The Diary Game Rabu 4 Mei 2022 : Seharian Membantu Prosesi Turun Tanah Keponakan..

---

Melanjutkan aktivitas kemarin, Wo Uroraya Kemarin kami telah melanjutkan perjalanan ke arah timur, tepat nya Tanjung Beringin pasar 3,5 (https://w3w.co/menaburi.tandus.empuk), kampung Mertua.

Hari ini bertepatan dengan acara "Turun Tanah" keponakan, yaitu anak adik isteri (adik ipar), jadi saya harus terlibat aktif menyukseskan acara tersebut.

Pagi hari, selesai kegiatan keagamaan dan rutinitas sarapan, langsung saya mengambil posisi didapur, disini lebih nyaman dari pada harus berinteraksi dengan banyak famili isteri dan tetangga yang tidak begitu saya kenal.

Memasaknya didapur luar (khusus disiapkan untuk acara ini), seperti masak nasi, daging, mie, sejenis tauco dan juga ayam, mata kadang juga pedih diserang asap, maklum sumber api menggunakan kayu bakar, tapi asyik juga lah. Aktivitas memasak ini praktis berlangsung dari pagi sampai sore hari, karena terjadi penambahan jumlah masakan, karena tamu yang datang melebihi dari perkiraan.

Diselela-sela membantu memasak, sebagai menantu tertua, saya harus keluar masuk antara dapur dan ruang tamu, sekitar pukul 09.30 wib, kami diminta berkumpul untuk photo bersama, jika kalian lihat pada photo ada saya dengan penampilan lumanyan, itu bohong, karena sebenarnya belum juga mandi, ganti baju dari memasak langsung bergaya.

Selanjutnya sekitar pukul 11.30 wib, dimulai prosesi Rebana Berzanji, acara ini semacam pembacaan selawat dan ayat ayat Al Quran yanh diperuntukkan bagi sibayi dengan harapan kelak menjadi anak yang berbaktinkepada orang tua, agama, nusa dan bangsa.

Saya stay di prosesi itu, sembil berperan sebagai photohrapher saya juga menjadi salah seorang yang menepung tawari (peusijuk) sibayi, walau belum biasa, karena diminta oleh ibu mertua, ya udah nurut saja, semoga dikabulkan doa doa yang kubava tadi untuk sibayi.

Selanjutnya, siang hari, badan sudah terasa letih dan mata sudah tinggal 5 watt, diantara kebisingan dan kesibukan tukang masak dan para tamu yang datang, aku menyempatkan mengambil posisi untuk istirahat tidur sebentar.

Sekitar pukul 15.00 - magrib, melayani tamu undangan dan juga tamu lebaran, menemani dan berbincang, saling berkisah, kebanyakan dari ceritanya adalah tentang covid dan konflik aceh, sesekali tentang kemacetan lalulintas.

Bagda sholat Isya, sekitar pukul 20.20 wib, adalah sesi acara terakhir, yaitu jika di Aceh semacam samadiah syukuran, persiapannya untuk 50 orang namun karena hujan sangat lebat, maka peserta yang hadir hanya sekitar 15 orang saja.

Didesa sukaramai, pasar 3.5 Tanjung Beringin ini memiliki tradisi yang berbeda dengan aceh, yaitu para jamaah tidak makan dirumah hajatan, tetapi membawa pulang nasi yang sudah dibungkus khusus dengan sebutan "Nasi Bancaan" jadi walaupun jamaah yang hadir tidak ramai, tetapi makanan tidak terbuang karena kami titipkan untuk warga lain kepada jamaah yang hadir.

Selelai acara sejenis tahlilan ini, sekitar pukul 21.00 wib, namun karena diluar masih hujan, maka kami dan jamaah berbincang-bincang sambil menunggu hujan reda,. Baru sekitar pukul 22.00 lewat para jamaah pamit pulang.

Selesai sudah semua.perseiapan dan prosesi turun tanah keponakan untuk hari ini, besok tinggal bersih-bersih.

Demikian postingan catatan harianku hari ini, berhubung matapun sudah sangat mengantuk. Cukup disini dulu, selamat malam, semoga mimpi yang indah.

---