Selamat sore sahabat steemiant semua nya. Hari ini saya akan memposting kegiatan saya kemarin hari Kamis tanggal 24 Mei 2024.
Di pagi yang bahagia ini saya terbangut agak yelat yaitu jam 07.30 Wib. Saya bergegas ke kamar Mandi untuk berwuzuk dan menunaikan Ibadah Shalat Subuh. Walaupun sudah telat namun ke wajiban tetap harus di tunaikan.
Hari ini anak anak tidak sekolah jadi bisa rileks rileks dan golek golek lagi di kamar. Jam 08.30 Wib saya bangun lagi nyapu dan tunggu depan rumah. Ternyata ngak ada yang jual ikan ya terpaksa saya masak telor buat suami untuk menu makan siang hari ini.
Menu makan siang suami
Hari ini saya ada agenda mau kondangan acara akikah anak sepupu saya di desa Beuringen Pirak. Jadi saya masak dulu buat suami karena suami saya ngak ikut kondangan. Saya hanya pergi dengan anak anak perempuan saya. Yang laki laki tinggal dengan ayah di rumah.
Hari sudah menunjukkan jam 12.00 siang, saya pun baru berangkat dari rumah san singgah di kedai bayu untuk membelikan kado buat keponaan saya. Terus saya langsung melajukan motor saya dengan kecepatan sekitar 60 km/ jam, dengan menempuh jarak sekitar 35 km dengan waktu tempuh sekitar 40 menit saya sampai disana.
Saya tiba di sana sekitar jam 13.00 wib. Dan acaranya sudah mau selesai tetapi dalailnya masih ada untuk meninabobokan si bayi. Saya langsung menyicipi makanan yang di hidangkan di sana. Enak juga datang telat, bisa ngobrol lama lama dengan sanak saudara di sana.
Ditempat Acara Aqiqah
Pas saya selesai makan tengku tengku dalail tadi membawakan anak bayi untuk acara adat turun tanah, yaitu dengan menapakkan kaki bayi di atas tanah dan di atas kepala di bentang kain batik panjang terus di atasnya lagi di belah kelapa.
Secara filosofis anak yang sudah bisa turun tanah nanti, dia tidak akan takut lagi akan petir dan hujan yang turun di atas lagi. Suara benturan batok kelapa itu di ibaratkan dengan suara petir, air kelapa yang tumpah itu di ibaratkan dengan air hujan dan kain batik panjang itu di ibaratkan dengan langit.
Acara selanjutkan iti salam salaman supaya kelak dia besar nanti dia akan hormat dan tidak menyombongkan diri. Dan untuk anak perempuan di tambah dengan adat pegang sapu dan menyapu supaya kelak dia besar nanti tau arti kebersihan.
Prosesi Adat Turun Tanah si Bayi
Sekiat jam 15.00 wib saya baru pulang lagi kebayu, terus saya shalat dan istirahat sampai magrib. Terus saya mengajarkan anak mengaji dan. Terus saya keluar dan memdapatkan kabar kalau anak adik saya di bawa kerumah sakit karena dia muntah muntah. Tidak tahu penyebabnya apa, udah di kasih obat pun muntahnya ngak kunjung reda.
Berhubung malam ni ngak ada kegaiatan apa apa jadi saya akan tidur lebih awal.
Sekian postingan saya hari ini, semoga kedepan saya bisa membuat postingan yang lebih betkualitas lagi.
comment
Click Here
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit