Pendidikan Yang Memerdekakan Murid

Selamat berjumpa kembali sahabat Steemian berjumpa kembali dengan saya, kali ini saya ingin sedikit mengingat apa yang saya pahami dan ingin mempertajam pengetahuan dan pemahaman saya kembali denga menulisnya, dan harapannya semoga dapat bermanfaat kepada yang membacanya.

Pendidikan yang memerdekakan yang berpihak kepada murid adalah pendidikan dimana rangkain Proses Pembelajaran maupun pengajarannya selalu dapat membawa perubahan positif, yang dimana proses pendidikannya sendiri dilakukan secara humanis dan selalu berpihak kepada Murid sesuai pertimbangan akan keberadaan seorang murid sesuai keadaan pada Kodrat Zamannya dan Kodrat Alam. Seorang guru harus mampu menuntut dan mengembangkan potensi para murid dengan berlandaskan keberpihakan kepada murid, serta harus mampu mengakomodir kebutuhan dan perbedaan belajar masing-masing murid dalam mengekplorasi segala potensi murid dengan terbebas dari semua tekanan dimana antara murid dan guru dalam proses belajar terjalin sebuah ikatan kemitraan dalam hubungan harmonis dalam ranah pencapaian tujuan standar kompetensi lulusan.

Sehingga rangkaian proses pendidikan yang memerdekakan tersebut akan dapat mampu berdampak perubahan yang positif berkelanjutan. Para Pengajar dituntut harus mampu menyesuaikan diri dan membuat murid menjadi nyaman dalam proses pembelajaran dan pengajaran didalam lingkungan sekolah. Dan Pada akhirnya seorang Murid akan dapat tergambarkan dan tercapai tujuan Pendidikan seperti yang pernah disebutkan oleh para pakar Pendidikan Indonesia yakni Ki Hajar Dewantara dan tokoh lainnya. Seperti juga Tan Malaka Pernah menyebutkan bahwa Pendidikan bertujuan secara bertahap dan berproses untuk mengubah dan mempertajam akan kecerdasan murid, memperkokoh kemauannya murid dalam hal ini seorang murid mengenal dirinya dan mampu mandiri, serta mampu memperhalus perasaaan dalam hal ini menyangkut dengan Akhlak, diantaranya mencakup sikap, perilaku, dan karakter seorang murid yang lebih baik.

Pendidikan pada zaman saat ini, dimana Teknologi membawa pengaruh dan sangat berdampak terhadap perkembangan para murid, maka seharusnya para guru harus menyesuaikan akan potensi dan sumber daya dirinya dalam meningkatkan kompetensi dan profesionalitas untuk menghadapi para anak-anak milenial yang selalu ingin instan, cepat selesai dan tidak membosankan serta selalu dalam bentuk pembelajaran dengan model bermain. Disamping itu para guru juga harus menyesuaikan lingkungan belajar yang mampu menimbulkan ketertarikan dan kenyamanan para murid, dan mengubah pola lama dalam proses pembelajaran dengan selalu memperhatikan hasil belajar murid dari setiap proses belajar yang dilalui tanpa melihat hasil ujian akhir saja.

Proses yang dilalui murid dalam belajar harus benar-benar di ukur sehingga makna belajar yang menyesuaikan kebutuhan dan perbedaan belajarnya para murid dapat diakomodir dengan sebaik mungkin, murid diberikan kemerdekaan dalam belajar dengan tanpa menganggu kemerdekaan orang lain, seorang murid harus harus diberikan pembimbingan dan tuntunan menjadi manusia yang mandiri, mampu berkembang dan membuka cakrawala dan pemikirannya dengan hal-hal baru tanpa melupakan budaya kearifan lokal tempat asalnya sehingga dengan tuntunan para guru, murid akan mampu untuk mengatur dirinya menjadi lebih tertib, berbudaya positif, serta berkarakter baik sesuai dengan tuntunan seorang pelajar yang beriman bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak Mulia, berkebhinnekaan Global, Bergotong Royong, mandiri, bernalar kritis dan Kreatif.

Demikian sedikit ulasan yang ingin saya tuangkan sambil mengasah kembali pemikiran yang diuraikan dalam bentuk tulisan, meskipun menurut saya pribadi masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam susunan bahasa, namun saat ini saya ingin terus belajar untuk menjadi lebih baik.