Belajar Merawat Kebun Kakao

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Hari ini kami belajar kegiatan lapangan, yaitu kegiatan cara merawat batang kakao, kami bukan hanya belajar ilmu agama saja, kami belajar tentang kegiatan lapangan sebagai modal kami mengarungi bahtera masa depan yang membentang di depan mata.

Kami pernah belajar cara menanam lada, kami juga pernah menanam mentimun, semua kegiatan bertani ini kami lakukan secara bersama-sama, dan alhamdulillah kami saat ini bukan saja belajar kitab, tapi ilmu praktek langsung tata cara bertani, tentu saja semua kegiatan ini bisa kami rasakan juga manfaat langsung saat ini, yaitu kami semakin mencintai akan keluarga kami, karena kami saat telah mengerti bagaimana mereka (orang tua) kami sangat lelah berusaha siang malam dalam memenuhi segala kebutuhan kami, kami juga semakin mempunyai rasa tanggung jawab dalam segala pekerjaan kami.

Hari ini kami membersihkan batang kakao dari semak dan naungan yang menghalangi sinar matahari, karena batang kakao membutuhkan cahaya matahari 70%, batang kakao tidak boleh lembab, tanah nya juga tidak boleh terlalu lembab, karena akan menjadi sumber penyakit, matahari langsung juga tidak boleh, karena bisa merusak kulit batang utama, kulit batang utama adalah tempat tumbuh bunga yang nantinya akan menjadi buah.

Pohon yang menaungi batang kakao mesti kita pangkas demi menadapat apa yang menjadi kebutuhan batang kakao, sehingga kami memangkas pohon rambatan lada, (karena menjadikan kebun kakao kami sebagai kebun tumpang sari – khusunya pohon lada dan pinang Hibrida).

Untuk pisang sudah kami pindahkan semuanya, karena pisang sudah mengganggu pertumbuhan batang kakao.

Seperti siang ini kami memangkas dahan pohon belimbing yang tumbuh di tengah-tengah kebun kakao. Daun pohon belimbing sudah menaungi 8 batang batang kakao yang tumbuh sekitar pohon belimbing, sehingga saat kami pangkas semuanya nampaklah sinar matahari tersenyum lembut pada batang kakao.

Semua kegiatan ini tentunya tidak boleh sampai mengganggu kegiatan utama kami yaitu belajar dan menghapal, malah kami sering sambil bekerja memabca tashrif secara bersama-sama. Sehingga semakin menambah semarak suasana lokasi kerja.

Salam Hangat

Anak santri