Bahan renungan diri

Dalam hidup hendaknya kita menjadi manusia yang berguna dan bermartabat, serta menjaga nilai-nilai serta norma yang ada sehingga hidup kita lebih terarah, saya hanya ingin membuat sebuah ulasan renungan diri untuk pembelajaran buat diri sendiri, semoga bermanfaat juga buat orang lain

---

Assalamualaikum wr.wb

Saya melihat ayam saya yang sedang tidur di tanah sambil berkepul-kepul dengan tanah seperti sedang mandi saja, sungguh unik kelakuan ayam kalau kita perhatikan, dia hidup seperti tanpa beban mereka bebas bermain tanpa memikirkan apapun.

Saya sedang memandang ketiga ayam saya yang tidak pernah main jauh dari rumah, setiap saya pulang sekolah mereka selalu ada dan menunggu saya pulang dan biasanya saya akan memberikan sedikit makanan untuknya, sedangkan 11 ekor ayam lagi entah kemana perginya dan baru akan pulang kalau sudah sore hari.

Mereka pulang dengan temboloknya yang sudah penuh sedangkan ayam saya yang suka bermain dirumah hanya makan dari sisa makanan yang saya kasih, bener kata pepatah yang mengatakan "bangun pagi-pagi sebelum ayam bangun kalau tidak rezeki akan habis di patok ayam".

Saya juga sedang memikirkan tentang ayam, bagaimana tidak ayam itu semasa hidupnya namanya cuma satu yaitu ayam dari yang kecil sampai yang besar semua sama sedangkan kalau sudah dipotong/disembelih nama ayam sudah jadi banyak, ada ayam geprek,ayam penyet, ayam rica-rica dan masih banyak lagi namanya.

Sedangkan manusia semasa hidupnya mempunyai banyak nama sedangkan kalau sudah tidak bernyawa/meninggal menjadi satu nama saja yaitu "mayat",dan sudah tidak berguna pula tuh.... buktinya akan di masukkan ke dalam tanah bukan?

Beda dengan ayam tadi dari kepala sampai kaki semua berguna untuk kita, lihatlah cekernya saja yang suka nyeker kotoran pun bakal di makan sama manusia, bulu pun masih juga berguna di buatkan kemoceng dan masih banyak lagi. Oleh karena itu buat apa kita menyombongkan diri kalau semasa hidup saja tak berguna sudah meninggal pun jadi bahan gunjingan orang.

Jaman sekarang bahkan ada yang terang-terangan ingin menghancurkan hidup orang lain hanya karena sakit hati, iri dan dengki sehingga berbuat hal-hal yang di luar kendali yang ujung-ujungnya membuat rugi diri sendiri, memang benar kata pepatah" karma tak semanis kurma" atau " apa yang kamu tabur itu pulalah yang akan kamu tuai" atau kata yang lebih ngegas lagi kata-kata anak jaman sekarang "hari apesmu tidak tercantum di kalender sayang"

Semuanya itu bukan sekedar kata-kata saja tapi ada makna yang terselip di dalam kiasan tersebut, jadi dapat disimpulkan bahwa kita hidup di dunia hendaklah berbuat baik agar hasilnya akan baik juga, jangan pernah berkhianat sesungguhnya kamu baru berniat tapi orang lain sudah pun melakukannya terhadapmu.

Dalam hidup kita juga harus banyak berdoa, bersyukur, beribadah serta berusaha maka jika kita bersungguh-sungguh Allah akan mengabulkannya. Semoga kita menjadi manusia yang sebaik-baiknya,Wallahu a'lam bissawab.

Sekian ulasan renungan diri dari saya hari ini . Terima kasih sudah membacanya mohon saran dan dukungannya sahabat steemit semua.

^{We invite you to support @pennsif.witness for growth across the whole platform through robust communication at all levels and targeted high-yield developments with the resources available. Click Here}