Janji Nikah Seorang Teman - A friend's marriage vows

"Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini."

Ada seorang kenalan yang seringkali ditanyai, kenapa ia tidak menikah lagi setelah bercerai dengan istrinya. Dia selalu tersenyum ketika disodori pertanyaan kapan nikah lagi oleh orang-orang yang penasaran dengan sikapnya yang tetap setia menduda selama sepuluh tahun ini.

Akhirnya setelah sekian lama berdiam diri, ia pun buka suara, "Bukannya aku masih mencintai mantan istriku, tetapi aku masih menghormati perjanjian antara aku dan Allah Bapa!".

"Berulangkali aku melanggar janji-janji yang pernah aku ucapkan baik yang di depan umum maupun di depan orang lain secara pribadi."

"Setidaknya aku mohon kepada Allah Bapa agar kiranya aku bisa menjaga salah satu janji suci yang pernah aku ucapkan di depan altar di depan hadapan umum dan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus."

"Janji itu adalah janji pernikahan, tujuan aku menjaga janji ini adalah untuk menghormati diri sendiri, mantan istriku terlebih lagi Allah Bapa yang telah memberkati kami dalam pernikahan suci secara Katolik."

Ia pun berkata, "Janji ini semoga bisa aku jaga, kecuali ada pertanda dari Allah Bapa yang menghendaki aku untuk mengakhiri janji ini."

Aku pun bertanya kepadanya kira-kira pertanda apa yang bisa menjadi tanda batalnya janji nikahnya? Ia pun menjawab, "Hanya aku dan Allah Bapa yang tahu, bila itu nanti terjadi aku akan berikan jawaban mengenai tanda itu."

Aku pun tersenyum dan memaklumi jawabannya, tak perlu aku bantah lagi. Pernyataannya aku hormati, semoga janji itu menjadi berkah bagimu dan Allah Bapa memberkatimu. Amin! (hpx)

In English

I promise to be true to you in good times and in bad, in sickness and in health. I will love you and honour you all the days of my life.

An acquaintance was often asked why he didn't remarry after divorcing his wife. He always smiled when asked when he would remarry by people who were curious about his attitude of remaining faithful as a widower for ten years.

Finally, after a long period of silence, he spoke up, "It's not that I still love my ex-wife, but I still respect the covenant between me and God the Father!".

"I have repeatedly broken promises that I have made both in public and in front of others in private."

"At least I ask God the Father that I can keep one of the sacred promises that I once made at the altar in front of the public and God the Father, Son and Holy Spirit."

That promise is a marriage promise, my goal in keeping this promise is to honor myself, my ex-wife, especially God the Father who has led us into a holy Catholic marriage.

He said, "I hope I can keep this promise, unless there is a sign from God the Father that wants me to end this promise."

I asked him what signs could be a sign that his marriage vows would be broken. He replied, "Only I and God the Father know, when that happens I will give an answer about the sign."

I smiled and understood his answer, I didn't need to deny it anymore. I respect his statement, may that promise be a blessing for you and God the Father bless you. Amen! (hpx)

Note : Translation tool using Google Translate.