Bahwa setiap orang pernah merasa sedih adalah sangat manusiawi. Kalau ada orang yang tidak pernah merasa sedih dalam hidupnya mungkin merupakan manusia yang berhati batu. Dan sesekali mengeluh, sakit kepala, pusing, sudah cari kerja, usaha gagal, bos galak dan sebagainya, juga merupakan dinamika hidup yang amat wajar.
Di saat saat inilah kita butuh teman atau pendamping yang mau mendengarkan dengan tulus keluhan kita. Walaupun secara fisik tidak dapat melakukan apapun untuk membantu kita, tapi setidaknya dengan curhat pada orang yang tepat akan meringankan beban bathin yang ditanggung.
Bangun pagi, bukannya mengawali dengan bersyukur karena masih diizinkan untuk hidup, malah mengedepankan wajah muram. Duduk bermenung di teras rumah dan pandangan mata menerawang. Suasana hati yang galau, pikiran kalut dan secara tanpa sadar, menghadirkan sikap yang tidak simpatik, baik terhadap pasangan hidup, maupun terhadap anak-anak dan seisi rumah.
Ketika berbicara, terasa sangat ketus dan menjawab asal asalan. Beban pikiran dan bathin yang galau ditebarkan melalui sikap dan energi negatif yang terpancar dari seluruh gerak kita. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap rasa nyaman dan aman serta merenggut keceriaan yang seharusnya hadir dalam sebuah keluarga yang harmonis.