Membeli sepatu baru

Hari Kamis seminggu yang lalu yang bertepatan dengan tanggal 6 Maret 2025 merupakan hari pertama masuk sekolah setelah libur sekolah selama seminggu dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Para siswa dan guru sejak pagi hari mulai menjalani rutinitas belajar dalam rangka melaksanakan aktivitas pembelajaran di bulan puasa. Begitu juga dengan saya pribadi. Saya tiba di sekolah di pagi hari dan melaksanakan tugas mengajar seperti biasanya namun pembelajaran di bulan puasa lebih diarahkan ke pembelajaran dinul Islam. Jam belajar di bulan Ramadhan telah disesuaikan dimana durasinya lebih singkat daripada hari-hati biasa yaitu pembelajaran dimulai pada jam delapan pagi dan berakhir di jam setengah satu siang

Sepulang dari proses pembelajaran tersebut, saya diajak oleh salah seorang teman saya untuk pergi ke toko tas dan sepatu untuk mencari sepatu untuknya. Sebenarnya saya agak malas untuk pergi berhubung waktu menunjukkan tengah hari dimana cuaca dan terik matahari sedang panas-panasnya apabila kami dalam keadaan berpuasa namun saya kasihan dan tidak sampai hati menolak ajakan teman saya. Akhirnya saya pun bersedia menemani teman saya tersebut. Kamipun segera meluncur ke lokasi saat jam pembelajaran di sekolah selesai.

Kami segera menuju ke salah satu toko sepatu di pusat kota Lhokseumawe. Sampai disana kami segera disambut oleh salah seorang gadis penjaga toko dan kami segera melihat-lihat berbagai jenis sepatu yang terdapat di lemari pajangan. Sikap gadis penjaga toko sangat ramah dan telaten dalam melayani pembeli. Mereka segera mempersilakan kami untuk melihat sambil menerangkan jenis-jenis sepatu yang menjadi best seller di toko mereka.

Saya dan teman saya segera melihat-lihat sepatu yang berjejar di dalam lemari kaca tersebut. Terlihat ada berbagai macam model sepatu yang terlihat sangat cantik dan mewah. Menurut gadis penjaga toko model-model sepatu ini merupakan model terkini dan merupakan keluaran terbaru.

Setelah selesai mengamati dan mencoba beberapa jenis sepatu akhirnya teman saya menemukan menemukan sepasang sepatu yang cocok dan sesuai dengan seleranya. Akhirnya dia membeli sepasang sepatu dengan harga dua ratus sepuluh ribu rupiah. Sang gadis pelayan toko segera mengemasi sepatu pilihannya dan teman saya segera membayar dengan uang cash.

Sementara itu saya yang sebenarnya tidak punya rencana membeli sepatu akhirnya terpengaruh juga setelah melihat ada sepasang sepatu berwarna beige dengan model sederhana namun menurut saya cukup menarik untuk dipakai sebagai sepatu kerja. Melihat saya memegang dan mencoba sepatu tersebut sang gadis pelayan toko semakin mempromosikan barang dagangannya.

Ketika saya mencoba sepatu tersebut, ternyata sepatu tersebut sangat sesuai ukurannya di kaki saya yang memiliki ukuran kecil yaitu berukuran nomor 36. Apalagi sepatu tersebut sangat nyaman digunakan dan tidak membuat kaki menjadi sakit ketika dibawa berjalan.

Semula saya menjadi ragu apa saya harus mengambil sepatu tersebut sementara saya tidak ada planning untuk membeli sepatu di bulan ini. Apalagi di rumah saya telah memiliki beberapa jenis sepatu yang masih layak untuk saya gunakan sehari-hari. Namun ternyata godaan untuk seorang wanita memang sangat besar. Apalagi ketika sang gadis penjaga mencoba merayu saya untuk segera membeli sepatu tersebut. Gadis pelayan toko juga mendesak saya untuk mengambil sepatu tersebut karena menurutnya tidak setiap hari tersedia nomor kecil yaitu nomor sepatu 36. Katanya nomor tersebut agak susah dicari serta model tersebut juga tidak akan keluar setiap waktu.

Akhirnya pertahanan saya pun goyah. Saya pun membeli sepatu tersebut dengan kisaran harga dua ratus ribu rupiah. Karena saya tidak membawa uang cash akhirnya saya membayar dengan internet banking. Setelah selesai membeli saya dan teman saya segera pulang ke rumah masing-masing. Walau diluar rencana namun saya senang karena akhirnya saya bisa membeli sepatu nyaman yang bisa saya gunakan sehari-hari. Sekian.