Aktivitas di hari Jum'at

Hari Jum'at yang lalu saya menjalani aktivitas kehidupan seperti biasanya. Saya bersyukur sampai saat itu saya masih diberi kesempatan untuk bernafas dan hidup di bumi ini sampai saat yang ditentukan tiba. Sebagai insan yang fana sebaiknya kita harus selalu mengingat kematian dan mempersiapkannya dengan berbagai amalan kebaikan sehingga bisa selamat di akhirat kelak. Sesungguhnya kita diciptakan ke muka bumi ini hanyalah semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT.

Hari Jum'at adalah hari yang dimuliakan dalam Islam dan hari yang diberikan kelebihan dari hari lainnya. Sedekah di hari Jum'at lebih besar ganjaran pajaknya dibandingkan jika kita bersedekah di hari lain.

Di pagi hari saya berencana pergi ke kantor pajak untuk mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan pajak tahun 2025 yang diwajibkan diisi oleh wajib pajak setiap tahunnya. Batas waktu pengisian SPT pajak tersebut adalah sampau tanggal 31 Maret 2025. Saya lebih suka mengisinya saat sekarang karena untuk menghindari antrian dari para wajib pajak. Jika kita datang di akhir bulan Maret nanti maka dapat dipastikan antrian di kantor pajak akan membludak. Hal ini disebabkan oleh banyaknya peserta wajib pajak yang akan melapor. Sebenarnya bisa saja bagi yang bisa untuk mengisinya secara mandiri tanpa harus pergi ke kantor pajak. Namun saya tidak bisa mengisinya sendiri karena keterbatasan ilmu maka jadilah saya menyambangi kantor pajak untuk mengisinya.

Sampai di kantor pelayanan pajak , saya segera menuju ke mesin nomor antrian untuk mengambil tiket nomor antrian namun seorang petugas sekuriti menanyakan apa keperluan saya dan saya mengatakan mau mengisi SPT pajak. Sang petugas mengarahkan saya untuk naik ke lantai tiga dan tidak perlu mengambil nomor antrian. Di lantai tiga telah disiapkan ruangan aula berikut para petugasnya yang khusus dipersiapkan untuk membantu wajib pajak untuk melaporkan SPT wajib pajaknya.

Saya segera menaiki tangga dan sampailah di ruang aula. Ternyata di sana telah ramai dengan masyarakat yang ingin melaporkan SPT pajaknya. Saya segera menuju ke salah seorang petugas pajak yang belum ada orang alias seatnya masih kosong. Petugas melayani saya dengan sangat ramah. Dia meminta kartu NPWP saya lalu menanyakan email serta mulai membuka laptopnya. Setelah itu dia mengisi Laporan SPT pajak saya sampai selesai. Setelah semuanya selesai saya merasa lega karena saya telah melaksanakan kewajiban saya sebagai salah seorang warga negara yang baik. Setelah itu saya segera pamit dan mengucapkan terima kasih kepada petugas . Setelah itu saya segera menuju ke sekolah untuk melaksanakan kegiatan harian seperti biasanya.

Sampai di sekolah ternyata saya dipanggil ke ruang BK atau Bimbingan konseling karena ada beberapa orang siswa saya yang ketahuan merokok di sekolah. Karena saya adalah guru wali kelas mereka, maka saya turut dipanggil untuk memberikan keterangan dan turut bertanggung jawab atas kelakuan siswa-siswa tersebut.

Siswa perokok tersebut ternyata juga menyimpan sebatang rokok di dalam tasnya ketika tasnya diperiksa oleh guru konseling. Sebenarnya sangat disayangkan bila siswa-siswa yang masih dari segi umur dan pengalaman hidup telah terjerumus menjadi seorang perokok berat.

Akhirnya saya dan guru bimbingan konseling memproses siswa siswa tersebut. Karena kali ini baru pertama kali mereka tertangkap maka belum kami lakukan pemanggilan orang tua. Cukup kami melakukan bimbingan secara personal . Saya berharap semoga mereka berubah. Sekian.