The Diary Game Kamis 30 Juni 2022: Kampus IAIN Lhokseumawe

Pagi ini banyak sekali yang harus dikerjakan. Sejak pagi di sekolah sudah harus membantu guru-guru menyelesaikan SKP semesteran untuk diupload ke aplikasi. Batas akhir Upload pada hari ini. Sungguh sangat terdesak karena informasi yang diperoleh juga baru kemarin.

Saya sendiri juga harus menyiapkan SKP untuk keperluan sendiri. Belum lagi hari ini saya sudah janjian ketemuan dengan pembimbing tesis, dan masih ada beberapa program lainnya yang menunggu.

---

Meja telah disusun rapi

---

Pagi sekali tiba di sekolah saya menyiapkan tesis dulu sambil menunggu Kantor Kemenag aktif. Selesai print dan jilid proposal tesis, saya sempatkan santai sejenak di kantin nenek sambil menunggu beberapa guru yang butuh tanda tangan.

---

Kantin nenek

---

Menjelang jam 10:00 AM saya baru menuju kantor Kemenag untuk menyelesaikan SKP saya. Sayangnya setelah SKP selesai, pejabat yang menandatangani sedang keluar untuk mengikuti kegiatan di Hotel Diana. Segera saya susul kesana untuk mendapatkan tanda tangan. Ternyata kami selisih jalan, ia telah tiba kembali di kantor.

---

Ruang kepegawaian Kemenag Lhokseumawe

---

Segera kembali ke ruang Kepegawaian untuk menyelesaikan semuanya. Selesai dengan urusan SKP kini urusan selanjutnya membahas tentang beberapa sosok yang bisa untuk saya rekomendasikan untuk bertugas ke MIN 3 Kota Lhokseumawe. Dilanjutkan dengan pembahasan proposal anggaran untuk keperluan rehab.

Menjelang tengah hari baru semua kelar dibahas, segera kembali ke sekolah. Setelah menandatangani beberapa SKP guru segera menunaikan kewajiban empat raka'at Dhuhur sebelum berangkat ke Kampus.

---

Bimbingan tesis

---

Bersama fwinanda dan ananda Firya kami nongkrong di ruang dosen. Satu persatu tulisan kami dibimbing hingga selesai. Menjelang Ashar kami baru selesai bimbingan yang diselingi diskusi panjang tentang kegiatan menulis.

Kembali dari kampus masih ada lagi guru yang menunggu untuk ditandatangani berkasnya. Akhirnya baru tiba di rumah saat menjelang Maghrib. Syukurnya masih sempat bakar sampah dulu sebelum Maghrib.

Karena kelelahan, malam harinya langsung tepar pulas bersama Al-Qarni. Sempat terjaga sebentar saat mendengar riuhnya suara hujan menerpa atap rumah. Ternyata hujan sangat deras hingga menggenangi pekarangan rumah.

Saya bangun sejenak untuk melihat kondisi di luar, lalu melanjutkan istirahat setelah sebelumnya menunaikan kewajiban empat raka'at Isya.

---

Salam,

@radjasalman

About me

---