Badan terasa sakit dan pegal, baru ingat kemaren saya ada memegang mesin babat rumput, efeknya baru terasa pagi ini, pun demikian dengan sigap saya angkat badan saya ke kamar mandi, membasuh muka dan mengambil wuduk, bersiap melaksanakan salat subuh, saya lanjutkan dengan wiridan ringan, mengisi waktu menjemput matahari terbit.
Beranjak ke dapur membantu ummi aira menyiapkan sarapan, kami memulai obralan santai kami dengan bercerita tingkah Dek Ja tadi malam saat saya belum pulang.
Jam 7.40 saya bersama Ahmad sudah berada di rumah Tanjong untuk memulai pengajian pagi, Asyraf dan Mirza menjadi murid pertama pagi ini, karena memang mereka yang sudah selesai sekolah, menunggu jadwal masuk pondok pesantren, atau menetap terus bersama saya menamatkan kitab beberapa kitab pelajaran.
Jam 8.40 saya. Tepatnya satu jam kemudian saya baru berangkat ke kantor, di kantor sepi saja, sebab tidak ada jadwal nikah, nikah hanya duduk saja, akhirnya jam 11,00 saya pamit mengunjungi mami di Cempeudak, sudah lama saya tidak bersilaturrahmi ke sana, alhamdulillah saat pulang saya di sedekahkan ikan Asin ‘engkot taleung” kesukaan saya.
Sampai rumah saya segera menggoreng ikan asin dan menumis sayur bersama ummi aira, kami pun makan bersama, dek Ja menjadi penyemarak suasana siang kami yang panas menyengat.
Jam 1.40 saya sudah berada di rumah Tanjong, kami segera memulai pengajian kami, membuka kitab, membaca matan kitab, kami membahas masalah hukum hudud, betapa adil dan kompleksitasnya hukum islam, dijamin bila hukum islam diterapkan aksi kriminalitas akan berkurang drastis, karen akeadilan hukum islam sudah teruji dan di akui, akan tetapi kita takut kepada hukum islam sebab kita adalah para pelanggar syariah yang menikmati dalam gelimang dosa.
Jam 5.00 kami selesai, saya langsung pulang, sebab malam ini jadwal saya mengajar di mesjid Al huda.
Selesai salat Magrib kami langsung memulai pengajian, jam 9.00 baru kembali tiba di rumah, langsung bersiap kembali untuk acara pengajian bersama jamaah, melanjutkan pembahasan ilmu nfaraid, memang ilmu yang sangat sulit dan komplek, membahs semua kemungkinan masalah lapangan saat seseorang meninggal.
Jam 12.00 saya baru kembali tiba di rumah, walaupun lelah hati bahagia, membasuh diri dan bersiap untuk menjemput mimpi.
