menunggu sarapan pagi
Hari libur ummi aira libur kerja, saya keluar rumah untuk ziarah ke mesjid Baalawi sekalian mencari sarapan pagi bersama dengan Muhammad Yusuf dan tengku hasbi, kami janjian berjumpa di simpang Matang Pudeng, jam 7.00 kami tiba di mesjid, kami segera masuk komplek makam untuk baca surah yasin, lalu kami salat duha di mesjid Baalawi, keluar dari mesjid kami langsung pulang ke Simpang Matang Pudeng, kami singgah di warung pagi lamkuta.
Saya memesan nasi gurih plus telur bulat sambal, serta memesan dua bungkus Lontong sayur untuk saya pulang buat anak-anak.
Kami sarapan pagi sambil bercerita banyak hal, kami sudah lama tidak berjumpa, kami melepas rindu dengan nostalgia cerita tempo hari, jam 8.30 kami baru bubar, saya segera pulang membawa pulang dua bungkus lontong sayur pesanan ummi Aira.
Di rumah saya menemani anak-anak bermain dan belajar, mengulang pelajaran bersama dengan Ahmad, semangat Ahmad mengulang pelajaran alhamdulillah sampai hari ini masih tinggi, Aira belum pulang sekolah.
Siangnya setelah kami makan siang, kami bersiap pulang ke rumah tanjong buat mengajar anak santri, jam 1.30 kami sudah berada di dalam kelas, kami membuka kitab pelajaran mereka, kami mulai membaca, memaknai kalimat perkalimat, mencari maksud pengarang, kami belajar sampai jam 4.00, kami pun istirahat salat ashar berjamaah, selanjutnya kami melanjutkan lagi pengajian kami sampai jam 5.00 sore.
Selesai pengajian saya menunggu Aira bermain sepeda sebelum kami pulang, Aira nampak sangat semangat, jam 6.00 kami baru pulang, badan Aira penuh keringat.
Malamnya saya mengajar anak santri seperti biasa, jam 9.00 mereka saya izinkan langsung pulang, sebab malam ini saya jadwal mengisi pengajian dengan jamaah pengajian malam Minggu di balai Ayah Din.
Jam 9.30 kami sudah berkumpul di balai pengajian, kami membaca selawat sulthan bersama sebelum kami memulai pengajian.
Malam ini kami membahas kitab syarah hikam melayu, sudah pada bagian akhir dari bahasan syekh Ibnu Athaillah askandari.
Jam 12.00 kami bubar, lalu melanjutkan mengobrol sampai jam 1.00 di depan rumah, lalu kami segera pulang ke rumah masing-masing, saya pun masuk dan bersiap untuk istirahat malam.
pengajian jamaah malam
pengajian santri