Mengajar praktikum siswa dan memberi makan kucing

Hari ini , hari Selasa di awal bulan Februari di awal tahun 2025 ini saya mengawali hari saya seperti biasanya. Memasuki bulan Februari curah hujan yang turun semakin berkurang dan seperti biasanya cuaca akan semakin panas seiring kita semakin mendekat untuk memasuki bulan Ramadhan. Waktu subuh dan waktu magrib pun terlihat semakin lambat. Jadi untuk saat ini matahari pagi masih gelap pada saat pukul enam pagi. Berbeda dengan beberapa bulsn yang lalu dimana jam enam pagi matahari sudah membiaskan cahaya merahnya di atas langit cakrawala.

Saya bisa membayangkan di bulan Ramadhan nanti suhu udara akan berada pada rentang terpanasnya sehingga hal ini merupakan ujian yang diberikan oleh Allah terhadap para ummat muslim yang akan melaksanakan ibadah puasanya.

Hari ini di jam pertama aktivitas mengajar saya di sekolah saya memasuki ruang kelas dengan riang gembira. Bagaimana tidak tersenyum bila isi dompet masih tebal pada saat awal-awal bulan seperti saat ini. Ternyata uang adalah vitamin alami yang bisa membuat seseorang full senyum dan hati menjadi bahagia.

Hari ini saya ada tugas mengajar di kelas X-2 yang mana saya ada janji dengan mereka untuk membawa mereka ke laboratorium untuk melakukan beberapa pengamatan beberapa jamur yang digunakan dalam pembuatan bioteknologi konvensional. Saya menyarankan agar mereka membawa satu potong tempe mentah yang dapat digunakan untuk melihat jamur Rhizopus oryzae yang berperan dalam fermentasi tempe.

Pelaksanaan pembelajaran praktikum di laboratorium biologi berlangsung seperti yang diharapkan tanpa ada kendala. Setelah melihat jamur Rhizopus oryzae pada tempe para siswa saya bagikan beberapa prefarat awetan lainnya dan setelah itu mereka mengisi lembar kegiatan siswa yang akan dikumpulkan. Terlihat para siswa sangat bersemangat untuk mengikuti pembelajaran ini.

Hari ini saya juga sangat senang karena anak-anak kucing peliharaan saya sudah semakin besar dan sangat bersemangat sekali ketika sedang makan. Ini adalah jenis kucing kampung yang banyak dijumpai di Aceh. Saya memberi makanan bagi anak-anak kucing tersebut berupa makanan khusus kitten yang saya beli di pet shop. Disamping itu saya juga memberi mereka makanan rumahan yaitu berupa nasi yang saya campurkan dengan daging ikan.

Warna bulu dari anak-anak kucing ini adalah warna kuning dan abu-abu. Namun lebih didominasi oleh warna kuning yang dapat dibuktikan dengan lebih banyak anak kucing yang berwarna kuning yaitu tiga ekor sementara hanya satu ekor anak kucing berwarna abu-abu.

Anak-anal kucing ini terlalu bersemangat untuk makan namun tingkah mereka sangat lucu dan menggemaskan dalam memperebutkan makanan.

Dari keempat anak kucing ada satu anak kucing yang sangat bersemangat saat makan . Tidak mengherankan jika berat tubuhnya lebih gemuk dari anak kucing lainnya.Sepertinya berlaku hukum alam disini dimana makhluk yang kuat akan banyak mendapatkan makanan dan dapat bertahan hidup lebih lama. Sekian.