Actofkindness and Planet Positive : Contoh Yang Tidak Baik Untuk Aceh

Wajah pejabat cermin rakyat, hukum sungguh-sungguh atau pura-pura. Kebenaran mengapung, di antara uang & kuasa yang mengepung”
KPK kita kawal ketat, yang lambat bisa saja.
KPK Bekerja Atas Dasar Rakyat, Pak Firli tolong hargai kita.

Tidak boleh opsi terbuka, DPRA kasih jera.
Pak Gubernur pura-pura cacat, padahal paham bisikan Pak Sekda.

Kritikan ini saya tujukan kepada komisi pemberantasan korupsi (kpk). Bagaimana tidak, aceh pasca damai sampai saat ini belum memenuhi isyarat kesejahteraan. Moyang punya mimpi untuk kemakmuran dengan syarat kearifan lok. Lima belas tahun usia perdamaian aceh, kita kehilangan substansi ke acehan.

Aceh “bak mata donya” menjadi suatu alasan kenapa saya masih terus mengkritisi kebijakan. Dalam porsi kekhususan atau asimetris aceh yang diberikan oleh jakarta hari ini jauh dari harapan regulasi apa lagi tindakan.

Dalam relung hati kita ini menjadi pekerjaan rumah yang sangit sulit. Belum lagi dengan kondisi aceh hari berapa pada peringkat termiskin di sumatera dengan jumlah Otonomis Khusus yang di anggarkan melalui APBN belum juga kita maksimalkan.

Dalam konteks ini, jakarta sudah memberikan kita banyak peluang untuk menyambut kesejahteraan. Tapi kita menyiakan kesempatan ini. Saya pikir kedepan harus lebih cerdas kuta dalam mengusung atau juga memilih pemimpin aceh. Supaya hal serupa tak terulang dalam kesedihan.
Saya punya banyak catatan kritis dalam aspek kemakmuran. Oligarki yang sangat kuat mencekam sampai di akar bawah. Mereka telah memegang sistem yang sangat kuat. Lalu apa upaya kita untuk melepaskan belenggu yang saya anggap ini menjadi musuh bersama.

Saya pikir kita harus memberikan ketauladanan demi kita semua, contoh yang baik. Bukan malah memperlihatkan dosa-dosa.
Komisi pemberantasan korupsi (kpk) hari telah memanggil sembilan belas penjabat dan mantan pejabat untuk dimintai keterangan terkait sejumlah penggunaan anggaran yang di alokasikan untuk rakyat aceh. Dengan jumlah yang begitu besar, saya kira ada orang yang tertahan karena dosanya.

Saya berharap demikian dan saya pikir juga kita semua yang harapkan hal yang sama. Supaya siapa pun yang berbuat baik pasti akan ada pembalasan. Begitu pun sebaliknya.

Kalau dalam istilah kata orang-orang di tempat saya lahir, kira -kira begini bunyinya :
Bubee Dua Jap, Seurakap Dua Muka
Keunoe Di Peutoe Kedeh Di Peurap
KPK Bisa Apa?