Insiden Kecil, Bang Dimy Jatuh sepeda dan masuk ke dalam parit.

Assalamu’alaikum…

Hai teman steemian, moment masa kecil pasti masih tergambar jelas di setiap ingatan kita, bagaimana masa kecil kalian? Apakah menyenangkan? Masa kecil saya, saya habiskan dengan mendapatkan kasih sayang dari keluarga besar karena mama saya sudah tiada dari saya masih kecil. Teman semoga hari ini menjadi hari baik untuk kita semua, Aamiin.

Salah satu cita-cita saya sebagai seorang mama, saya ingin memberikan moment masa kecil terindah untuk anak-anak saya. Semoga Allah mudahkan. Setiap hari saya memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk melaksanakan tugas kewajibannya dalam hal belajar bersekolah dan mengaji juga yang lainnya, mengenai hal apa yang ingin mereka pelajari, saya juga membebaskan mereka untuk bermain.

Tapi dari semua itu tetap harus diberitahu kan kepada anak-anak bahwa bebas tapi terbatas, akan ada batasan-batasan nya dalam hal apapun yang mereka kerjakan dan ingin kan. Mereka adalah prioritas saya dan tujuan utama saya melakukan semua yang terbaik untuk anak-anak semua itu untuk kehidupan masa depan mereka nanti.

Sebagai seorang mama yang bekerja, dalam hal ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anak, saya juga terus mengupgrade diri, saya terus belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak saya dan bagi saya itu hal wajib, kadang saya mencuri sedikit ilmu ibu-ibu yang lain yang menceritakan bagaimana mendidik dan menghadapi anaknya.

Setiap hari saya menciptakan moment-moment indah dengan mereka, walau saya sibuk bekerja dan sibuk mengurus rumah tangga, saya selalu meluangkan sebentar waktu untuk bisa bermain dan sekedar bercanda dengan mereka walau saya punya waktu saat sudah mendekati waktu tidur sekalipun. Bisa melihat mereka tertawa lepas itu menjadi vitamin waras buat saya 😁.

Dengan mempunyai empat anak laki-laki tampan, saya sadar telah di titipkan sebuah amanah besar oleh Allah kepada saya untuk bisa membimbing mereka menjadi anak yang baik yang kemudian akan menjadi pemimpin masa depan terbaik. Di masa depan paling kecil mereka akan menjadi pemimpin di keluarga mereka sendiri. Saya ingin mereka bisa melakukan yang terbaik untuk keluarga nya, minimal.

Hari ini terjadi kecelakaan kecil pada bang Dimy, dia ingin pergi bermain dan ingin melewati jalan pintas untuk menuju ke rumah sepupu nya, keponakan saya. Saya sudah melarang nya untuk melewati jalan pintas tersebut karena sedikit melewati hutan dan juga di ujung jalan Titi untuk menuju ke jalan sudah rusak. Tapi bang dimy mengatakan masih bisa dilewati nya karena dia sering lewat dari Titi itu.

Tidak berselang lama, sekitar 15 menit dari kepergian nya dari rumah, tiba-tiba datang temannya bang dimy mengabarkan bahwa bang dimy jatuh sepeda dan masuk ke dalam parit yang dilewati Titi itu. Teman-temannya juga mengatakan dia tidak bisa untuk sekedar bangun pun, saya sudah jantungan mendengarkan semua keterangan dari teman bang dimy (anak ke 3 saya).

Saya bergegas mengambil sepeda motor dan menuju lokasi kejadian. Sesampai di sana Dimy sudah di tolong oleh orang sekitar, orang-orang yang juga saya kenal, dan sudah di berikan pertolongan pertama sudah diberikan minyak hijau di lukanya dan minyak ini benar-benar manjur dari yang sudah saya pakai selama ini. Alhamdulillah terimakasih untuk ibu-ibu yang sudah menolong anak saya.

Kemudian saya menggendong Dimy untuk saya naikan ke sepeda motor dan saya bawa pulang kerumah, sementara sepeda saya titipkan di rumah adik saya yang mana tujuan dimy tadi. Sesampai dirumah kembali saya periksa luka lecet yang ada di tubuhnya. Ada beberapa lecet dan juga memar bekas benturan.

Saya oleskan kembali salap pereda bengkak dan juga minyak hijau juga saya berikan obat pereda nyeri. Kemudian saya mengatakan kepada bang dimy untuk berbaring dan istirahat dulu. Tapi dimy yang sangat manja masih saja menangis terus meratapi luka lecet dan sakitnya. Saya hanya membantu nya mengelus juga mengipas dimana yang sakit.

Setelah dia merasa lebih tenang barulah saya mulai membuka suara untuk menasehati nya. Dia hanya diam saja sepanjang saya berbicara dia hanya menjawab iya dan tidak saja, tidak ada kata-kata yang panjang keluar dari mulut kecilnya itu. Dia tau saya sedikit marah karena tadi sudah sempat melarang nya untuk pergi melalui jalan pintas tersebut.

Saya juga mengatakan bahwa itulah pentingnya menuruti orang tua, karena setiap larangan orang tua itu karena khawatir terhadap anaknya dan juga itu hal yang baik saat orang tua menasehati demi diri dia juga. Kemudian dia meminta maaf kepada saya karena tadi tidak mau mendengarkan saya saat melarang nya.

Sepertinya obat bekerja dengan baik, setelah saya menasehati nya dan kami berpelukan, sambil saya mengelus yang sakit akhirnya dia tertidur pulas dan saya membiarkan dia beristirahat supaya tidak rewel. Sampai hampir tengah malam dia terbangun sepertinya dia lapar dan setelah makan juga minum obat lagi kami kembali beristirahat bersama.

Seperti inilah saya paling pantang melarang anak-anak saya, karen sering kekhawatiran saya menjadi kenyataan, saya kadang menyesal melarang mereka padahal tanpa dilarang mereka baik-baik saja lewat dari jalan itu. Tapi bagaimana pun rasa khawatir saya sangat besar kepada anak-anak saya. Saya hanya melakukan yang terbaik menurut saya.

Baiklah teman, sampai disini dulu cerita kali ini, besok pasti bang dimy tidak bisa sekolah. Sekian dulu, selamat istirahat semuanya. Semoga Allah selalu memberikan kebahagiaan dalam keluarga kita, aamiin. Nanti kita sambung kembali dengan cerita keseharian saya yang lain. Terimakasih banyak masih setia di steemit.

Wassalamu'alaikum...
@surinadewi

---