack1, Arispranata yang baru pertama sekali berjumpa serta Nadilchairi dalam mebagikan paket makanan untuk anak yatim di 3 kecamatan dengan total 11 paket.

Terimakasih atas kepercayaan dan dukungan semua pihak sehingga acara ini dapat tercapai. Laporan lengkap akan saya sajikan dalam postingan terpisah.

Salam

El-Nailul