Pernak-pernik yang dibawa saat acara antar linto baro (pengantin laki-laki) di Aceh umumnya melambangkan penghormatan, penghargaan, dan rasa syukur dari pihak keluarga pengantin laki-laki kepada keluarga pengantin perempuan. Berikut adalah beberapa barang yang sering dibawa:
Boh Gaca: Ini adalah sirih pinang yang menjadi simbol persaudaraan dan penghormatan. Boh gaca biasanya dihias dengan cantik dan dibawa dalam wadah khusus.
Peunajoh: Berupa berbagai macam makanan tradisional khas Aceh seperti kue, nasi, lauk-pauk, dan lainnya. Peunajoh ini menunjukkan kesungguhan dan persiapan pihak keluarga pengantin laki-laki.
Perhiasan dan Pakaian: Biasanya pihak laki-laki membawa perhiasan emas dan pakaian yang akan dikenakan oleh pengantin perempuan. Ini menunjukkan tanggung jawab dan perhatian pihak laki-laki terhadap kebutuhan calon istrinya.
Perlengkapan Rumah Tangga: Dalam beberapa adat, pihak pengantin laki-laki juga membawa perlengkapan rumah tangga seperti kasur, lemari, atau alat-alat dapur. Hal ini untuk menunjukkan kesiapan dalam membangun rumah tangga.
Uang Jeulame: Ini adalah uang yang diberikan sebagai simbol tanggung jawab suami dalam memenuhi kebutuhan istri. Uang jeulame biasanya diletakkan di dalam suatu wadah khusus.
Setiap barang yang dibawa memiliki makna simbolis yang mendalam, mencerminkan harapan akan keharmonisan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam rumah tangga yang akan dibangun. Tradisi ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada adat istiadat Aceh.
Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit